Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menengok Kerajinan Anyaman 'Caping Bambu' di Desa Sukolilo Lamongan, Turun Temurun Sejak 1940-an

Kerajinan caping atau topi petani ternyata menjadi cikal bakal sentra kerajinan anyaman yang ada di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan ini.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Menengok Kerajinanan Anyaman 'Caping Bambu' di Desa Sukolilo Lamongan, Turun Temurun Sejak 1940-an 

Berbekal kerbut atau alat cetak caping yang juga terbuat dari bambu, Mbah Jum mulai menganyam caping dengan diameter beragam, mulai 30 cm hingga 1 meter.

Berbeda dengan caping daerah lain, caping karya warga Sukolilo ini bisa melebar dan berbentuk lebih kerucut.

"Saya dapat ilmunya juga dari orang-orang tua dulu, dari dulu ya membuat caping seperti ini di sela-sela kegiatan rumah atau di sela-sela bertani," ujar Mbah Jum.

Di usia yang sudah senja ini, Mbah Jum bersama kelompoknya mengaku masih bisa membuat 5 hingga 7 caping.

Mbah Jum dan rekan-rekannya biasanya berbagi tugas, ada yang menganyam dan ada juga yang memberi pelapis pinggir.

Nasi Muduk, Kuliner Lamongan di Desa Sendangagung, Sajian Ikan Tongkol hingga Urap-urap Rumput Laut!

Pemandangan orang sedang menganyam bambu, terutama warga yang usia senja, untuk dijadikan caping seperti ini hampir tiap hari bisa dijumpai di Desa Sukolilo.

Yang merajut biasanya anak-anak Mbah Jum yang laki-laki, untuk kemudian membantu merendam bambu agar kuat.

Satu caping yang sudah jadi dibandrol harga Rp 15 ribu.

Warga perajin juga tak perlu jauh-jauh untuk menjajakan caping kreasinya karena sudah ada pengepul yang datang ke desanya untuk membeli caping.

Dengan jedah waktu pemasaran satu minggu sekali, pasti ada pengepul yang datang untuk membeli caping.

Meski hanya kerajinan tangan tradisional, caping karya Mbah Jum dan warga Desa Sukolilo lainnya ini sudah merambah berbagai daerah di Jatim.

Dengan Rute Internasional, Menteri Pariwisata Targetkan Banyuwangi Raup 100.000 Turis Malaysia

Caping karya warga Sukolilo lebih disukai karena lebih kuat dan bisa berbentuk lebar selebar payung.

Para pengepul datang dari berbagai daerah di Jatim.

Lasmiran memastikan, masih banyak lagi warganya yang menganyam bambu untuk dijadikan caping atau kipas, hingga aksesoris lainnya. (TribunJatim.com/Hanif Manshuri)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved