Cerita Makkiyatun dari Kapas Gading, Cuek Dibilang Sebagai Pahlawan Kesiangan Demi Kampung Antirokok
Ny Makkiyatun, adalah sosok perempuan yang memiliki andil besar dalam terbangunnya Kampung Pendidikan Kampunge Arek Suroboyo (KAS) Kapas Gading.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Makkiyatun, adalah sosok perempuan yang memiliki andil besar dalam terbangunnya Kampung Pendidikan Kampunge Arek Suroboyo (KAS) Kapas Gading.
Kini, Makki, sapaan akrabnya, menjadi koordinator Kampung Pendidikan yang terletak di Kapas Gading III B, Kelurahan Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari, Surabaya tersebut.
Di Kampung Pendidikan Kapas Gading ini tak boleh ada yang merokok.
Bagaimana cerita Makki mendirikan kampung antirokok ini?
Ditemui Surya (grup TribunJatim.com), Makkiyatun bercerita soal ingatannya akan kurangnya budaya saling sapa di kampungnya.
Ia dan ibu-ibu lain merasa prihatin melihat warga berpapasan, namun tak saling menyapa.
Beberapa bahkan tetap sibuk bermain.
Sementara itu, kaum bapak malah merokok di tengah-tengah kampung.
"Yang bikin miris adalah mereka merokok disaksikan anak kecil. Kami kaum emak-emak bersama warga yang lain menolak bapak-bapak merokok di kampung," kata Makki, Rabu (26/9/2018).
• PHE WMO Raih Penghargaan ke-7 Pengelolaan Lingkungan Terbaik dari Pemprov Jatim
Akhirnya mulai tahun 2015 lalu, warga Kapas Gading sepakat membangun budaya saling sapa dan budaya membaca, dengan dihadirkannya sudut baca atau perpus kampung, hingga tidak boleh ada warga yang merokok di kampung itu.
Kampung antirokok kemudian dikembangkan di kampung ini.
Makki masih ingat bersama ibu-ibu yang lain menjadi polopor terbangunnya Kampung Pendidikan di Kapas Gading.
Makki adalah sosok sentral di balik terbangunnya kampung yang nyaman itu.
Guru SD ini berjuang keras untuk merealisasikan Kampung Pendidikan.
"Impian kami adalah Mengantarkan anak-anak sebagai generasi emas, nanti bisa membanggakan warga kampung. Tidak merokok. Saat ke sekolah tidak boleh anak hanya membawa badan saja tanpa ada persiapan pelajaran," tutur Makki.
• Jangan Macem-macem, Kata Lucinta Luna Sambil Tunjuk Wajah Atta Halilintar Saat Ditanya Identitas
Diakui Makki dibutuhkan kerja keras sehingga kampungnya menjadi kampung yang tentram dan nyaman seperti sekarang ini.
Bahkan Makki sempat dianggap sebagai 'pahlawan kesiangan' saat melarang kaum pria merokok di seluruh areal kampung.
Dia diolok-olok karena membuat kebijakan bersama terkait kampung antirokok ini.
"Sampai saya dibantah (oleh bapak-bapak) 'istri saya saja tidak pernah berani melarang saya merokok'. Tapi, karena demi kebaikan bersama, saya lawan dengan konsisten. Saya selalu menegur siapa pun yang merokok," cerita Makki.
Ia pun meminta maaf kepada pria yang bersangkutan yang kena teguran larangan merokok dan tak segan-segan mendatangi rumah pria yang kena tegur untuk meminta maaf.
Hingga akhirnya, tindakannya itu berbuah manis, yakni timbulnya kesadaran warga untuk tidak lagi merokok di kampung.
• Mengulik Detail Gaun Royal Wedding Karya Elanda Maradonna, yang Diluncurkan di Hari Pernikahannya
Suasana Kampung Pendidikan KAS Kapas Gading Kini
Suasana asri dengan rerimbunan tanaman menyapa sejuk di Kampung Pendidikan Kapas Gading, Kelurahan Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Warga di kampung ini terlihat akrab saling sapa.
Setiap bertemu dan berpapasan di jalanan kampung, mereka saling melempar senyum.
Bahkan jika mereka sempat, warga di kampung ini akan saling berjabat tangan erat.
"Ayem rasanya berlama-lama di kampung ini," reaksi Faradilla Erdila, petugas Perpus Kantor Arsip Kota Surabaya yang menikmati nyamannya berada di Kampung Pendidikan Kapas Gading, saat ditemui Surya (grup TribunJatim.com, Rabu (26/9/2018).
Alumnus Universitas Airlangga (Unair) ini merasa betah menjaga Taman Bacaan di sudut kampung tersebut.
Dia terkesan dengan budaya saling tegur sapa yang ditradisikan di Kampung Kapas Gading III B itu.
• Bersamaan dengan Pesta Pernikahan, Desainer Surabaya Elanda Maradonna Gelar Fashion Show: Fairy Tail
Sementara itu, anak-anak di kampung tersebut tampak nyaman tumbuh di lingkungan kampung terdidik Kapas Gading.
Saat Surya menyambangi Kampung Pendidikan, Rabu (26/9/2018) sore, terlihat anak-anak bermain bola.
Mereka begitu menikmati suasana sore yang menyenangkan.
Mereka erlarian bersama mengejar bola, sementara orang tua mereka baru saja berkumpul sekadar membahas acara pertemuan kaum ibu untuk acara hari Minggu besok.
Faradilla ikut dalam pertemuan nonformal itu.
Mereka menggelar tikar, duduk lesehan di bawah rimbun tanaman kampung.
Jalan batako kampung yang dihias warna-warni tampak nyaman dengan didukung rimbun pohon dan tanaman.
"Yang paling mengesankan di kampung ini adalah Kampung Antirokok. Tak boleh ada asap rokok di sini. Tulisan besar dipasang. Warga kampung pun mempraktikkanya sehingga menjadi tradisi," tambah Faradilla.
• Satpam Bengkel Mobil di Surabaya Berpakaian Mirip Brimob, Polda Jatim Tertibkan Seragam & Atributnya
Kini, kesadaran tidak merokok bagi kaum pria di kampung itu makin tumbuh.
Setidaknya, mereka tak akan dibiarkan merokok di sepanjang jalan atau di lingkungan kampung dengan 132 KK itu.
Mujiono, warga Kampung Kapas Gading mengakui bahwa kaum pria dan bapak-bapak sungkan merokok di kampung.
"Biasanya dengan kesadaran kami merokok di luar kampung. Asal bukan merokok di dalam kampung," ucapnya.