Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tagih Janji Revitalisasi Pasar Tunjungan, Pedagang Bakal Gugat Wali Kota Risma dan PD Pasar Surya

Tagih Janji Revitalisasi Pasar Tunjungan, Pedagang Bakal Gugat Wali Kota Risma dan PD Pasar Surya.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Sudarma Adi
SURYA/NURAINI FAIQ
Suasana Pasar Tunjungan Jl Embong Malang Surabaya yang mati, Kamis (3/1/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pedagang Pasar Tunjungan Surabaya di Jl Embong Malang Surabaya bergolak, Kamis (3/1/2019).

Melalui pengurus pedagang di pasar terkenal ini, mereka menagih janji Pemkot Surabaya yang hendak merevitalisasi pasar legendaris Kota Pahlawan ini.

"Ini pasar ikonik Surabaya. Tapi kenapa dibiarkan bocor, kotor, mati tak terurus seperti saat ini. Kami tidak bisa terus diam. Pedagang akan menggugat," kata Wakil Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Tunjungan (P3T) Jalil Hakim, di Pasar Tunjungan, Kamis (3/1/2019).

Semua pengurus P3T tiba di pasar tiga lantai tersebut.

Pemkot Surabaya Kembali Tunda Revitalisasi Pasar Tunjungan

Di pasar legendaris yang berlokasi di jantung kota Jl Embong Malang Surabaya itu, para pedagang menuntut agar Pemkot Surabaya merealisasikan janjinya membangun kembali Pasar Tunjungan

Pasar ikonik dengan luasan 1,2 hektare ini kondisinya mati.

Para pengurus P3T Surabaya itu mengajak media untuk melihat kondisi pasar.

Listrik mati, eskalator mandek, atap bocor, dan debu dimana-mana.

Pemkot Surabaya Bersedia Revitalisasi Pasar Tunjungan, Asal Pedagang Mau Lakukan Hal ini

Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun.

Dari tiga lantai yang ada di Pasar Tunjungan ini, hanya ada 6 stan kios yang bertahan.

Saat pertama kali dibuka pada era 1970-an hingga 1990-an masih ada sekitar 200 pedagang stan.

Kemudian tinggal 80 pedagang, dan kini menyisakan 26 pedagang.

Namun hanya 6 yang buka.

Hampir semua berubah bentuk usaha.

Ada yang buka barbershop, advertising, hingga usaha jasa lainnya.

Tak ada jualan produk di pasar yang sebelumnya megah itu.

Pasar ini persis berlokasi di depan Mal Sogo Surabaya

Meski mati dan tak ada aktivitas pasar apa pun, namun pedagang tetap harus membayar retribusi dan PPN.

Setiap bulan ada retribusi antaran Rp 1 juta hingga Rp 7 juta per bulan.

Menurut pedagang, ada PPN ganda yang diberlakukan karena retribusi dari PD Pasar itu sudah termasuk PPN. 

"Kondisi bocor  begini tetap ada retribusi. Dulu kami awalnya ada dana investasi untuk menempati stan Rp 500.000 pada awal menempati stan sekitar 1980. Mari Bu Wali musyawarah dengan kami," kata Sekretaris P3T Jonniel Lewi Santoso yang membayar retribusi Rp 1,1 juta per bulan ini.

Retribusi plus PPN itu diberlakukan oleh PD Pasar Surya selaku pengelola Pasar Tunjungan sejak 2018.

Jika tak membayar plus PPN, PD Pasar tidak mau menerima retribusi pedagang.

Karena tidak mau terus terbebani, P3T pun menggugat Wali Kota Surabaya Risma dan Direksi PD Pasar Surya ke PN. 

"Secepatnya akan kami layangkan gugatan itu ke PN. Tergugat pertama Wali Kota Bu Risma yang ingkar janji revitalisasi dan tergugat kedua Direksi PD Pasar yang menerapkan dobel PPN," kata Ketua P3T Sistono Widjaja. 

Pantuan di lokasi, memang Pasar Tunjungan sudah tidak layak sebagai pasar di gedung tiga lantai itu.

Debu dimana-mana hingga tiga lantai.

Dua eskalator mangkrak.

Atap bocor juga dimana-mana. 

Para pedagang mengklaim bahwa pihaknya diancam tidak boleh menempati stan lagi kalau tidak membayar retribusi plus PPN.

Sistono tak habis pikir kenapa Wali Kota Risma membiarkan Pasar Tunjungan mati.

Padahal persis di dekat itu ada Festival Tunjungan. 

Pedagang tidak percaya kalau Risma enggan memperbaiki pasar yang jadi ikon besar Surabaya itu.

Sementara persis di Jl Tunjungan setiap bulan digelar Festival Tunjungan yang begitu ramai. 

"Kami ingin bicara sendiri dengan Bu Risma. Kalau dengan kepala dinas dan asisten secara formal dan Komisi B, selalu dikatakan manut Bu Wali untuk Pasar Tunjungan," kata Jalil Hakim.

Lindayani, salah satu pedagang yang bertahan di stan pasar menyebutkan bahwa belum tentu ada pengunjung di stan advertising miliknya.

"Saya bertahan siapa tahu kelak dibangun lagi, stan bisa untuk anak saya," katanya. 

Humas Pemkot Surabaya, M Fikser menunggu sikap resmi pedagang kalau mau menggugat Wali Kota Risma. "Kami menghargai sikap pedagang. Tapi semua perlu pembicaraan yang matang untuk keputusan besar," kata Fikser. 

 Rencana Revitalisasi untuk Sentra UKM

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya, Zandi Ferryansa menyebutkan, bahwa memang ada rencana revitalisasi Pasar Tunjungan.

Dalam konsepnya, Pasar Tunjungan akan direvitalisasi total.

Rencananya itu akan menjadi pusat perdagangan dan kegiatan masyarakat. 

Selain itu juga akan dijadikan sentra UKM, pertokoan dan perkantoran.

Pembahasan revitalisasi Pasar Tunjungan ini diharapkan mampu mengakomodasi pedagang dan keinginan masyarakat Surabaya.

“Tapi revitalisasi ini masih sebatas kajian," terang Ferryansa.

Kenapa revitalisai tidak direalisasi, menurut Direksi PD Pasar ini karena perlu kehati-hatian Pemkot Surabaya dalam memberikan penyertaan modal.

Perlu kajian tentang perpajakan serta melihat kondisi finansial.

Dalam konteks perpajakan, Pemkot Surabaya pernah memberikan penyertaan modal Rp 20 miliar.

Biaya itu untuk revitalisasi Pasar Kembang, Pasar Pucang, Pasar Tembok Dukuh dan Pasar Keputran Utara.

Tapi kemudian menimbulkan masalah perpajakan.

Tahun 2015 rekening PD Pasar Surya diblokir.

Kemudian tahun 2017 diblokir total.

Feri menyebut langkah pemkot sudah tepat.

Kalau diberi penyertaan modal kembali, PD Pasar Surya masih dimungkinkan terkena pengaruh soal pajak lagi.

Kenapa pemkot yang merevitalisasi bukan PD Pasar? Feri mengatakan PD Pasar Surya tidak cukup dana untuk melakukan revitalisasi.

Estimasinya, biaya revitalisasi akan membutuhkan dana hingga Rp 100 miliar. 

Revitalisasi sendiri bisa dilakukan dengan dua opsi.

Pertama, jika kondisi keuangan PD Pasar Surya sudah baik, Pemkot Surabaya baru akan memberikan penyertaan modal.

Kedua, Pemkot Surabaya akan mengambil alih aset Pasar Tunjungan.

Setelah revitalisasi selesai, kemudian akan diserahkan ke PD pasar lagi.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved