Rumah Politik Jatim
Pengamat: Generasi Milenial Seperti Bayu Airlangga dan Gus Abid Punya Kans di Pilwali Surabaya 2020
Tren milenial menguat dalam peta politik nasional. Hal itu ditandai banyaknya kepala daerah berusia muda yang terpilih di pilkada 2018.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Melia Luthfi Husnika
Karena itu, keduanya masih cukup waktu mensosialisasikan diri di media massa maupun media sosial (medsos). Dengan strategi yang tepat, elektabilitas mereka akan terdongkrak.
"Mas Emil itu pertama running pilgub Jatim elektabilitasnya cuma 2 persen. Namun kemudian bisa melesat menjadi 18 persen karena tepat dalam melakukan personal branding. Saya kira pasangan Bayu-Abid kalau running masih punya waktu untuk mendongkrak elektabilitas," urainya.
Surokim mengatakan, siapapun yang akan maju dalam Pilwali Surabaya harus menggandeng figur nahdliyin karena efek NU sangat signifikan.
Terbukti, dalam pilgub lalu pasangan Gus Ipul-Puti yang didukung PDI Perjuangan terjungkal oleh pasangan Khofifah-Emil yang representasi NU.
Fakta itu membuktikan Kota Surabaya yang selama ini dikenal basis nasionalis saat ini lebih cair dan dinamis. Karena warga NU sangat signifikan dan punya tradisi kuat di Kota Surabaya.
"Faktor NU tidak bisa diabaikan dalam suksesi kepemimpinan di Surabaya. Saya kira PDI Perjungan sebagai partai terbesar di Surabaya harus membuka diri terhadap kader NU maupun Ansor," pungkas Surokim.