Rumah Politik Jatim
Sumbangsih Ma’ruf Amin Dianggap Kurang di Pilpres, Pengamat: Head to Head-nya Jokowi dengan Sandi
Sumbangsih Ma'ruf Amin disebut untuk elektoralnya di Pilpres disebut sebagian orang kurang. Begini kata pengamat
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Januar
"Saya rasa bagi Kiai Ma'ruf beliau cukup berperan aman saja. Beliau jadi juru harmoni saja. Menjaga suara dan harmonisasi di pilpres, begitu saja sudah bagus. Kiai Ma'ruf tidak perlu masuk sebagai juru gedor, juga terlibat dalam konfliktual, karena bisa berimbas pada menyedot insentif elektoral," katanya.
Ia mengingatkan juga lebih baik Kiai Ma'ruf tak perlu terlalu fokus dalam diskurus untuk program ini dan itu.
Sebab kalau ada yang meleset akan merugikan.
Satu di antaranya soal mobil esemka beberapa waktu lalu yang ujungnya menjadi blunder bagi Kiai Ma'ruf.
Di sisi lain, menurutnya Jokowi tidak bisa mengandalkan Kiai Ma'ruf untuk merebut suara swing voters.
Jokowi harus berinovasi untuk bisa memberikan penawaran elektoral pada pemilih yang masih belum menentukan pilihan.
"Sebagai incumbent elektabilitas Pak Jokowi sendiri memang sudah tinggi sekitaran 40 persen. Namun belum menyebtuh 60 persen, ini belum aman. Sangat potensial bagi Pak Jokowi untuk bisa merebut suata swing voters sebesar 27 persen ini, dan pak Jokowi harus bekerja lebih aktif untuk bisa mencapai ini, tidak bisa andalkan Kiai Ma'ruf," katanya.
(fz/fatimatuz zahroh)