Penjual Terompet di Surabaya ini Bercita-cita Naik Haji, Kumpulkan Uang Hasil Jual Terompet
Meskipun dapat dipastikan omsetnya tahun ini lebih anjlok dari tahun lalu. Suwandi (55) pria asal Sidodadi Lmaongan, Jawa Timur ini tetap legowo dan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meskipun dapat dipastikan omsetnya tahun ini lebih anjlok dari tahun lalu. Suwandi (55) pria asal Sidodadi Lmaongan, Jawa Timur ini tetap legowo dan tak kapok berjualan lagi tahun depan.
Berapapun hasilnya nanti, ia akan coba menabung. Demi mewujudkan cita-citanya melangsungkan ibadah Haji di Tanah Suci.
"Semoga, amin. Itu tujuan saya. Meski sedikit, saya akan tabung," katanya saat ditemui TribunJatim.com di depan emperan ruko no 124, Jalan Kapasan Surabaya, kepada TribunJatim.com, Senin (24/12/2018).
Selain berjualan terompet dipenghujung tahun, tiap harinya Suwandi berjualan mainan anak-anak di Daerah Pabean Cantikan, Surabaya.
Penghasilannya tak seberapa, namun ia bisa sekolahkan kedua anaknya hingga memperoleh gelar sarjana.
"Karena jualan terompet dan mainan, anak saya sudah lulus kuliah dan sekte sudah kerja," katanya kepada TribunJatim.com.
Selain terompet, Suwandi juga membuat topi.
Bahan dasar yang digunakannya kertas karton bekas buku paket pelajaran sekolah dan kalender bekas.
Ia membeli dari pengepul langganannya seharga Rp 162 Ribu untuk 40 Kilogram kertas.
"Itu bisa diolah jadi 600 terompet dan 300 topi," ujarnya.
Tak ada bahan khusus yang digunakan Suwandi merancang desain terompet tiup dan topi kertasnya.
"Yang terpenting bagaimana cara merancangnya jadi semenarik mungkin," tukasnya.
Ada empat jenis terompet tiup yang dijual Suwandi. Meliputi; Terompet Udang, Terompet Kupu-Kupu, Terompet Naga dan Terompet Biasa yang bentuknya lurus.
Meskipun ada beberapa jenis terompet yang sengaja didesain oleh Suwandi menyerupai hewan, agar menarik minat pembeli.
Tapi tak menjamin terompet itu laku keras.
"Justru yang paling laku malah terompet lurus, yang simpel malah banyak yang beli," katanya kepada TribunJatim.com saat ditemui di emperan toko di Jalan kapasan Surabaya.
Biasanya ia bisa kantongi Rp 20 Juta lebih untuk dibawa pulang, setelah menjual 10 Ribu Terompet Tiup selama sebulan.
• Inilah Daftar Para Pelanggan Terompet Suwandi, Dari Gubernur Jatim Hingga Diskotek di Surabaya
• Ucapan Manager Madura United Bukan Gertakan Soal ‘Lelesane’ Persebaya
• Ifan Seventeen di Depan Jenazah Istrinya, Dylan Sahara: Tenang Ya, Sama-Sama Kita Semobil Lagi
Namun sejak 2017 omsetnya cuma Rp 12 Juta. Hingga tanggal 24 Desember 2018, 3000 Stok Terompet Tiupnya baru terjual 900 terompet.
"Tahun 2018 saya gak tau, kayaknya sepi, gak ada pesanan lagi, sudah tanggal 24 Desember," pungkasnya.