Di Malang, Anggota DPR RI Romahurmuziy Bagi-Bagi Uang ke Mahasiswa FEB Unisma Malang
Muhammad Romahurmuziy MT dengan sebutan Gus Rommy memberikan kuliah umum pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Anggota DPR RI periode 2014-2019 Ir HM Muhammad Romahurmuziy MT atau dikenal dengan sebutan Gus Rommy memberikan kuliah umum pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (FEB), Senin (17/12/2018).
Ia bagi-bagi uang bagi mahasiswa yang bisa menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikannya. Tema kuliah tamunya adalah "Membangun Kepemimpinan Rahmatan Lil Alamin Bagi Generasi Milenial Di Era Ekonomi Digital".
"Ayo yang bisa menyebutkan bunyi ayat di Al Quran yang menyebutkan Islam sebagai rahmatan lil alamin? Meski ini mahasiswa FEB, pasti bisa. Nanti saya beri hadiah," ujar Muhammad Romahurmuziy yang juga Ketua Umum PPP ini. Kemudian ada mahasiswa yang bisa menjawabnya. Ia memberikan uang Rp 100.000.
Beberapa pertanyaan lain juga diberi hadiah uang terkait materi yang disampaikan di kuliah tamu. Misalkan tentang perusahaan transportasi dari start up lokal yang nilai evaluasinya sangat tinggi hingga Rp 49 Triliun.
Dikatakan Muhammad Romahurmuziy, contoh start up lokal seperti gojek membuat lompatan ekonomi luar biasa.
"Untuk jadi kaya, tidak perlu jadi anak pejabat dulu. Dari pemikiran mahasiswa biasa namun akhirnya bisa mengintegrasi semua," kata Muhammad Romahurmuziy kepada TribunJatim.com.
• Hasil Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2018/2019, Liverpool Vs Munchen, Atletico Vs Juventus
• La Nyalla Sebut Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono Kenal Vigit Waluyo Kaki Kanan Bandar
• Kampanye di Jember, Ruhut Sitompul Akui Datangi Lokasi yang Pernah Didatangi Sandiaga Uno
Kuncinya pada penguasaan teknologi informasi serta ide (otak) dan kreatifitas. Dari usaha itu kemudian menumbuhan ekonomi berbagi.
Mahasiswa, lanjutnya, juga bisa melakukan itu. Misalkan motor yang hanya dipakai kuliah, bisa berbagi hasil dengan orang lain.
Misalkan kuliah jam 08.00 sampai jam 14.00 WIB. Daripada nganggur di kampus dan bayar parkir, lebih baik dimanfaatkan orang lain dengan membangun akad.
"Misalkan jam 14.00 WIB harus sudah di kampus. Maka motor yang dimanfaatkan orang lain bisa berbagi hasil dari yang didapatkan," jawabnya kepada TribunJatim.com.
Begitu juga dengan kamar-kamar di rumah yang sudah jarang ditempati karena anggota keluarga sudah memiliki rumah sendiri.
"Punya hotel kecil-kecilan dulu," kata dia.
Menurut dia, ilmu ekonomi itu tidak ada batasannya. Apalagi jika untuk berbagai ekonomi. Ia juga menunjukkan data kecenderungan perusahaan global terbesar mengarah pada perusahaan IT pada 2018. Namun sebelumnya masih pada dominasi perusahaan energi, migas.
"Jadi ada perubahan landscape," katanya.
Sebab milenial menciptakan kenikmatan ekonomi lewat platform digital. Misalkan lewat makanan, pakaian juga IT. Karena digitalisasi, maka ada pekerjaan yang hilang.
"Tidak sekarang. Mungkin lima tahun lagi," kata dia. Ia menyebut pekerjaan telemarketing. Bisa juga pekerjaan auditor dan akuntan.
"Nanti kalau laporan-laporannya bisa distandarkan mungkin hanya diperiksa mesin," ujar Rommy.
Bagaimana profesor ekonom? "Belum akan hilang. Karena ia mengkomparasi berbagai hal," jawabnya. Sehingga tantangan ke depan makin berat. Apalagi jika berhadapan dengan robot yang tak pernah lelah. (Sylvianita Widyawati/TribunJatim.com)