Cicipi Pecel Semanggi Khas Surabaya di 'Mlaku- Mlaku Nang Tunjungan', Kini Ada Kemasan Instan Lho!
Kuliner khas Surabaya, pecel semanggi, juga hadir di festival Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan.
Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Ani Susanti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kuliner khas Surabaya, pecel semanggi, juga hadir di festival Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan.
Uniknya, ada pecel semanggi yang tersedia dalam bentuk kemasan instan.
Aminah, penjual pecel semanggi instan merek Selendang Semanggi mengungkapkan, ia menjual semanggi pertama kali pada tahun 2011.
Saat itu ia masuk ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dibentuk oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Itu pertama kali UKM yang bu Risma bentuk. Saya masuk ke situ," ujarnya pada TribunJatim.com, Minggu (18/11/2018).
• VIDEO: Serunya Festival Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan Surabaya Sejak Buka Pagi Hari
Aminah menjual pecel semanggi biasa dengan harga Rp 10 - 13 ribu.
"Tapi kalau yang instan, bisa untuk 3-4 porsi harganya 50 ribu satu kotak," imbuhnya.
Aminah yang merupakan penjual generasi ketiga membuat pecel semanggi jenis instan karena ingin menyasar pembeli di luar Kota Surabaya.
Hal tersebut, lanjut Aminah, karena semanggi instan cara menyajikannya mudah.
"Biar orang luar Surabaya bisa menikmati makanan khas Surabaya," ungkapnya.

Di dalam satu paket tersebut sudah tersedia semanggi kering, bumbu, kerupuk dan bubuk cabe.
Semanggi instan, kata Aminah, kini sudah tersedia di beberapa sentra UKM di Surabaya serta beberapa supermarket.
• Ada Acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan, Suroboyo Bus Tumpuk Tidak Beroperasi Hari Ini
Hasil kreasinya ini ternyata sudah dijual di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya Manado, Kalimantan, Bali dan Jakarta.
"Yang paling sering setiap hari permintaannya datang dari Jakarta," jelasnya.
Aminah mengaku dari hasil jualan pecel semanggi, ia berhasil mendapatkan omset antara Rp 15 sampai 20 juta per bulan.
"Kalau sering ikut event ya bisa sampai 30 juta lebih," akunya.
Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat Surabaya agar juga bisa berwirausaha, karena saat ini pasar asing terhadap Surabaya sudah sangat terbuka.
"Masyarakat Surabaya harus pintar memanfaatkan itu," pungkasnya.
• Hari Minggu Ada Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Ini Pengalihan Arus dan Rekayasa Lalu Lintas di Surabaya