Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kampus di Surabaya

Beta Beauty, Tabir Surya dari Buah Bit Karya Mahasiswa UK Widya Mandala, Intip Proses Pembuatannya!

Maria Gracela (23), mahasiswa Fakultas Farmasi, UK Widya Mandala Surabaya menjelaskan proses pengolahan buah bit menjadi tabir surya.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ani Susanti
SURYA/SULVI SOFIANA
Maria Gracela (23), mahasiswa Fakultas Farmasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ketika menunjukkan proses pembuatan gel tabir surya dari buah bit Selasa (2/10/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Maria Gracela (23), mahasiswa Fakultas Farmasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) menjelaskan proses pengolahan buah bit menjadi tabir surya.

Maria mengungkapkan dari rangkaian proses pembuatan karyanya, ia menghabiskan waktu paling lama seharian untuk mengentalkan sari buah bit.

"Jadi setelah buah bit di ambil sarinya, harus dipanaskan dengan uap dan dijaga suhunya sampai kental. Butuh sampai 24 jam itu (waktunya)," urainya ketika menunjukkan proses pembuatan gel tabir surya pada Surya (grup TribunJatim.com) di kampus UKWMS Pakuwon City, Selasa (2/10/2018).

Selama penelitian, Maria mengaku menghabiskan waktu hingga sembilan jam di laboratorium kampus sebelum memutuskan untuk mengolah sari buah bit di kosnya.

Dibantu teman kuliahnya, gadis asal Kediri ini bisa begadang untuk memastikan suhu dari pemanas sari buah bit ini kurang dari 70 derajat Celcius.

"Kalau terlalu panas atau kena api langsung nanti bisa hangus, dan kandungan antiboksidannya hilang," ujarnya.

Mahasiswa UK Widya Mandala Surabaya Ubah Buah Bit Jadi Gel Tabir Surya, Kaya Antioksidan Lho!

Setelah mengentalkan sari buah bit, Maria kemudian mencampurkan berbagai bahan tambahan.

Mulai dari carbopol dan trietanolamin, sebagai bahan yang membantu kekentalan gel.

Kemudian, ditambahkan gliserin untuk menambah kelembapan.

"Saya juga harus menambahkan nipagin dan nipasol untuk antimikroba, karena gel tabir surya yang dibuat berasal dari bahan alam," jelas Maria.

Gerebek Judi Sabung Ayam di Kebun Kosong Kediri, Polsek Pare Tangkap 3 Orang dan Sita 2 Ayam Jago

Maria mengungkapkan butuh waktu satu tahun untuk menyelesaikan tugas akhirnya ini.

Ia harus mengumpulkan literatur selama enam bulan, dan enam bulan sisanya untuk praktek.

Produk yang ia namakan Beta Beauty ini sudah ia uji cobakan.

Mulai dari uji yang menstandarkan gel tabir surya hingga tingkat kesukaan konsumen.

"Produk ini sudah saya uji 40 menit bisa tahan air dna keringat. Kalau mau dikomersilkan nanti bisa diuji lebih lama lagi," tutur Maria.

BPOM Buka 1.078 Formasi CPNS 2018, Kualifikasi Pendidikan DIII hingga S2, Simak Info Lengkapnya!

Maria mengungkapkan gel tabir suryanya memiliki komposisi yang memberikan efek sejuk.

Hal ini berbeda dengan sejumlah tabir surya yang sudah ada.

Sehingga ia juga sedang mendaftarkan hak paten atas penelitiannya ini.

Indri Liong (22), mahasiswa Fakultas Farmasi UKWMS mengungkapkan, produk Maria ini tidak lengket saat diaplikasikan ke kulit.

"Tetapi kalau di pasaran bentuk lotion, kalau ini bentuk gel. Jadi lebih enak pas dipakai di tangan," katanya.

BPOM Gelar Job Fair Seleksi CPNS 2018 di Unair Surabaya, Beri Info Formasi hingga Penempatan Kerja

Seperti diketahui, umbi bit merah menurut literatur, memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk skin care yang bermanfaat dan memiliki daya jual yang tinggi.

Karena di Surabaya ini panas,  Maria menutuskan memanfaatkan buah Bit untuk membuat gel tabir surya (sunscreen) berbahan dasar umbi bit merah.

Menurut penelitian, umbi bit merah mengandung senyawa betalain yang cukup tinggi yaitu sekitar 127,7 mg per 100 gram umbi bit merah segar.

Senyawa ini berfungsi sebagai penangkal radikal bebas, satu di antaranya adalah paparan sinar UV berlebihan yang dapat membahayakan kulit.

Farida Lanawati Darsono, Dosen pembimbing Maria mengungkapkan, penelitian Maria memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut.

"Produk lain umbi bit digunakan sebagai campuran buah lain. Tapi Maria ini punya keinginan memakai murni buah bit. Jadi, sangat berbeda dengan produk di pasaran," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved