Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jadi Distributor Usaha Souvenir Sablon Gelas, Hadi Wiyono Raup Ratusan Juta Rupiah Tiap Bulan

Melewati perkampungan Medokan Sawah, Kelurahan Medokan Ayu, Rungkut, Kota Surabaya, terlihat ada permukiman yang padat.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Dwi Prastika
SURYA/SULFI SOFIANA
Kegiatan pegawai souvenir Putra Kedaung Perkasa saat melakukan proses doff pada mangkok souvenir, Senin (8/10/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Melewati perkampungan Medokan Sawah, Kelurahan Medokan Ayu, Rungkut, Kota Surabaya, terlihat ada permukiman yang padat.

Salah satu area yang terlihat padat yaitu kontrakan Medokan Sawah 116.

Rumah kontrakan ini tertutupi puluhan kotak cokelat.

Setiap harinya mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, beberapa ibu-ibu terlihat merendam dan mengeringkan gelas, mangkok dan beragam benda pecah belah.

5 Tahun Berpacaran, Gummy dan Jo Jung Suk Resmi Menikah, C-JeS Entertainment Minta Restu pada Fans

Kadang mereka juga mengecatnya dan mengemasnya dalam mika.

Aktivitas ini telah lama dilakukan di rumah kontrakan Hadi Wiyono (53), pemilik usaha sablon dan souvenir Putra Kedaung Perkasa.

Pria kelahiran Tuban, 28 November 1963 ini mengungkapkan, memulai usaha souvenir dengan menyablon berbagai macam barang pada tahun 1992.

Hingga ia mendapat pesanan untuk menyablon botol parfum.

Jelang Kontrak Mal Alun-alun Kota Malang Berakhir, Pengamat Nilai Wacana Sentra UMKM Sangat Positif

Dengan keahlian sablon manual, iapun mulai mencari teknik menyablon pada barang berbahan pecah belah dan menciptakan alatnya.

"Ini alat saya buat sendiri, karena saat itu yang punya alatnya cuma perusahaan besar," ungkap bapak dua anak ini.

Dibantu istrinya, ia mengerjakan semua sablon.

Sementara pegawainya mengerjakan proses doff, pengecatan, dan pengemasan.

Boneka Flanel Retno, Pernah Tak Dilirik Risma, Kini jadi Jujugan Bule dan Souvenir Resmi Asian Games

"Proses doff ini larutannya saya yang kedua kali menemukan. Belajar dari pengrajin keramik dari Jerman kenalan saya," lanjutnya.

Menurutnya, waktu itu hanya warga di kampung yang mengetahui cairan untuk membuat efek doff pada gelas.

Dari ketekunannya dalam berinovasi dan mengerjakan sendiri semua pesanan sablon, ia kini menjadi distributor banyak penyedia souvenir.

Bahkan penyedia souvenir skala besar banyak yang memesan padanya.

Produk untuk Semua Kalangan Jadi Inovasi Usaha Souvenir Handmade di Tengah Ketatnya Persaingan

"Dulu nggak pakai modal, ada pesanan saya kerjakan. Sekarang tiap bulan bisa sampai lebih dari Rp 100 juta, apalagi kalau sedang musim nikah," ujar pria yang memiliki empat cucu ini.

Banyaknya pesanan menurut Hadi karena dirinya masih mempertahankan harga yang murah sebagai distributor, sehingga pesanannya sudah melampaui seluruh Indonesia.

Tak hanya menyablon gelas, anaknya juga mulai membuat beragam kerajinan kayu seperti telenan dan entong, sehingga variasi souvenir yang disablon Hadi semakin banyak.

Banyaknya pesanan membuatnya kerap mempekerjakan ibu rumah tangga yang membutuhkan pekerjaan di sekitarnya.

Jadi Pengisi Acara Synchronize Fest 2018, Pee Wee Gaskins Mengaku Banyak Belajar ke Superman Is Dead

Gini (48) salah satunya yang sudah bertahan tiga tahun bekerja dengan Hadi.

Menurut Gini, Hadi merupakan sosok sangat ramah dan baik pada para pegawainya.

"Nggak rewel, kalau ada kerjaan juga nggak maksa harus diselesaikan, karena kami kerjanya juga harian," lanjutnya.

Gini mengungkapkan, pekerjaannya saat ini sangat membantunya yang sudah tidak bisa bekerja di pabrik lagi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved