Bangunan di Pinggir Kali Buntung Sidoarjo Hambat Normalisasi Sungai
Mendekati musim penghujan, proses normalisasi terhadap sejumlah sungai di Sidoarjo terus dikebut.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Mendekati musim penghujan, proses normalisasi terhadap sejumlah sungai di Sidoarjo terus dikebut.
Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya banjir di beberapa titik Kota Delta.
Menurut Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, dalam kegiatan normalisasi ini juga telah dipetakan lokasi yang menjadi prioritas.
"Diutamakan sungai-sungai yang mengalami pendangkalan parah," katanya, Minggu (4/11/2018).
Dari beberapa sungai yang menjadi target normalisasi, selama ini Kali Buntung disebut paling sulit.
• Perum Jamkrindo Buka Akses Layanan Baru Jamkrindo Access Point di Sidoarjo
Penyebabnya, banyak bangunan berdiri di sepanjang sungai di kawasan Kecamatan Waru tersebut.
"Ini tidak bisa satu instansi. Harus bersinergi karena butuh penertiban dan sebagainya," lanjut Saiful Ilah.
Jika tidak bisa semua ditertibkan, setidaknya harus ada jalan untuk alat berat masuk ke dalam sungai..
Hal itu agar normalisasi tetap bisa dilakukan.
• Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air JT 610 asal Sidoarjo, Jannatun Cintya Dewi Dapat Santunan
"Proses pengerukannya, mungkin bisa pakai backhoe amphibi atau sejenisnya. Sambil menunggu proses penertiban bangunan yang ada di pinggir sungai," sambungnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kordinator Bidang Kebencanaan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), Supriyono.
Ia mengatakan, keberadaan bangunan di bibir sungai adalah penghambat utama proses normalisasi Kali Buntung.
"Kami berencana melakukan normalisasi Kali Buntung secara total pada 2019. Namun, kami juga tidak bisa sendirian karena butuh penertiban bangunan di sekitarnya," kata Supriyono.
• Ibu Korban Kecelakaan Lion Air JT 610 Pingsan Saat Jenazah Anaknya Tiba Sukodono Sidoarjo
Ketika masih banyak bangunan di pinggir sungai, disebutnya alat berat tidak bisa keluar masuk.
Demikian halnya material hasil pengerukan, juga tidak ada tempat pembuangannya.
Selama ini, sejumlah wilayah di kawasan Waru kerap menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba.
Penyebab utamanya, Kali Buntung yang terus mengalami pendangkalan dan sulit dilakukan normalisasi.
Selain itu, beberapa wilayah lain juga kerap menjadi langganan banjir.
• DPRD Tolak Rencana Tunjangan Pengganti Mobil Dinas dari Pejabat Sidoarjo
• Hasil Persebaya Vs Persija, Terlalu Perkasa, Bajul Ijo Bungkam Macan Kemayoran 3-0
Di kawasan kota, potensi genangan ada di Perumahan Sidokare.
Sementara di Utara, banjir mengancam Tropodo dan Tambaksawah yang masuk wilayah Kecamatan Waru.
Wilayah Selatan ada Jalan Raya Porong, Kali Tengah (Tanggulangin), Wunut dan Pesawahan yang keduanya masuk wilayah Porong, serta wilayah Kecamatan Jabon.
Serta wilayah barat potensi banjir ada di Bringinbendo, Kecamatan Taman.
Total ada sembilan wilayah di Sidoarjo yang berpotensi kebanjiran pada musim hujan nanti. (M Taufik)