Natal dan Tahun Baru
Beredar Video Kontroversial di Madura, Pendeta Bangkalan: Ada Provokasi di Momen Natal
Para pendeta dan tokoh ulama di Bangkalan menggelar rapat dadakan bersama Polres dan Kodim 0829 Bangkalan di Pendapa Agung, Selasa (25/12/2018).
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Kondusifitas perayaan Natal di Bangkalan terusik dengan sebuah video pembaptisan seorang pria di pinggir Jalan Teuku Umar Kelurahan Kemayoran Kecamatan Kota Bangkalan.
menanggapi hal itu, para pendeta dan tokoh ulama di Bangkalan menggelar rapat dadakan bersama Polres dan Kodim 0829 Bangkalan di Pendapa Agung, Selasa (25/12/2018).
Pendeta Yefta Wahyudi mengungkapkan, para pendeta di Bangkalan bersepakat mengutuk dan mengecam karena video itu berpotensi meresahkan seluruh umat beragama yang ada di Bangkalan.
"Ada provokasi yang meresahkan di momen Natal dan Tahun Baru di Bangkalan," ungkap Pendeta Yefta Wahyudi usai pertemuan para pendeta dan ulama di Pendapa Agung.
(Dylan Sahara Meninggal, Ketua Gerindra Jatim Soepriyatno Terima Banyak Ucapan Duka Salah Alamat)
Yefta mengaku, selama ini warga nasrani mampu merajut kebersamaan dalam bingkai kerukunan bersama warga Madura Bangkalan khususnya.
"Kejadian ini mengejutkan kami karena di momen Natal. Kami sudah puluhan tahun di Bangkalan," ujarnya.
Ia menegaskan, para pendeta di Bangkalan sepakat mengecam dan mengutuk cara-cara tidak bijaksana yang tergambar dalam video itu karena mengusik kerukunan umat beragama.
"Kami juga bersepakat agar pihak TNI/Polri mengusut hingga memproses secara hukum sesuai aturan yang berlaku," pungkasnya.
Pulau Madura yang terdiri dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep sangat identik dengan masyarakat kaum santri. Kendati demikian, warga Madura mampu menerima keberagaman umat beragama.
Video berjudul 'Tuhan Yesus Menyatakan Kemulian Nya di Madura' itu merupakan upaya pihak tak bertanggung jawab yang ingin merusak kondusifitas antar umat beragama di Madura.
(Mandi Busa dan Salju, Fasilitas Baru dari Atlantis Land untuk Mengisi Libur Akhir Tahun)
(Andik Vermansyah Gagal Gabung ke Persebaya, Bonek Kecewa dan Minta Manajemen Terbuka)
Oleh karena itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan KH Syarifudin Damanhuri meminta masyarakat tetap tenang agar kondusifitas tetap terjaga.
"Pasrahkan kepada pihak yang berwenang, jangan terprovokasi. Kami bersama para pendeta mengecam dan mengutuk karena dalam video itu merupakan tindakan tidak benar," ungkapnya.
Hasil rapat mendadak dan singkat itu melahirkan sebuah kesepakatan agar pihak aparat keamanan, dalam hal ini TNI/Polri, mengusut hingga tuntas kejadian dalam video itu.
"Hingga ditemukan orang yang dibaptis itu. Kami sangat mengapresiasi TNI/Polri termasuk para pendeta dalam masalah ini," pungkasnya.
Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin Imron mengatakan, dirinya baru mengetahui masalah tersebut setelah dihubungi Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan dan Dandim 0829 Letkol Amr Dodot Sugeng Hariadi.
"Kalau melihat video itu, berlokasi di Senenan (Kelurahan Kemayoran)," singkatnya.
Hadir pula dalam pertemuan itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bangkalan KH Zainal Abidin, Ketua PCNU Bangkalan KH Makki Nasir, Ketua Bamag Pdt Andriana Naesak Zaluchu, Wakil Ketua Muhammadiyah Bangkalan Moh Sanu, dan Kepala Kesbangpol Bangkalan Tomy Firyanto.
Reporter: Surya/Ahmad Faisol
(Dylan Sahara Meninggal, Ketua Gerindra Jatim Soepriyatno Terima Banyak Ucapan Duka Salah Alamat)
(Sinopsis Cinta Suci Episode Selasa, 25 Desember 2018, Bunga Bahagia Lihat Bayi, Aditya Berbohong)