Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bupati Sidoarjo dan Kepala Dinas PUPR Sidak Pengerjaan Proyek Fisik, Banyak Proyek Terlambat

Hal itu terungkap dalam sidak yang digelar Bupati Sidoarjo Saiful Ilah bersama Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Sidoarjo Sigit Se

Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
M Taufik/Surya
Bupati Sidoarjo dan Kepala Dinas PUPR saat melihat langsung sejumlah proyek di Sidoarjo, Kamis (20/12/2018) 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Pengerjaan sejumlah proyek fisik yang didanai APBD Sidoarjo tahun 2018 banyak yang terlambat. Sisa 10 hari, terhitung Kamis (20/12/2018), sejumlah proyek masih belum rampung dikerjakan.

Hal itu terungkap dalam sidak yang digelar Bupati Sidoarjo Saiful Ilah bersama Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Sidoarjo Sigit Setyawan, Kamis siang.

Mengendarai sepeda motor, Bupati Saiful bersama rombongan mendatangi sejumlah proyek pembangunan yang ada di Sidoarjo. Termasuk pembangunan rumah dinas Kapolresta dan Wakapolrsta Sidoarjo, pembangunan sejumlah jalan, sekolah, dan sebagainya.

Ketika melihat proyek rumah dinas di Jalan Kombes Pol M Duryat, bupati mendapati bangunan itu sudah hampir selesai. Saat tanya ke Kepala Dinas PUPR, disampaikan bahwa proyek ini tinggal finishing saja.

Dari sana, rombongan bergeser melihat proyek pembangunan jalan Raden Patah. Lokasi yang kerap banjir itu ditinggikan jalannya jadi 50 centimeter dengan panjang sekitar 300 meter. Serta dibangun saluran airnya.

Kuasa Hukum dr Bagoes Soetjipto akan Datangi Kejati Jatim Guna Berkoordinasi Terkait Kasus P2SEM

Kahiyang Ayu Hadiri Acara Hari Ibu Bersama Sandra Dewi, Tampil Anggun dengan Baju Serba Putih

Simon McMenemy Menjadi Pelatih Timnas Indonesia, Simak Perjalanan Karirnya dari Liga Inggris

"Ini harus segera tuntas," ujar Bupati saat melihat proyek jalan beton yang belum rampung itu.

Sidak berlanjut ke Jalan Gajah Mada untuk melihat proyek pembangunan sentra PKL di sana. Saiful Ilah mendesak, Januari nanti tempat ini harus sudah soft launching.

Tak berhenti di situ, rombongan lantas melanjutkan pemeriksaan proyek pembangunan SD Negeri Sidokare II. Di sana kondisi pengerjaannya baru sekitar separo.

Sekolah yang menjadi langganan banjir karena saluran air yang kecil dan bangunannya rendah tersebut dibangun oleh Pemkab. Empat ruang kelas dibongkar untuk diganti baru.

Di sana, bupati dan rombongan melihat sejumlah pekerja masih sibuk merampungkan dinding bangunan.

"Ini pengerjannya baru separo, atau sekitar 50 persen," katanya kepada TribunJatim.com.

Dari situ sidak dilanjutkan ke proyek peningkatan jalan beton di Jalan Veteran, Candi dan Jalan Raya Kludan, Tanggulangin.

Di Jalan Veteran, persentase pekerjaan sudah mencapai 85 persen.

"Jalan tinggal dicor. Sedangkan di Kludan, pekerjaan berkisar 75 persen. Karena ada sejumlah ruas yang belum dicor. Selain itu, pengerjaan saluran air juga tersendat," jawab Sigit Setyawan.

Sejumlah lokasi itu hanya sebagian kecil dari berbagai proyek fisik yang dibangun sepanjang tahun ini. Di lokasi-lokasi lain, juga banyak sekali proyek yang belum rampung.

Seperti pembangunan sekolah, normalisasi Kali Buntung, dan sejumlah proyek lain. Atas keterlambatan ini, Pemkab juga berancang-ancang mem-blacklist kontraktor yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sebagaimana kontraknya.

Sisa 10 hari, Bupati Saiful Ilah juga mewanti-wanti agar pengerjaan proyek dikebut. Akhir tahun, dia berharap semua bisa tuntas.

Sebab, menurut dia, pembangunan yang tidak tuntas menimbulkan kerugian. Tidak hanya bagi pemkab, tapi kerugian juga dirasa oleh warga Sidoarjo.

Hal serupa juga disampaikan Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan. Saat dikonfirmasi tentang banyaknya proyek yang belum rampung, kader PKB tersebut juga berharap pihak kontraktor menambah pekerja serta menambah jam kerjanya supaya proyek bisa tuntas sebelum akhir tahun.

"Kalau tidak tuntas, banyak pihak juga dirugikan. Khususnya masyarakat. Contohnya pembangunan jalan atau sekolah, kalau tidak tuntas tentu warga dirugikan," kata Wawan, panggilan Sullamul Hadi Nurmawan kepada TribunJatim.com.

Tentang keterlambatan yang terjadi, disebutnya tidak bisa dipukul rata penyebabnya. Beda pekerjaan, beda pula persoalan yang mengakibatkan keterlambatan.

"Ada yang terkendala perencanaan, yakni pekerjaan tidak sesuai dengan perencanaan. Ada juga karena kondisi, masalah internal, dan sebagainya. Jadi, menurut kami, proyek-proyek yang terlambat itu harus dievaluasi satu persatu. Itu dipakai pelajaran, supaya tidak terulang di tahun berikutnya," tandasnya.(ufi/TribunJatim.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved