Tips Lawan Kerusakan Kulit Akibat Cuaca Panas Seperti di Surabaya, Agar Kulit Tak Kering & Dehidrasi
“Faktor lainnya adalah polusi udara. Keduanya merupakan faktor paling kuat untuk merusak kulit. Kulit bisa sampai dehidrasi karena polusi,” tutur Desi
Penulis: Delya Octovie | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Cuaca panas merupakan satu di antara faktor terkuat penyebab rusaknya kulit wajah.
Hal ini juga disampaikan oleh Desi Buanawati, Beauty Consultant Shiseido di store The Grand Palace, Grand City Mall Surabaya.
“Faktor lainnya adalah polusi udara. Keduanya merupakan faktor paling kuat untuk merusak kulit. Kulit bisa sampai dehidrasi karena polusi,” tutur Desi.
Desi biasa menerima keluhan kulit kering, kasar dan dehidrasi dari pelanggannya yang memang kebanyakan warga Surabaya.
Ia justru jarang menemui pelanggan yang bermasalah dengan kulit berminyak.
“Kan memang kulit Asia itu 70% kering, 30% berjerawat. Di Surabaya juga kebanyakan seperti itu,” ujarnya.
• Penuhi Permintaan Pasar, AHM Lakukan Improvement dalam Peningkatan Kapasitas Produksi
Tak kuat dengan suhu di luar, orang-orang biasa berbondong-bondong mencari tempat ber-AC untuk menyegarkan tubuh.
Menurut Desi, terlalu sering berada di ruangan ber-AC juga menyiksa kulit, terutama kulit wajah menurut Desi.
“Meski di dalam ruangan, tetap kulit bisa kering, bisa dehidrasi, karena pakai AC. Apalagi kalau sudah usia 30 tahun ke atas,” imbuhnya.
Semakin bertambahnya usia, semakin berkurang produksi air dan minyak di kulit wajah.
Karenanya, Desi mengatakan, bila tidak pintar-pintar menjaga kelembaban, kulit cenderung cepat keriput dan kendur.
“Faktor utama usia, kedua lingkungan. Dua-duanya faktor penunjang kerusakan kulit,” ucapnya.
• Pertahankan Pangsa Pasar, LG Luncurkan AC LG Dualcool with Watt Control, Lebih Hemat Berlipat!
Menurutnya, menjaga kelembaban tidak bisa hanya lewat perawatan luar.
Gaya hidup juga harus berubah demi tampilan kulit yang tetap segar.
Ia pun menyarankan untuk mengonsumsi delapan gelas air mineral dalam sehari.