Rumah Politik Jatim
Risma Ultah ke 57, Wali Kota Surabaya yang Cepat 'Marah' Dengan Segudang Prestasi, Inilah Kiprahnya
Risma Ultah ke 57, Wali Kota Surabaya yang Cepat 'Marah' Dengan Segudang Prestasi, Inilah Sosok dan Kiprah Lengkapnya.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya merayakan ulangtahunnya ke 57 tahun, di Kediaman Wali Kota, Selasa (20/11/2018) hari ini.
Sosok Risma tidak asing lagi di Surabaya, bahkan di Indonesia. Memperingati ultah Risma uang ke 57, Surya.co.id (Tribunjatim Network) menyusun dan mengulas profil orang nomor satu di Surabaya ini dari berbagai sumber.
Dr.(H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T, adalah nama lengkap Risma. Perempuan pertama yang jadi Wali Kota Surabaya dua periode ini lahir di Kediri, 20 November 1961. Saat ini Risma, panggilan akrabnya ganap berusia 57 tahun.
• Risma Lupa Hari ini Ultah ke 57, Hadiah Inilah yang Paling Diinginkan Wali Kota Surabaya Dua Periode
• Bupati Jember Faida Disebut Sosok Kuat Gantikan Wali Kota Surabaya Risma
Terhitung sejak 28 September 2010, Risma menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Sosoknya yang tegas, memenangkan simpati rakyat hingga masa kepemimpinannya menjadi dua periode, hingga tahun 2020 nanti.
Ibu dua anak Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni dari pasangan Ir. Djoko Saptoadji ini, menjadi perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah. Sekaligus kepala daerah pertama yang langsung dipilih kepala daerah, sepanjang sejarah demokrasi Indonesia di era reformasi.
• Minggu Besok, Supriyadi dan 9 Pemain Berbakat Surabaya Berangkat ke Liverpool Timba Ilmu Sepakbola
Melalui pemilihan langsung, Risma menggantikan Bambang Dwi Hartono (D. H.), yang saat ini menjadi Wakil Wali Kota Surabaya. Pasangan Risma-Bambang diusung oleh PDI-P dan memenangi pilkada Surabaya 2010.
Namun dalam perjalannnya, Bambang mengundurkan diri, 14 Juni 2013 karena maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada pilkada Jawa Timur 2013.
Pasca pengunduran diri Bambang, Risma didampingi Wisnu Sakti Buana, putra politisi senior PDI-P sekaligus wakil ketua MPR RI periode 1999-2004, Ir. Soetjipto, yang terpilih secara aklamasi.
• Dibawah Ancaman, Jamal Khashoggi Dipaksa Kirim Pesan Khusus ke Anaknya Sebelum Dia Dibunuh
Semenjak karirnya sebagai PNS 1990an, nama Risma kemudian dikenal di dunia pemerintahan sejak 1997 sebagai Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Kemudian berpindah-pindah jabatan, di antaranya menjadi Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya tahun 2001, Kepala Cabang Dinas Pertamanan Kota Surabaya tahun 2001, Kepala Bagian Bina Pembangunan tahuh 2002. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan 2005.
Risma juga sering bercerita kepada awak media, terkait susahnya mengubah pola pikir masyarakat Kota Surabaya soal kebersihan. Ternyata Risma sempat menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya 2005, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya 2008, dan akhirnya menjabat Wali Kota Surabaya (2010-2015; 2016-2021).
• Tokoh Industri Mobil dan Bos Besar Nissan Ditangkap, Atas Dugaan Pemalsuan Laporan Keuangan
Di tingkat Internasional, lulusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) ini sekarang menjabat sebagai Presiden United Cities and Local Governments Asia-Pacific. Dia terpilih pada Kongres UCLG ASPAC di Surabaya, sebagai presiden periode 2018 hingga 2020 menggantikan Gubernur Provinsi Jeju, Korea Selatan, Won Hee-ryong.
Pendidikan
Tri Rismaharini sering mengaku kepada awak media, punya pengalaman membanggakan sebagai atlet olahraga berprestasi saat masih SD hingga SMA. Khususnya di bidang olahraga lari.
Saat sekolah dasar, Risma menempuh pendidikan dasar di SDN Kediri dan lulus tahun 1973. Beranjak SMP Risma pindah ke Surabaya dan melanjutkan pendidikan ke SMPN 10 Surabaya, lulus pada tahun 1976. Risma yang penuh prestasi saat itu melanjutkan pendidikan ke SMA favorit di Surabaya, SMA Negeri 5 Surabaya, dan lulus tahun 1980.
• Siswi SMP Kediri Buang Bayi yang Dilahirkan di Keset Pintu Rumah Kakaknya, Terungkap Gara-gara Kaki
Lulus SMA, Risma melanjutkan pendidikannya tingkat S1, di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, lulus tahun 1987.
S2 (pascasarjana), Risma tak beranjak dan tetap mengambil pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, lulus tahun 2002.
Gelar kehormatan yang tercantum pada namanya HC atau Honoris Causa, juga Risma dapatkan dari kampus tempatnya tumbuh itu, pada 4 Maret 2015 lalu. Gelar Kehormatan tersebut diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
• Didemo Soal Langkahi Makam Kiai Bisri, BPP Prabowo: Ada yang ingin Benturkan Santri dengan Sandi
Kehidupan Keluarga
Kehidupan keluarga Tri Rismaharini tak banyak terekspose di media masa. Sang suami, Djoko Saptoadji sering menemani Tri Rismaharini saat momen-momen tertentu saja. Salah satunya saat open house kediaman Wali Kota Surabaya, pada perayaan Idul Fitri.
Dua anak Tri Rismaharini terkenal mengelola bisnis pribadi, dan tidak mengikuti jejak kedua orangtuanya di dunia pemerintahan.
Fuad Bernardi, putra Risma dikenal suka mengolah bisnis, salah satunya bisnis kuliner di Kota Surabaya bersama teman-temannya.
• Kemenangan Timnas Jerman 2-0 atas Belanda buyar Hanya Dalam Waktu 2 Menit Masa Injury Time
Risma di berbagai kesempatan menceritakan tidak pernah memberi akses kepada anak-anaknya dalam mengembangkan usaha. Melainkan mereka berusaha membangunnya sendiri, dan Risma mengaku 'baru tahu' setelah usaha atau bisnis kuliner tersebut diresmikan.
Ditengah kesibukannya, sosok Tri Rismaharini sering mengajak sang cucu Gwen Syareefa Benardi (Gwen), putri dari pasangan anak sulungnya Fuad Bernardi dan Erra Masita Maharani dalam berbagai kesempatan.
Dalam beberapa kali agenda sidaknya di pasar dan mal, Risma kerap membeli kebutuhan sang cucu, di samping kebutuhan pribadinya.
Sosok Tegas
Selama memimpi Kota Surabaya dua periode, Tri Rismaharini dikenal memiliki sifat yang tegas dan cepat 'marah' jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan intruksinya.
Tak heran, jika di beberapa kesempatan media mengabadikan Risma marah saat melakukan sidak dan memarahi petugas yang bertanggungjawab. Bahkan turun ke lapangan langsung, dan melakukan pengecekan.
Beberapa kasus yang viral misalnya, soal menata taman kota, dan regulasi mengurus E-KTP di kantor Dispendukcapil Kota Surabaya (Siola).
Dibalik kerja keras dan ketegasannya menjadi Wali Kota Surabaya, Risma mencatat segugang prestasi di tingkat Nasional maupun Internasional. Baik pribadinya sebagai pemimpin atau Kota Surabaya di mata dunia.
Tercatat Juli 2018, Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini memperoleh penghargaan Lee Kuan Yew City Prize, kategori Special Mention.
Beberapa negara yang juga mendapatkan penghargaan yaitu Hamburg, Jerman, Rusia, Tokyo, dan Jepang.
Penghargaan ini diberikan kepada Surabaya karena dianggap sebagai salah satu kota besar di dunia yang mampu mempertahankan dan mengelola kampung di tengah kota.
Surabaya menjadi kota pertama di Indonesia yang memperoleh penghargaan Lee Kwan Yew City Prize, dan penghargaan ini diterima langsung oleh Wali Kota Risma di Singapura, pada 9 Juli 2018. (Pipit Maulidiya)