Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Dicopot, Bermula dari Ribut dengan Melania Trump
Mira Ricardel yang merupakan Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih melepaskan jabatannya.
TRIBUNJATIM.COM - Mira Ricardel yang merupakan Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih melepaskan jabatannya.
Itu terjadi sehari setelah Ibu Negara Amerika Serikat, Melania Trump meminta agar dia dipecat.
Diwartakan CNN, Ricardel secara resmi dipaksa mundur dari pekerjaannya selama 7 bulan terakhir itu pada Rabu (14/11/2018).
Menurut keterangan dari Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders, dia akan dipindahkan ke posisi lainnya di pemerintahan. Belum ada nama yang diusulkan untuk mengisi jabatannya.
Ricardel terlibat perselisihan dengan staf Melania selama istri Donald Trump itu melakukan kunjungan ke Afrika pada bulan lalu. Keduanya dilaporkan bertengkar soal pengaturan tempat duduk di pesawat.
• Air Terjun Sedudo Jadi Hitam, Kepala BPBD Nganjuk Ungkap Sebabnya: Kemungkinan Masih Terjadi Lagi
• Datangi Bosnia, Pesawat Soeharto Diincar Sniper, Pengawal Ungkap Cara Sang Presiden Menghadapinya
CNBC mencatat, sangat tidak biasa bagi seorang ibu negara atau kantornya untuk mempertimbangkan urusan personalia, terutama staf keamanan nasional presiden.
Selama perjalanan tur di Afrika, Melania mengatakan kepada ABC dalam wawancara, ada orang-orang di Gedung Putih yang dia tidak percayai.
"Ini merupakan posisi Kantor Ibu Negara bahwa dia tidak lagi pantas mendapat kehormatan melayani di Gedung Putih," demikian pernyataan dari juru bicara Melania Trump, Stephanie Grisham.
BBC mengabarkan, pemecatan Ricardel menyusul saat spekulasi soal Trump yang akan mengganti sejumlah pejabat di Sayap Barat Gedung Putih.
Trump diisukan sedang menyiapkan untuk memecat Kepala Staf Gedung Putih John Kelly, atau Menteri Dalam negeri Kirstjen Nielsen.
Sejauh ini, Ricardel belum memberikan komentar terkait pemecatannya. Ricardel merupakan anak dari orangtua imigran asal Kroasia.
Dia pernah memegang posisi selama tiga pemerintahan Partai Republik, bekerja di Kementerian Luar Negeri, Pertahanan, dan Perdagangan.
Dia juga pernah bekerja di sektor swasta, termasuk Boeing, sebelum akhirnya terpilih dalam tim transisi kepresidenan Trump sebagai penasihat Pentagon.