Ada 899 Sekolah yang Masih Terakreditasi C, BAN S/M Jatim Imbau Sekolah Baru Tuntaskan Akreditasi
Setiap tahun ajaran baru, beberapa sekolah baru dibuka dan mulai menerima siswa, meski banyak di antaranya belum terakreditasi.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setiap tahun ajaran baru, beberapa sekolah baru dibuka dan mulai menerima siswa, meski banyak di antaranya belum terakreditasi.
Untuk itu Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M) Provinsi Jawa Timur himbau sekolah baru tuntaskan akreditasi tahun ini.
Sekolah yang tidak terakreditasi dan masih memperoleh akreditasi C maksimal dua tahun yang lalu, diharapkan untuk melakukan re-akreditasi.
Sekretaris BAN S/M Jatim, Muji Raharjomenyebut, hal itu sesuai dengan kebijakan BAN S/M tahun 2018.
“Jadi tahun ini kami juga fokus pada penuntasan untuk akreditasi sekolah yang belum mengikuti akreditasi, tak terakreditasi dan akreditasi dengan status masih C,”ungkapnya, Senin (19/11/2018).
Muji menjelaskan ada 200 sekolah baru dari lembaga negeri/swasta untuk semua jenjang yang akan mengikuti proses akreditasi.
Sekolah yang tidak terakreditasi, ada sebanyak 65 sekolah dari jenjang SD, MI,SMP,MTs, dan SMA.
Sementara sekolah dengan akreditasi C jumlahnya 899, dengan detail 369 SD, 244 MI, 121 SMP, 65 MTs, 49 SMA dan 51 MA.
“Meskipun jenjang SD juga paling banyak terakreditasi A dengan 535 lembaga, tetapi jenjang ini juga memperoleh akreditasi C terbanyak," tuturnya.
Lembaga yang masih terakreditasi C telah diminta untuk terus berupaya dalam melakukan perbaikan.
Hal ini karena, beberapa standart yang mendukung proses akreditasi masih punya persoalan yang kerap ditemui seperti sarana prasarana, standar ketenagaan dan standar isi dan proses.
“Paling rendah ada di standart ketenagaan yang meliputi tenaga pendidik dan kependidikan, tenaga laboran, pustakawan. Di samping kekurangan guru. selain itu persoalan sarana prasarana,”lanjutnya.
sarana prasarana yang meliputi sarana pendukung pembelajaran seperti alat-alat laboratorium, buku perpustakaan juga menjadi penilaian penting yang justru kurang dipahami oleh pihak sekolah.
“Apalagi banyak gedung sekolah yang belum memenuhi ketentuan. Nah untuk sekolah negeri ini seharusnya pemerintah juga memperhatikan itu dan menyiapkan semuanya. Sedangkan untuk yayasan ya harus mengembangkan itu untuk kualitas pendidikan. karena infrastruktur sekolah ini jadi catatan bersama,” jelasnya.
(VIDEO: Risma Ulang Tahun ke-57, Putranya Fuad Bernardi Beri Doa, Semoga Ibu Bisa Selalu Bermanfaat)
Meskipun begitu, capaian akreditasi di Jatim tahun ini, dinilai Muji meningkat dibandingkan tahun lalu, yang hanya mencapai 9600 lembaga.
Sedangkan tahun ini pihaknya mencapai 10 ribu lembaga.
“Harusnya di tahun ini ada 14.345 lembaga yang terakreditasi. Tapi kami hanya mendapat kuota 10 ribu,” sambungnya
Pihaknya berharap kedepan, siklus akreditasi lima tahunan bisa terlaksana dengan baik.
Sehingga sekolah-sekolah bisa mengikuti akreditasi secara rutin dan banyak yang terserap.
Reporter: TRIBUNJATIM NETWORK/Sulfi Sofiana
(Pemkab Jember Gandeng Ibu-ibu PKK Perangi Stunting)