5 Fakta Baru Tewasnya The Jak, Cara Bobotoh Ketahui Identitas Haringga Sirla hingga Pengakuan Pelaku
Ternyata seperti inilah identitas Haringga diketahui oleh para Bobotoh, hingga dia pun dikeroyok. Simak fakta lengkapnya
Penulis: Januar AS | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM - Dunia sepak bola tanah air kembali berduka.
Seorang suporter Persija atau yang biasa disebut The Jak, Haringga Sirla tewas akibat dikeroyok oleh Bobotoh.
Peristiwa itu terjadi pada di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018) lalu.
Tepatnya, sebelum laga antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta.
Berikut ini adalah sejumlah fakta yang berhasil dirangkum oleh TribunJatim.com dari berbagai sumber.
• 6 Fakta Baru Guru Culik Murid di Hutan, Ucapan Pelaku Terbantah dari Luka di 1 Bagian Tubuh Korban
1. Kronologi
Suporter Jakarta, Haringga Sirla tewas menjelang laga.
Pria asal Cengkareng tersebut meninggal lantaran dikeroyok sejumlah orang di sekitar Gelora Bandung lautan Api (GBLA).
Aksi pengeroyokan tersebut dilakukan oleh oknum Bobotoh yang datang ke Stadion GBLA.
Sebelumnya sudah ada larangan The Jak Mania untuk datang ke Stadion GBLA.
Oknum Bobotoh melakukan pengeroyokan dengan menggunakan balok kayu, piring, serta benda-benda lainnya.
Dikeroyok massal, Haringgapun meregang nyawa di tempat.
Kabar ini pun akhirnya sampai ke telinga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.
Melansir dari Twitter, Imam Nahrawi berniat untuk turun tangan mengusut tindak kriminal ini.
Berdasarkan penuturan salah satu suporter yang berada di GBLA pukul 13.00, ada salah satu orang yang dikejar oleh oknum suporter Persib Bandung, seperti yang dilansir dari Bolasport.com (Grup TribunJatim.com).
Oknum suporter Persib tersebut berteriak bahwa orang yang dikejar merupakan anggota The Jak Mania atau pendukung Persija Jakarta.
Korban yang dikejar saat itu sempat meminta tolong kepada tukang bakso di sekitar stadion.
Korban yang saat itu sendirian akhirnya tewas di tempat dengan keadaan yang mengenaskan.
Jenazah korban langsung dibawa ke RS Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.
Melansir dari Kompas.com, kini sebanyak 10 orang sudah diamankan oleh Polrestabes Bandung karena diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan Haringga Sirila.
Menurut keterangan Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana, lima dari 10 orang tersebut sudah mengakui perbuatan yang dituduhkan.
"Sampai saat ini kami sudah mengamankan 10 orang yang kami duga sebagai pelaku," kata Yoris, dikutip dari Kompas.com (Grup TribunJatim.com).
Dari 10 orang tersebut, lima diantaranya sudah mengakui perbuatannya.
Sejumlah delapan orang juga diperiksa sebagai saksi kejadian pengeroyokan.
"Di luar 10 orang tadi, kami sudah memeriksa 8 orang saksi. Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan secara intensif. Saat ini semua masih diperiksa," ujar Yoris.
"Kami akan menyimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan 1x24 jam," tuturnya lagi.
Upaya lanjutan dari pihak kepolisian adalah memeriksa rekaman kamera pengawas di area Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), untuk mengumpulkan informasi tambahan.
• Soal Insiden Suporter Persija Tewas Dikeroyok, Imam Nahwari: Tak Ada Pertandingan yang Seharga Nyawa
2. Barang bukti
Sejumlah barang bukti terkait pengeroyokan Haringga Sirila (23) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Minggu (23/9/2018) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta diamankan polisi.
Barang bukti tersebut dihadirkan pada konferesi pers pengungkapan delapan orang terlibat kasus pengeroyokan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka pada Senin (24/9/2018).
Pantauan Tribun Jabar (grup TribunJatim.com), barang bukti tersebut merupakan alat yang digunakan untuk menganiaya korban.
Seperti papan balok setinggi dua meter, sepatu, pecahan piring, balok kayu, pakaian yang dipakai pelaku saat menganiaya.
Bahkan, papan kayu setinggi dua meter itu masih menyisakan bercak darah yang hampir mengering.
Tidak hanya itu, diduga bercak darah sudah mengering juga tampak di bagian depan sepatu berwarna putih bagian kiri.
Dalam video rekaman pengeroyokan brutal itu, tampak Haringga yang sudah bertelanjang dada diseret, dilempari beragam benda.
Lebih tragis lagi, saat korban sudah tak sadarkan diri, ia diseret dalam kondisi tubuhnya berlumuran darah.
"Korban meninggal di lokasi kejadian. Dipukul oleh berbagai benda, salah satunya kayu, piring dan sebagainya," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Mulana.
Polisi sudah mengamankan delapan orang dan dijadikan tersangka. Namun, tersangka diyakini bertambah.
"Tersangka dijerat Pasal 170 KUH Pidana dan diancam pidana lebih dari 7 tahun. Ke delapan pelaku ini mereka semua peran sendiri,ada yang menendang, memukul dengan besi dan ada juga dengan alat seperti ini (keling)" kata Yoris.
Saat ini, polisi masih memburu pelaku lain pengeroyok Haringga hingga tewas.
"Massa sangat banyak, sekitar lebih dari 30 orang terlibat. Kami minta pelaku yang ikut menganiaya menyerahkan diri," ujar Yoris.
• Awal Karir Selebgram Awkarin Kontroversial, Kini Telah Sukses Lewat Bisnis, Intip Rumah Barunya Yuk!
3. Pengakuan penganiaya Haringga Sirla
Seorang pria dalam video rekaman pengeroyokan brutal terhadap Haringga Sirla (23), di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Senin (24/9/2018) sudah ditangkap polisi.
Pria tersebut merupakan satu dari delapan pria yang diamankan polisi.
Dilansir dari Tribun Jabar (grup TribunJatim.com), pria tersebut tampak sedang memegang tongkat di dekat pedagang bakso dan berdiri di belakang korban yang duduk sambil dipukul bertubi-tubi oleh sekelompok orang.
Namun di video berdurasi 30 detik itu, tampak seorang pria memukulkan benda mirip pipa besi tersebut ke arah korban.
Belakangan diketahui, pria tersebut berdasarkan keterangan dari Kasatreskrim Polrestabes Bandung diduga bernama Budiman (41).
Dalam video itu, dia tampak berkata sesuatu pada sekelompok orang yang menganiaya korban sambil telunjuknya mengarahkan pada satu arah.
"Bawa kaditu," teriak pria tersebut.
Kemudian, dia memukulkan tongkat mirip pipa besi itu pada bagian kanan tubuh korban. Korban tampak melindungi kepalanya oleh kedua tangannya.
Saat ini, bersama ke delapan pelaku lainnya, ia ditahan di Mapolrestabes Bandung untuk keperluan penyidikan.
Saat press conference kasus itu oleh Kasatreskrim AKBP M Yoris Maulana, pria tersebut dihadirkan.
"Saya hanya membantu bapak saya saja," ujar pria tersebut. Belum diketahui siapa bapak pria tersebut.
Dari delapan tersangka yang sudah ditangkap, mereka bernama Budiman (41), Goni Abdurahman (20), Cepy Gunawan (20), Aditya Angara (19), Dadang Supriatna (19), Joko Susilo (31) dan dua pria di bawah umur berinisial Dfa (16) dan Smr (17).
"Upaya kami ke depan melakukan pengejaran pelaku yang turut menganiaya. Kami akan berkoordinasi dengan organisasi suporter Persib, Viking dan manajemen Persib untuk perlihatkan video tersebut dan melacak pelaku. Kami harap kepada Bobotoh yang ikut menganiaya menyerahkan diri," ujar AKBP M Yoris Mulana.
Dari delapan orang yang diamankan, semuanya merupakan suporter Persib berasal dari dalam dan luar Bandung.
• Kemenangan Persib Ternodai Tewasnya Suporter, Ridwan Kamil: Lebih Baik Tidak Ada Liga Sepak Bola
4. Cara Bobotoh ketahui identitas Haringga
Haringga yang berasal dari Jakarta Barat berangkat dari Ibu Kota menuju Bandung menaiki kereta api Argo Parahyangan.
Hal itu diketahui dari unggahan Instagram Story Haringga.
Haringga Sirla berangkat ke Bandung seorang diri untuk menonton pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta.
Ia sempat mengajak seorang temannya, Hilmi, untuk bersama pergi ke Bandung.
Tetapi Hilmi menolak ajakan tersebut karena alasan keamanan.
Kejadian nahas pun menimpa Haringga saat berada di sekitar GBLA.
Bukannya menyaksikan tim pujaan, ia justru dikeroyok sejumlah orang.
Menurut penjelasan AKBP M Yoris Maulana Marzuki, Haringga bisa ketahuan gara-gara adanya sweeping dari bobotoh di sekitar stadion.
Saat sweeping itulah Haringga ketahuan dirinya tercatat sebagai warga Jakarta, dilihat dari KTP yang dibawanya.
"Kejadian ini bermula ketika seorang pengendara (korban) melintas di depan Stadion GBLA dan ternyata dilakukan sweeping oleh anak-anak Bobotoh," kata Yoris di Bandung, Senin (24/9/2018) dilansir dari Tribun Jabar (grup TribunJatim.com)
"Saat razia, mereka mendapatkan ada satu orang diduga anggota The Jakmania (organisasi suporter Persija) yang memiliki KTP dari Jakarta," tambahnya.
Yoris melanjutkan, setelah identitas Haringga diketahui, oknum bobotoh lantas melakukan penganiayaan secara brutal menggunakan helm, balok kayu, kaca piring, dan sebagainya.
Melihat video pengeroyokan terhadap Haringga yang beredar di media sosial, pria berperawakan tambun itu diseret dalam kondisi tak sadarkan diri, tubuhnya pun berlumuran darah.
Yoris mengatakan, Haringga kemudian tewas di lokasi kejadian.
• Stefano Cugurra Sebut Insiden Tewasnya The Jakmania di Bandung Jadi Momen Terburuk Sepanjang Karir
5. Tanggapan Fadli Zon
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon ikut menyoroti kasus meninggalnya Sirla.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut kejadian meninggalnya suporter karena suporter di Indonesia memiliki rasa cinta terhadap klub begitu tinggi.
"Olahraga sepakbola ini kan menjadi bagian dari budaya rakyat juga, dan biasanya sence of belonging terhadap klub itu sangat tinggi, mirip hooliganism di negara-negara Inggris," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Fadli juga menyebut jika seorang suporter memiliki rasa cinta yang sangat tinggi, maka seharusnya fans tersebut bisa menjaga nama baik klub jtu juga.
"Saya kira sudah mulai ada atributif kepada klub itu yang potensial kepada industri sepak bola, tapi ini harua dimanage agar tidak menimbulkan perkelahian tawuran hingga kekerasan," katanya.
Untuk itu, harus ada pembinaan manajemen bagi para pendukung masing-masing klub sepak bola agar fanatisme para fans bisa membuat klub sepak bola itu bisa hidup dari fans.
"Ini menjadi tantangan supaya tidak terjadi kekerasan itu, jadi ada pembinaan dan bisanya di aturan internasional juga ada sanksi kepada fans yang tidak tertib," katanya.