Kemarau Panjang, 800 Kepala Keluarga di Desa Jabung Malang Kesulitan Memperoleh Air Bersih
Sebanyak 800 kepala keluarga di Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, harus bersusah payah untuk dapat memperoleh air bersih.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebanyak 800 kepala keluarga di Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, harus bersusah payah untuk dapat memperoleh air bersih.
Pasalnya kemarau panjang membuat warga kebingungan mencari air.
Kondisi seperti ini sudah mereka alami selama beberapa waktu terakhir.
Menanggulangi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang sudah mengirimkan bantuan dua tangki air bersih bervolume masing-masing 5 ribu liter, Selasa (18/9/2018) lalu.
• Diduga Culik Muridnya dan Ajak ke Hutan Berhari-hari, Guru Ekskul di Malang Ditembak Polisi
Ternyata kebutuhan warga soal air sangat mendesak, akhirnya BPBD kembali mengirimkan bantuan air bersih, pada Selasa (25/9/2018).
Kepala Desa Jabung, Anik Sri Hartatik menyadari bahwa kawasan desanya memang kerap kekurangan air.
Terutama pada saat musim kemarau panjang seperti saat ini.
Kondisi kekeringan tersebut juga dipicu karena di desa tersebut tidak ada sumber air sehingga membuat masyarakat kerap kesulitan tiap musim kemarau tiba.
• Kasus Guru Culik Muridnya di Malang, Polisi Tunggu Hasil Visum Luka Lecet pada Korban
"Ada air tapi susah. Saat musim kemarau kurang sekali dan sulit, kita mengandalkan bantuan" kata Anik ketika dikonfirmasi, Selasa (25/9/2018).
Anik menjelaskan, ada tiga daerah yang yang kerap mengalami kekeringan.
Yakni Boro, Umpak Nindi dan Gunung Kunci.
Namun untuk dusun lainnya, Krajan, tidak pernah mengalami kekeringan air.
• Terminal Akan digusur, Sopir Angkot di Kota Malang Mengadu ke Sutiaji dan Langsung Dapat Jaminan
• Seperti Inilah Pemetaan Panpel Arema FC untuk Laga Kontra Persebaya, Ketua: Pemeriksaan Diperketat
Hal ini karena di tempat tersebut masih ada sumber yang mengalir meski musim kemarau.
Total, ada sekitar 800 kepala keluarga dari 2.700 KK yang mengalami kekurangan air.
Dia menambahkan, biasanya warga terpaksa bergantung pada air di desa lainnya.
Selama ini, masyarakat di tiga tempat itu memanfaatkan sumur mereka yang kecil airnya.
Namun ketika sudah sangat kekeringan, baru meminta bantuan kepada Pemkab Malang.
• Tanggapan Wali Kota Malang Terpilih Terkait Pendidikan Berbasis Pesantren
• 1.200 Personel Gabungan akan Amankan Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan
Kemudian BPBD atau instansi terkait akan memberikan bantuan air bersih.
"Kami pemerintah desa selalu upayakan untuk mencarikan bantuan air bersih. Karena jika warga membeli air, akan menyusahkan mereka, harganya mahal," imbuh Anik.
Soal bantuan air bersih dari BPBD, kata Anik, digunakan untuk mengisi tandon air di desa tersebut.
Kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga.
• Usai Pelantikan, Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko Dapat Sambutan Meriah di Balai Kota Malang
Pemerintah desa juga sudah meminjam tandon air dari PDAM untuk memenuhi kebutuhan warga.
Pemkab dan pihak swasta juga sudah memberikan bantuan berupa sumur bor.
Namun karena suatu hal masih tidak bisa digunakan.
Sementara itu, Bupati Malang, Rendra Kresna, melalui jajarannya, juga sering melakukan monitoring untuk sumur bor. (Erwin Wicaksono)