Caleg DPR RI Dhimas Anugrah Ingin Kurikulum Indonesia Sesuai Bakat dan Minat Siswa

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Caleg DPR RI Dapil Jatim dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dhimas Anugrah melihat pendidikan di Surabaya dan Sidoarjo masih menjadi pokok persoalan.

Terlebih lagi soal kurikulum pendidikan 2013 yang dinilai masih terlalu membebani para siswa.

Selain itu, Dhimas Anugrah juga mendapat laporan keluhan dari ibu-ibu yang mengaku, meskipun sekolah di Surabaya sudah gratis, namun masih ada tarikan yang bahkan melebihi jumlah biaya SPP.

• Hayono Isman akan Berdayakan Koperasi dan UMKM untuk Kurangi Pengangguran

• Presiden Jokowi Cek Harga Beras dan Daging Ayam di Pasar Ngemplak Tulungagung

"Ada ibu-ibu yang mengeluhkan adanya tarikan sekolah, yang besarannya bahkan melebihi uang SPP itu sendiri," jelas Dhimas Anugrah, usai berkunjung dan berbincang dengan warga Jalan Kebangsren, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jumat (4/1/2019).

Selain itu, Dhimas Anugrah menilai, kurikulum pendidikan di Indonesia masih kurang tepat, karena terlalu membebani siswa.

Dia mengatakan, sekitar 16 mata pelajaran harus dipahami oleh siswa.

• 11 Rumah Sakit di Jatim Belum Kerjasama dengan BPJS Kesehatan, Caleg PKS Sebut Harus Ada Evaluasi

• Prediksi Tren Smartphone 2019, Warna Lebih Berani dan Desain Layar Penuh Rasio 18:9

Sementara itu, bakat dan minat dari para siswa tidak didukung dengan baik.

"Soal kurikulum, saya menginginkan agar Indonesia punya kurikulum pendidikan yang berbasis bakat dan minat siswa, seperti yang diterapkan di Finlandia," jelasnya.

Dhimas Anugrah menjanjikan, ketika dirinya menjadi anggota DPR RI, Komisi X DPR RI perlu menyesuaikan Sistem Pendidikan Nasional dalam konteks Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang penyesuaian kurikulum.

• Caleg PSI Dhimas Anugrah Ingin Hadirkan Solusi Apatisme Politik di Kalangan Anak Muda Lewat PSI

"Kurikulum 2013 menurut saya harus disesuaikan, tidak perlu dirombak, tapi perlu disesuaikan saja sesuai bakat dan minat siswa, agar anak-anak bisa berkembang dengan baik sesuai cita-cita mereka," pungkas Dhimas Anugrah.