Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

8 Fakta Baru Dugaan Ratna Sarumpaet Dianiaya, Prabowo Benarkan, Dokter Bedah Plastik Sebaliknya

Pernyataan kontras Prabowo dan dokter bedah plastik tentang bengkak yang terjadi di wajah Ratna Sarumpaet.

Penulis: Cindy Dinda Andani | Editor: Adi Sasono
Tribunnews/Ria Anastasia
Ratna Sarumpaet 

TRIBUNJATIM.COM - Viralnya foto aktivis Ratna Sarumpaet dengan muka lebam telah mengagetkan publik.

Foto tersebut viral dan muncul di berbagai akun media sosial pada Selasa (2/10/2018).

Politisi Partai Gerindra Racher Maryam mengabarkan Ratna menjadi korban penganiayaan.

Saat itu, ia melalui akun @cumarachel juga mengunggah foto Ratna dengan mata bengkak.

"Innalillahi bunda @RatnaSpaet semalam dipukuli sekelompok orang. Saat ini keadaan babak belur. Hei kalian beraninya sama ibu2! Apa kalian gak punya ibu? Lahir dari apa kalian?" tulis Rachel Maryam.

Tragis, Ini 10 Foto Terakhir Sebelum Insiden Mematikan, Mulai Putri Diana Hingga Kisah Para Kanibal

Ia juga menulis konfirmasinya melalui akun Twitter pribadinya itu.

"Setelah dikonfirmasi, kejadian penganiayaan benar terjadi. Hanya saja waktu penganiayaan bukan semalam melainkan tgl 21 kemarin. Berita tidak keluar karena permintaan bunda @RatnaSpaet pribadi, beliau ketakutan dan trauma. Mohon doa," tulisnya.

Berdasarkan informasi yang beredar, Ratna mendapat penganiayaan di salah satu bandara di Bandung pada 21 September 2018.

Setelah kabar ini viral, sejumlah pihak membeberkan sejumlah fakta-fakta.

Berikut ulasannya dilansir TribunJatim.com dari Surya.co.id:

1. Tidak Lapor Polisi

Polrestabes Bandung Kombes Irman Sugema memastikan polisi tidak menemukan laporan soal penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet setelah kabar bahwa Ratna dikeroyok orang tidak dikenal di bandara di Bandung pada Jumat (21/9/2018) ramai diperbincangkan.

"Kami sudah cek seluruh jajaran polsek, tidak ada laporan polisi," kata Irman saat ditemui di Mapolrestabes, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10/2018).

Irman mengimbau, apabila yang bersangkutan mengalami penganiayaan sebaiknya langsung melaporkan kejadian tersebut.

"Sampai saat ini, belum ada laporan polisi. Sebaiknya segera melapor, untuk menentukan langkah hukum," ungkapnya.

15 Foto Ekspektasi VS Realita yang Sering Kita Alami Saat Belanja di Online Shop, Sedih Tapi Kocak!

2. Pihak Bandara Bantah Ada Penganiayaan

Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman mengatakan dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet tidak terjadi di wilayahnya.

"Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara," katanya.

Bahkan pihaknya sudah memastikannya dengan memintai keterangan dari beberapa pegawai di bandara bahwa tidak ada kejadian penganiayaan.

"Teman FC (staf), teman sekuriti, OIC (officer in charge), Personal, enggak ada (kejadian itu). Kan itu disebutin tanggal 21 tuh, enggak ada kejadiannya," ujarnya.

8 Momen Evelyn Nada Anjani Mantan Aming Tampil Feminin dan Cantik, Padahal Dulu Tomboy Banget!

3. Nihil di 23 Rumah Sakit

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto menyebutkan pihaknya belum menerima laporan polisi (LP) soal dugaan penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet.

"Ratna Sarumpaet, kita belum mendapatkan laporan, hanya informasi katanya dia dianiaya tanggal 21 September, nah itukan sudah lama, enggak ada laporan, ya kita enggak tahu," kata Setyo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Setyo juga membenarkan informasi bahwa pihaknya mencari keberadaan Ratna ke sejumlah rumah sakit yang ada di Bandung.

Hal itu untuk melihat apakah Ratna sempat mendapat perawatan medis.

"Kita melakukan pengecekan di sana (rumah sakit di Bandung) enggak tahunya yang bersangkutan sudah ada di rumah, dan katanya bertemu dengan Pak Prabowo, katanya ya," terang dia.

Selain itu, polisi juga memeriksa 23 rumah sakit di Bandung dan tidak menemukan perawatan atas nama Ratna Sarumpaet.

Rumah sakit itu adalah:

1. Rs Hasan sadikin
2. Rs. Muhammadiyah
3. Rsud Ujung berung
4. Rs. Hermina Arcamanik
5. Rs. Hermina Pasteur
6. Rs. Halmahera
7. Rs. Sariningsih
8. Rs. Dr. Salamun
9. Rs. Adven
10.Rs. Boromeus
11. Rs. Santosa gardujati
12. Rs. Kebon jati
13. Rs. Rajawali
14. Rs. Santoyusup
15. Rs. Al islam
16. Rs. Santosa jl kopo
17. Rs. Melinda 1
18. Rs. Ibu & Anak antap
19. Rs. Limijati
20. Poliklinik BMS
21. Rs. Rotinsulu.
22. Puskesmas Nihil.
23. Rs. Melinda 2

Bukan Raffi Ahmad-Nagita Slavina, Pemilik Kerajaan Bisnis Ternyata Artis yang Dikenal Sederhana Ini!

4. Tidak ada di Manifest Keberangkatan dan Kedatangan

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto langsung merespon terkait adanya informasi dugaan penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet.

Ia mengatakan pihaknya langsung melakukan Lidik dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak di Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Diketahui, bandara ini dikabarkan sebagai tempat dimana Ratna mengalami penganiayaan.

"Kami telah melaksanakan lidik dan koordinasi dengan pihak Bandara Husein Sastranegara Bandung," ujar Agung, dalam keterangannya, Selasa (2/10/2018).

Jenderal bintang dua ini melakukan pengecekan terhadap sejumlah pihak, diantaranya :

1. Dan Sat Pom AU Mayor Pom Made Oka (Pengecekan Pos Induk, Pos 1, Pos 2, Pos 3 dan Pos 4).
2. Koordinator AVSEC Agus Hidayat (Angkasa Pura).
3. Urip rahardjo (Office In Charge)
4. Seluruh supir taxi, supir rental bandara, tukang parkir dan porter bandara.
5. Serta melakukan pengecekan terhadap semua manifest kedatangan - penerbangan Garuda, Citilink, Nam Air, Xpres Air dan Air Asia.

Dari hasil pengecekan tersebut, ternyata diketahui bahwa nama yang bersangkutan tidak terdaftar dalam manifest kedatangan maupun keberangkatan.

"Dengan hasil tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifest keberangkatan dan kedatangan," pungkasnya.

Meghan Markle Disebut Buat Kesalahan Terbesar Putri Kerajaan di Depan Ratu Elizabeth, Lihat Fotonya!

5. Kronologi Penganiayaan

Aktivis Ratna Sarumpaet menceritakan kronologi penganiayaan yang dialaminya kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Ratna merupakan salah seorang juru kampanye nasional di Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon

"Sore ini setelah agak pulih ia (Ratna Sarumpaet) melaporkan ke Pak Prabowo kejadian yg menimpanya. Pak Prabowo didampingi Pak Amien Rais dan Fadli Zon," ujar Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Menurut Nanik, Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.

Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel.

Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik.

Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek.

Dengan sisa tenaga, Ratna mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah agar langsung ditangani.

Menurut pengakuan Ratna, lanjut Nanik, kejadiannya sangat cepat sehingga sulit mengingat bagaimana urutan kejadiannya.

"Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi," ucap Nanik.

"Mbak Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari. Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadli Zon ke rumahnya dan baru semalam Fadli Zon melaporkan ke Pak Prabowo, dan hari ini di suatu tempat mbak Ratna menemui Pak Prabowo," kata dia.

Ibunda Kate Middleton Dihujat Jual Kostum Begini di Olshopnya, Padahal Anaknya Jadi Putri Kerajaan

6. Beredar Dokumen Menyerupai Hasil Penyelidikan Polda Metro Jaya

Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet (Istimewa)

Dalam dokumen yang diduga hasil penyelidikan Polda Metro Jaya yang tersebar, nomor ponsel Ratna Sarumpaet pada 20-24 September aktif di Jakarta.

Padahal sebelumnya dikatakan bahwa ia dianiaya di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, pada 21 September.

Hasil penyelidikan juga memperlihatkan data perbankan dari rekening Ratna dan anaknya, Ibrahim Fahmi Al Hadi.

Di situ disebutkan nomor-nomor rekening tersebut telah melakukan debet pada Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika.

Daftar Artis Indonesia yang Masuk Nominasi 100 Wanita Tercantik di Dunia Tahun 2018 Versi TC Candler

7. Prabowo Benarkan Ratna Sarumpaet Dianiaya

Prabowo Subianto membenarkan Ratna Sarumpaet dianiaya hingga membuatnya prihatin.

"Prihatin, sangat kecewa, bahwa telah terjadi suatu aksi kekerasan, suatu penganiaayan, suatu pukulan yang sangat kejam terhadap salah satu pimpinan dari Badan Pemenangan Kampanye kita, yaitu Ibu Ratna Sarumpaet," katanya dilansir TribunJatim.com dari acara di TV One, Senin (2/10/2018).

Prabowo menjelaskan Ratna Sarumpaet sampai trauma setelah insiden penganiayaan ini.

"Saya kaget baru tadi malam saya dikirim foto-foto beliau, baru hari ini saya jumpa beliau dengan Pak Amien Rais, dengan Pak Fadli Zon," ungkapnya.

"Beliau sangat traumatize, saya lihat sendiri. Ini menurut kami suatu tindakan yang represif. Tindakan yang di luar kepatutan, jelas pelanggaran Hak Asasi Manusia."

"Bahkan menurut saya tindakan pengecut, kok dilakukan terhadap ibu-ibu, usianya sudah 70 tahun, luar biasa."

8. Pernyataan Kontras Dokter Ahli Bedah Plastik Tompi

Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet (Istimewa)

Tompi, penyanyi sekaligus dokter spesialis bedah plastik, memberikan pernyataan yang kontras.

Melalui kicauannya di akun Twitter @dr_tompi, ia menyebut itu adalah bengkak operasian.

"Gilaaaaa menjadikan bengkak operasian sebagai akibat di keroyok massa!!! Mrk sedang membodohi diri sendiri. Dan kita rakyat tertipu dan terbawa amarah. Ini contoh bagus bagaimana oknum politisi memainkan jurus2," kicaunya.

Tompi lalu memberikan ciri-ciri luka akibat operasi plastik yang menurutnya pasti berbekas.

"Setiap operasi dg sayatan pasti akan meninggalkan Bekas. Op bedah plastik itu bukan TDK BERBEKAS, Tp bs disembunyikan BEKAS nya. Jd kl org di op tp gak ngaku bisa aja. Tp bekas nya akan berbicara," kicaunya.

"Analisa pake ilmu pengetahuan jgn pake ilmu perasaan . Dgn begitu, mau di tentang sejuta tweet pun kebenaran itu akan tegak," tulisnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved