Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tak Terima Diejek 'Pasukan Gajah', Pria ini Bunuh Satu Keluarga & Membuangnya ke Sungai saat Sekarat

Pria ini membunuh satu keluarga dengan sadis dan membuang tubuhnya ke sungai saat sekarat, karena tak terima diejek 'Pasukan Gajah'.

Editor: Mujib Anwar
istimewa
Polisi dibantu warga mengevakuasi mayat pria yang diduga adalah Muhajir dari Sungai Blumai Desa Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir Kamis, (11/10/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, MEDAN - Hanya karena sakit hati diejek, pria ini tega membunuh tiga orang di satu keluarga di Sumatera Utara (Sumut) dengan sadis, yakni ayah, ibu, dan satu anaknya.

Bahkan ibu dan anaknya dibuang di sungai saat kondisinya masih hidup, sebelum akhirnya tewas mengenaskan.

R, satu di antara tersangka yang diberi kesempatan oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto untuk berbicara langsung, mengakui bahwa awal mula mereka datang ke rumah Muhajir untuk meminjam duit.

"Jadi pertama yang datang itu si A, dia mengetuk pintu rumah si Muhajir sekitar pukul 11 malam untuk meminjam duit," kata R kepada Kapolda Sumut di depan wartawan, Senin (22/10/2018).

Setelah Tiga Tahun Berhubungan, Sofyan Lalu Bunuh Janda Kekasihnya saat Tak Pakai Busana

Begitu dibuka pintu, kata R, si A langsung masuk dan meminjam duit.

Setelah Muhajir hendak masuk dan mengambil duit, A langsung memukul kepala belakang Muhajir dengan gagang pistol rakitan.

Baca: Sebutan Gajah Wes Teko Membuat Agus Sakit Hati Lalu Membunuh Muhajir, Istri dan Anaknya

"Di situ baru saya datang dan masuk ke rumah Muhajir dan langsung mengikat tangannya ke belakang dan menutup mulutnya dengan lakban," ujar R.

Ia mengaku, nekat melakukan pembunuhan tersebut karena diajak A.

Anaknya Terpental, Korban Tewas Pajero Sport Ditabrak Kereta di Surabaya Jadi Tiga Orang Sekeluarga

Dua hari sebelum pihaknya melakukan pembunuhan, tersangka A mendatangi dirinya dan bercerita tentang istri Muhajir, Suniati yang sering mengejeknya dengan sebutan 'Pasukan Gajah'.

Di situ, lanjut R, temannya A langsung meminta bantuannya untuk membunuh Muhajir.

"Ya, karena teman, makanya saya mau. Lagian mereka sudah mengejek kami," katanya.

"Jadi keluarga Muhajir selalu mengejek kami dengan mengatakan 'Pasukan Gajah Wes Teko' yang artinya pasukan gajah datang," kata R satu pelaku yang ditembak kaki sebelah kanan saat paparan di RS Bhayangkara Medan, Senin (22/10/2018).

Ditagih Bayar Kos Malah Ancam Mau Hajar Pemilik Rumah, Warga dan Pendatang Bentrok di Waru Sidoarjo

Ia menceritakan kalau pembunuhan ini sudah direncanakan dua hari sebelum eksekusi para korban yang mereka lakukan pada Senin (9/10/2018).

"Pada Jumat (7/10/2018) kami mengatur rencana sebelum membunuh Muhajir dan keluarganya," kata R yang berperan mengikat dan membuat takut para korban.

Ia mengatakan, pihaknya membunuh korban dan membawanya ke satu Jembatan di Wilayah Kecamatan Telun Kenas dan langsung membuat ketiga korban ke Sungai Belumai, Tanjungmorawa.

"Kami membuang korban ke sungai karena menurut mereka di situ aman. Saat hendak kami buang ke sungai, istri dan anak korban masih hidup (sekarat)," ujarnya. (Tribun Medan/Sofyan Akbar)

Ribuan Pendekar Silat Serang Desa, Rusak Rumah & Bakar Motor di Tulungagung, Begini Tanggapan Polisi

Artikel ini telah tayang di Tribun-medan.com dengan judul: Tangan Diikat dan Mulut Dilakban, Istri dan Anak Muhajir Masih Hidup saat Hendak Dibuang ke Sungai

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved