Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah
Gandeng Swasta & Masyarakat Bantu Palu, Risma Juga akan Perbaiki Sekolah hingga Sediakan Air Bersih
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, sejak membuka posko bantuan di Balai Kota, total bantuan yang terkumpul sudah mencapai Rp 1,9 miliar.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak seluruh stakeholder dan juga swasta di Kota Pahlawan untuk ikut serta membantu para korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Sejumlah elemen swasta dan juga pengusaha dan kalangan pendidikan melakukan Penyerahan Bantuan ke Pemkot untuk disalurkan ke Palu, Sigi dan Donggala, Selasa (16/10/2018).
Total, bantuan yang terkumpul hari ini mencapai Rp 450 juta.
Belum lagi ditambah dengan bantuan yang langsung masuk ke rekening yang disediakan Pemkot.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, sejak membuka posko bantuan di Balai Kota, total bantuan yang terkumpul sudah mencapai Rp 1,9 miliar.
"Beberapa ada yang kami wujudkan bantuan bahan makanan, dan ada juga yang dalam bentuk uang cash," kata Risma.
• Gandeng ITS Surabaya, Provinsi Aceh Kembangkan Sistem Elektronik Menuju Smart Province
Untuk bahan makanan, Pemkot Surabaya setidaknya sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 30 ton beras, ratusan kardus mie instan dan juga sejumlah bahan makanan yang lain.
Tidak hanya itu, dalam pengiriman bantuan ini, Risma juga memberikan prioritas untuk membagi alat filter air bersih unuk diminum.
Dengan kondisi pasca bencana warga di Palu, Donggala dan Sigi kekurangan air bersih.
Sehingga dengan alat yang diberikan Pemkot diharapkan bisa membantu korban bencana dalam memperoleh air minum yang sehat.
"Ini kiriman bantuan kami yang pertama untuk Palu Donggala dan Sigi. Sebab kami menunggu kapal ya, karena barangnya banyak sekali," ucap Risma.
• Sidang 2 WNA Aljazair, Jaksa Sebut Pencurian di Tunjungan Plaza Direncanakan hingga Bahas Soal Visa
Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga merencanakan untuk memberikan bantuan berupa perbaikan sekolah yang rusak akibat gempa dan tsunami di Palu.
Dikatakan Risma, sekolah yang akan diperbaiki adalah sekolah yang mengalami kerusakan parah.
Seperti di SMPN 6 dan SMPN 1.
Kondisi sekolah di sana secara fisik sudah tidak memungkinkan untuk digunakan tempat belajar mengajar anak, sehingga butuh dibantu agar anak-anak di lokasi bencana tetap bisa sekolah.