Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
Kisah Bocah 6 Tahun Selamat dari Tsunami Palu, Menahan Seretan Air dan Lihat Pemandangan Mengerikan
Dua warga asal Sukabumi ditemukan selamat dari tragedi gempa dan tsunami Palu, Jumat (28/9/2018) kemarin setelah sempat dinyatakan hilang.
Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
Beruntung, dua warga tersebut ditemukan selamat pada Sabtu (29/9/2018) pukul 08.00 WITA dan sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Saat ini keluarganya masih cemas, karena mereka belum bisa dipulangkan lantaran bandara belum bisa beroperasi karena banyak fasilitas yang rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 SR.
• Donggala dan Palu Diterjang Gempa dan Tsunami, Begini Cara Mengecek Kondisi Teman Lewat Facebook
"Kedatangan anggotanya ke pameran itu untuk mempromosikan tempe dari Kabupaten Sukabumi. Saat kejadian ada enam orang dalam stan, empat orang selamat dan dua orang yakni Nurmansyah dan Qurun sempat terhempas air laut. Namun Alhamdulillah keduanya ditemukan dalam keadaan selamat," jelasnya.
• Sampaikan Ucapan Belasungkawa, Maia Estianty Tulis Doa untuk Korban Gempa dan Tsunami di Palu
Ayep Zaki juga sempat menceritakan kronologi detik-detik tsunami menerjang Palu dan menyapu lokasi stan pameran anggotanya.
Ketika sampai di rumah, tiga orang penjaga stan datang lalu tergeletak sambil mengeluhkan kaki sakit karena benturan saat gempa dan mengingatkan Rudhian pada anaknya yang masih tertinggal.
"Sampai di rumah tiba-tiba terjadi gempa. Selang beberapa saat datang tiga orang karyawan jaga stan di festival, sambil nangis dan langsung tergeletak di tanah karena kaget, sakit terkena benturan dan kecapekan diterjang tsunami, jalan kaki dari lokasi kejadian ke rumah. Pak Rudi langsung ingat kalau anaknya tertinggal di stan beserta satu karyawannya lagi," kata Ayep Zaki.
Rudi pun langsung kembali ke lokasi pameran dan berusaha mencari anaknya, Qurun dan temannya, Nurmansyah.

Detik-detik Qurun dan Nurmansyah Berusaha Menyelamatkan Diri
Singkat cerita, saat mereka berhasil ditemukan, Nurmansyah sempat menceritakan detik-detik dirinya dan Qurun diterjang tsunami dan berusaha menyelamatkan diri.
Ia mengaku sedang berada di pinggir jalan bersama Qurun saat terjadi bencana tsunami.
Tapi, tiba-tiba air laut pasang hingga setinggi perutnya dan banyak pohon tumbang.
• Palu dan Donggala Diguncang Gempa dan Tsunami, Tatjana Saphira Buka Donasi untuk Korban
"Banyak pohon tumbang dan kayu yang bergelimpangan menyebabkan kaki saya terjepit pada saat mau menyelamatkan Qurun. Melihat air terus mengejar Qurun dan terus meninggi, Qurun berlari cepat sampai tepian jalan dan memilih tempat yang lebih tinggi," ujar Nurmansyah, seperti TribunJatim.com landir dari Grid.ID, Minggu (30/9/2018).
"Saya melihat Qurun lari di depan saya dan segera melepaskan diri dari jepitan kayu," lanjutnya.

Ia bergegas mengejar Qurun dan membantunya menuju tempat yang lebih tinggi.
Sayangnya, bangunan tinggi tempat mereka menyelamatkan diri justru retak karena gempa dan mereka harus mencari tempat lainnya lagi.