Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2019

Tim Pemenangan Kedua Capres Debat soal 'Siapa Paling Merakyat', Budiman & Dahnil Anzar Saling Sindir

Debat ini dilakukan oleh Budiman Sudjatmiko selaku tim pemenangan Jokowi-Maruf, dan Dahnil Anzar selaku tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Editor: Ani Susanti
Youtube Najwa Shihab via Tribunnews
Budiman Sudjatmiko dan Dahnil Anzar 

TRIBUNJATIM.COM - Tim Pemenangan Kedua Capres Debat soal 'Siapa Paling Merakyat', Budiman & Dahnil Anzar Saling Sindir

Dua tim pemenangan dari pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin serta pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diajak untuk mengikuti debat terbuka.

Debat ini dilakukan oleh Budiman Sudjatmiko selaku tim pemenangan Jokowi-Maruf, dan Dahnil Anzar selaku tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Pada acara Mata Najwa, Trans 7, kedua tim pemenangan diberikan pertanyaan terkait siapa calon presiden (capres) yang paling merakyat, Rabu (10/10/2018) malam.

"Siapa yang paling merakyat? Pak Jokowi atau Pak Prabowo?," tanya Najwa Shihab selaku pembawa acara dari Mata Najwa.

Hadir di Mata Najwa, Budiman Sudjatmiko Ditantang Rahayu Saraswati Sampaikan Pendapat di Komisi DPR

Budiman pun berkesempatan untuk menjawab pada awal sesi tersebut.

"Saya katakan Pak Jokowi adalah tetangga saya, seorang Mantri Puskesmas dan Pak Haji Maruf Amin adalah guru ngaji saya di desa. Mereka hidup dengan keseharian sederhana," ujar Budiman Sudjatmiko mengawali.

Ketika ditanya terkait konkritnya merakyat yang dimaksudkan oleh Budiman, ia menjawab jika Jokowi dan Maruf bukan berasal dari orang tua yang dikenal.

"Merakyat kita tahu bahwa Pak Jokowi keluarganya tidak terlibat dalam kekuasaan, pengambil keuntungan, dia berbisnis dari bawah."

"Pak Amin adalah seorang kyai kampung yang lahir dari bawah, saya diingatkan oleh teman saya, bahwa mereka berdua itu tidak punya ayah ibu yang dikenal, sehingga mereka hanya membuat sejarah atas nama mereka sendiri."

"Dan itu adalah kebaikan dari kita, bapak ibu saya tidak dikenal oleh orang banyak, jika bapak ibu kita dikenal oleh orang banyak, kita akan habiskan waktu kita untuk mempertahankan catatan sejarah itu," kata Budiman.

Disinggung Ruben Onsu dan Wendy Pernah Pacaran Sama Pria yang Lebih Muda, Yuni Shara Salah Tingkah

Belum usai Budiman Sudjatmiko meneruskan pembicaraannya, Najwa memotong dengan menanyakan orang yang disindir oleh Budiman.

"Siapa nih yang dikenal orang banyak? Karena perbandingannya hanya satu atau dua (nomor urut capres)?, jadi mau anda katakan lebih merakyat (Jokowi), karena Pak Prabowo orangtuanya lebih terkenal gitu?," tanya Najwa.

"Saya ingin katakan Pak Prabowo, Pak Sandiaga Uno bukan salah mereka karena lahir dari sebuah klan bisnis politik dan klan bisnis yang lama, tapi bahwa sejarah sosiologis dan biologis memberikan tempat sejarah bagi orang yang sama dengan kita yaitu Pak Jokowi, Pak Maruf Amin sesuai panggilan jaman di era kesetaraan era berbagi era demokrasi."

Setelah itu, tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar memberikan jawaban bahwa calon yang ia usung merupakan orang yang paling merakyat.

Respon Cinta Laura Setelah Dikritik Netizen Indonesia Soal Fotonya saat Jadi Model Sampul Majalah

"Tentu Pak Prabowo lebih merakyat karena beliau lebih otentik, beliau hadir tidak dengan keberpura-puraan, hadir dengan orisinalitas, tidak memaksakan diri untuk tampil dengan pencitraan, apa yang dilakukan ketika tampil itu adalah otentisitas beliau."

"Beliau tidak pernah memaksakan untuk naik motor, beliau tidak pernah memaksakan diri untuk pakai sepatu anak muda."

"Berangkat dari keluarga yang terhormat, keluarga yang punya dedikasi sejak awal terhadap republik, artinya keluarga ini berhasil mendidik anaknya menjadi orang-orang yang terhormat kemudian mendedikasikan dirinya bagi rakyat kebanyakan, ujar Najwa."

Najwa kembali menanyakan yang dimaksud pencitraan dengan naik motor dan memakai sneakers.

"Mas Dahnil ketika anda mengatakan naik motor, pakai sneakers itu menyindir Pak Jokowi?," tanya Najwa.

"Oh ndak, Pak Prabowo ndak pernah mau dipaksa untuk melakukan pencitraan," jawab Dahnil Anzar.

"Yang pencitraan siapa?," tanya Najwa Shihab kembali.

"Saya ndak tahu siapa yang melakukan pencitraan," kata Dahnil enggan menjawab siapa yang ia maksudkan.

CPNS 2018 - Tak Penuhi Syarat, 131 Pendaftar CPNS di Lamongan Dipastikan Tidak Lolos Seleksi

Budiman pun menyahut dengan mengatakan Dahnil sedang berpura-pura tidak tahu soal siapa yang telah ia sindir tersebut.

"Saya mau jawab ketika terakhir dia tidak mau mengatakan siapa, justru kalau dia memuji ketidakpura-puraannya Pak Prabowo, tapi Dahnil sendiri dia borong kepura-puraan pada dirinya, dengan mengingkari bahwa dia sedang menyindir," ujar Budiman. (Tiffany Marantika Dewi)

Lihat videonya:

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Debat Tim Pemenangan Kedua Capres soal Siapa Paling Merakyat, Saling Sindir Budiman dan Dahnil Anzar.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved