Insiden Surabaya Membara
Update Insiden Kereta Api Viaduk 'Surabaya Membara', Cerita Korban hingga Komentar Tri Rismaharini
Perayaan Hari Pahlawan 10 November 2018 diwarnai tragedi berdarah di pagelaran drama kolosial 'Surabaya Membara'. Berikut informasi update-nya:
Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
Perayaan Hari Pahlawan 10 November 2018 diwarnai tragedi berdarah di pagelaran drama kolosial 'Surabaya Membara'. Berikut informasi update-nya:
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Jalan Pahlawan, Surabaya pada Jumat (9/11/2018).
Acara pagelaran Drama Kolosal "Surabaya Membara" malah berakhir bersimbah darah.
Drama kolosal "Surabaya Membara" ini digelar untuk menyambut Hari Pahlawan pada 10 November 2018.
Namun, saat drama kolosal "Surabaya Membara" berlangsung, kecelakaan terjadi, ada penonton yang tersambar kereta.
Antusiasme yang luar biasa dari masyarakat Surabaya akan pagelaran ini memang tak terelakkan.
• Fokus Sisi Kemanusiaan Korban Tragedi Viaduk Surabaya Membara, Soekarwo: Bukan Cari Benar Salah
Masyarakat Surabaya memenuhi lokasi untuk menonton drama kolosal hingga beberapa di antara mereka memaksakan diri menonton di viaduk.
Kecelakaan pun terjadi ketika kereta melintas saat drama kolosal "Surabaya Membara" sedang berlangsung.

Penonton drama kolosal "Surabaya Membara" yang ada di lintasan kereta api berusaha membubarkan diri ketika melihat kereta api melintas.
Sayangnya, ada penonton drama kolosal "Surabaya Membara" tak dapat menghindar tepat waktu.
Sabtu (10/11/2018), informasi terbaru berhasil dihimpun oleh tim TribunJatim.com.
• Tiga Korban Tewas saat Menonton Surabaya Membara dari Viaduk Teridentifikasi
Simak berikut rangkumannya:
1. Kronologi Lengkap
Insiden satu ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk bagi pihak kepolisian, panitia, sekaligus Pemkot Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan akhirnya menjelaskan secara rinci kronologi lengkap saat insiden terjadi.
Kejadian itu bermula saat para korban memadati viaduk untuk menonton acara yang berada di depan kantor Gubernur di Tugu Pahlawan, "Surabaya Membara."

Sekitar pukul 19.45 WIB, melintas kereta api barang dari Stasiun Gubeng menuju ke Stasiun Pasar Turi.
Melihat dari tayangan video amatir, kereta api tersebut melaju pelan.
"Di dekat perlintasan ada sejumlah orang," ujar Kombes Pol Rudi Setiawan, Jumat (9/11/2018).
Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, kereta api lewat dan kondisi viaduk sempit.
• Cerita Ayah Melihat Putrinya Tewas dalam Insiden di Viaduk saat Menonton Surabaya Membara
Warga diduga panik, dan terjadi saling dorong hingga beberapa orang terjatuh dari viaduk.
Ada juga warga yang mengalami lecet terkena badan kereta api, dan ada yang terlindas kereta api.
"Acara tetap dilanjutkan karena sudah mau selesai," ujarnya.
Lokasi acara dari tempat kejadian berada cukup jauh sekitar 500 meter.

"Olah TKP sudah dilakukan," jelasnya.
Kombes Pol Rudi Setiawan juga mengatakan, dari keterangan saksi menyebutkan, alasan melihat acara dari atas viaduk adalah karena lebih bagus view-nya daripada di bawah.
Namun hal itu tidak bisa dibenarkan karena viaduk merupakan perlintasan rel kereta api yang sangat membahayakan.
"Apalagi kondisi viaduk sempit sehingga apabila ada kereta api melintas sangat berbahaya," pungkasnya.
• UPDATE Insiden Jatuhnya Warga dari Viaduk Saat Nonton Surabaya Membara, 4 Orang Alami Patah Tulang
2. Kesaksian Korban Luka-luka dalam Insiden
8 orang yang menjadi korban dalam insiden tersebut ada yang selamat dan mengalami luka-luka.
A Nur Aziz (19) mahasiswa Stikosa AWS Surabaya hafal betul insiden kereta viaduk yang barusan dialami saat menonton drama kolosal "Surabaya Membara" pada Jumat (9/11/2018) malam.
Nur Aziz menceritakan detail keadaan saat detik-detik kereta api lewat di antara para penonton.
• 11 Korban Insiden Viaduk saat Surabaya Membara Dirawat di RSUD Dr Soewandhie Surabaya
Wartawan TribunJatim.com mendapat kesaksian langsung dari korban, yakni Nur Aziz.
Ia sengaja menaiki jembatan perlintasan rel kereta itu lantaran ingin mengabadikan momen drama kolosal tersebut.
Namun tak berselang lama, terdengar suara laki-laki mengganggu keasyikannya.
"Woy sepur woy (Woi kereta) ," tirunya saat ditemui awak media di halaman depan RSUD Dr Soetomo pukul 23.00 WIB jumat (9/11/2018).

Ia menjadi salah satu dari 8 korban luka-luka yang di rawat di RSUD Dr Soetomo.
Luka yang dialaminya ringan, sehingga dokter mengizinkan ia pulang ke rumahnya di daerah Karang Empat, Surabaya.
"Saya luka ringan, dan memar di bahu kiri dan dada sesak," katanya sembari membenahi tali sepatu, kepada TribunJatim.com .
Pasca insiden itu terjadi, ia diantar kakaknya naik motor menuju RSUD Dr Soetomo.

Seingat Aziz, di atas jembatan itu banyak sekali warga yang antusias menyaksikan drama kolosal "Surabaya Membara."
Setau Aziz kereta api itu melintas dengan kecepatan yang cukup lambat, selama 3 menit.
Semua orang yang berkerumun mendadak buyar dan berlari mencari posisi di sela sela antara rel dan tembok jembatan.
"Semua orang tadinya udah aman semua, bisa ngatur diri ketika kwreta lewat pelan," katanya kepada TribunJatim.com .
Namun tak disangka, seorang ibu tak diketahui identitasnya bersama anaknya, nekat menyeberang rel kereta di saat-saat terakhir moncong kereta mendekat jembatan.
• VIDEO: Detik-detik Insiden Viaduk yang Tewaskan Penonton Surabaya Membara di Jalan Pahlawan
"Lah tiba-tiba datang, dan intinya ada seorang ibu-ibu ndusel (berdesak)," katanya.
Semula posisi orang-orang yang berhimpitan begitu rapat, kedatangan ibu itu sontak membuyarkan formasi.
Belasan orang, diketahui Aziz tertabrak body kereta api, dan ada yang terseret dan bahkan terlindas.
"Ada 12 orang yang jatuh ke bawah jalan. Ada yang nyantol dan ada yang keplindes," pungkasnya.
• VIDEO: Detik-detik Insiden Viaduk yang Tewaskan Penonton Surabaya Membara di Jalan Pahlawan
3. Tiga Korban Telah Teridentifikasi
Polisi telah mengindentifikasi tiga jenazah korban tewas saat menonton drama kolosal "Surabaya Membara" di Viaduk Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (9/11/2018) malam.
Tiga korban meninggal tersebut adalah:
1). Erikawati (9) warga Jalan Kalimas Surabaya, dan dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.
Korban akan dimakamkan di Bangkalan Madura.
• Tanggapan Panitia Komunitas Surabaya Membara Soal Insiden Viaduk: Itu di Luar Pengawasan Kita
2). Helmi Suryawijaya (13) warga Karang Tembok Gang 5, Surabaya, korban terlindas kereta api, dan dibawa ke Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.
Korban akan dimakamkan di pemakaman umum sekitar rumah duka di Jalan Pegirian Surabaya.
3). Bagus Ananda (17) warga Jalan Ikan Gurami 6/27, Surabaya, korban jatuh dari viaduk dan dibawa ke Kamar Mayat RSUD dr Soewandhie Surabaya.
• UPDATE Insiden Jatuhnya Warga dari Viaduk Saat Nonton Surabaya Membara, 4 Orang Alami Patah Tulang
Sementara data dari kepolisian menyebutkan, beberapa orang lainnya mengalami luka saat terjatuh ke bawah viaduk.
Mereka mengalami patah tulang dan robek tersenggol bodi kereta.

4. Komentar Wali Kota Tri Rismaharini
Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya menanggapi tragedi kecelakaan penonton "Surabaya Membara."
Risma memberikan pernyataan tegas bahwa tidak ada koordinasi (pihak Pemkot Surabaya dengan panitia).
"Kami tidak ada koordinasi. Tahun ini yang jelas, saya tidak ngomong tahun kemarin, tapi tahun ini tidak ada," sergah Risma tegas usai memimpin upacara Hari Pahlawan di Halaman Taman Surya kepada TribunJatim.com, Sabtu (10/11/2018).
Yang ke dua, lanjut Risma, Pemerintah Kota Surabaya sudah memastikan korban sudah ditangani sebaik mungkin.
• Tri Rismaharini Berharap Tak ada Demo Soal Bendera di Surabaya: Kita Jaga Keamanan dan Civitas Kota
"Jadi pertama kami tidak tahu saya cek mulai camat, semua asisten sekretaris daerah semalam tidak ada yang tahu. Saya pun nggak ngerti, saya tahu setelah ada kejadian, jadi tidak ada surat pemberitahuan dan izin sama sekali jadi saya jangan ditanya itu. Karena kita tidak tahu sama sekali jadi tolong tanya panitia," terang Risma.
"Semampu kita karena ada yang lukanya parah, ini juga masih ada yang kondisi kritis. Jadi sekali lagi semampu kami. Kemarin langsung Linmas bawa 10 ambulans disebar di beberapa rumah sakit, supaya mempercepat penanganannya. Yang kita bisa jelaskan korban sudah kita tangani dengan baik," terang Risma lagi.

5. Santunan Bagi Para Korban
Pemkot Surabaya yang diwakili oleh Tri Rismaharini sendiri tak berbicara banyak soal kelanjutan santunan bagi para korban.
Saat ditanya soal kelanjutan penanganan korban kecelakaan di viaduk, Risma banyak mengatakan tidak tahu.
Ia menjelaskan ulang jika tidak hanya Pemerintah kota Surabaya yang memberikan izin pengadaan acara tersebut.
• Tanggapan Panitia Komunitas Surabaya Membara Soal Insiden Viaduk: Itu di Luar Pengawasan Kita
Dia pun mengaku tidak bisa memberikan santunan kepada para korban, karena ketiadaan dana Pemerintah Kota Surabaya.
"Kita gak ada itu (santunan), gak bisa begitu karena kalau dikasih satu harus semua. Saya sudah sampaikan Pak Sekda, yang jelas sampai perawatan tuntas. Kita nggak bisa kasih santunan karena lihat uang kita gak ada cash, ini untuk santunan pahlawan kita urunan," ungkapnya tak bisa berikan santunan.