Jalan Gubeng Surabaya Ambles
Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Pakar Geoteknik ITS Ungkap Tiga Penyebab Umum Tanah Ambrol
Ada kesalahan asumsi dalam pengerjaan proyek. Setiap pengerjaan bangunan menurutnya terdapat asumsi terburuk dan sudah diantisipasi.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pakar Geoteknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Prof Indrasurya Budisatria Mochtar mengungkapkan tiga penyebab umum tanah ambrol ataupun longsor.
Ia memaparkan hal ini setelah melihat tanah ambrol dengan skala besar untuk pertama kalinya di Surabaya.
1. Faktor Curah Hujan
Curah hujan yang tinggi membuat pergerakan di tanah mendorong area miring.
"Kalau kasus di Jalan Gubeng Surabaya Ambles ini, nggak ada hujan deras juga semalam. Dan kondisi amblesnya berbeda dengan kondisi pada umumnya,"ujarnya ketika ditemui SURYA.co.id di laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil ITS, Rabu (19/12/2018).
Menurutnya, biasanya tanah ambles dan longsor membentuk curve dan bisa di dua sisi.
• Jalan Ambles Jadi Tontonan Warga, Ramai-Ramai Abadikan Momen dengan Ponsel
Namun di Jalan Raya Gubeng amblesnya tanah hampir terlihat berbentuk persegi dan hanya di satu sisi.
"Ada empat sisi, semuanya diperkuat tapi kok yang ambrol cuma satu sisi. Ini yang perlu diselidiki di lapangan. Yang menjadi masalah, longsor terjadi di dekatnya galian," urainya.
2. Kondisi Tanah Tak Sesuai Data
Kondisi tanah yang tidak sesuai dengan dengan data tanah yang dimiliki.
Karena setiap kondisi tanah di Kota Surabaya berbeda.
• Agar Tak Ganggu Evakuasi, Satgas Bina Marga Surabaya Tutup Empat Saluran Air
Namun menurutnya kondisi tanah di area Kalimas cukup kuat karena sudah ada bangunan Belanda sejak dulu.
"Biasanya data tanah yang digunakan juga tidak sesuai. Karena data tanah belum tentu sesuai kondisi di lapangan, banyak interpretasi dari data tanah itu,"ujarnya
3. Kesalahan Pengerjaan Proyek
Jalan Gubeng Surabaya Ambles bisa diakibatkan karena ada kesalahan asumsi dalam pengerjaan proyek.