Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wali Kota Surabaya Tri Risma Bertemu 53 Anak Putus Sekolah di Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bertemu 53 anak putus sekolah di Surabaya, Jumat (4/1/2019) di Rumah Dinas Jalan Sedap Malam, Surabaya.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT TORIK
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini launching 10 unit Suroboyo Bus Baru di Balai Kota, Jumat (4/1/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bertemu 53 anak putus sekolah di Surabaya, Jumat (4/1/2019) di Rumah Dinas Jalan Sedap Malam, Surabaya.

Risma memberikan treatmen khusus kepada 53 anak yang mengalami masalah pendidikan dan kesejahteraan sosial, dengan bertemu mereka langsung.

Tujuannya agar anak-anak mau melanjutkan pendidikan mereka.

Sebelumnya pemkot Surabaya sudah ke rumah mereka satu per satu. Diketahui, ternyata anak-anak itu mempunyai berbagai permasalahan sosial. Sehingga, mengalami masalah putus sekolah.

“Anak-anak ini tertangkap Satpol-PP, dan setelah kita outreach, dia memang tidak sekolah,” kata Wali Kota Risma menceritakan bagaimana Pemkot Surabaya, bisa mengumpulkan anak-anak ini.

Agar anak-anak yang putus sekolah kembali bersemangat sekolah, Wali Kota Risma menghadirkan beberapa anak yang dulunya sempat putus sekolah, namun kini telah sukses dan berhasil bekerja di tempat yang lebih baik.

Bagikan 2500 Sertifikat Tanah ke Warga Ponorogo, Begini Alasan Presiden Jokowi

Jokowi Kembali Curhat Dirinya Kerap Difitnah Sebagai Antek PKI

Pergelaran Mens Fashion Style 2019 di Grand City Mall Surabaya, 80 Persen Pamerkan Produk Pria

"Makanya saya tadi berikan contoh kakak-kakaknya yang sudah pada kuliah, sudah kerja, bisa memberikan semangat ke mereka. Bahwa mereka sebetulnya tidak sendiri punya masalah itu,” terang Risma.

Dari pertemuan itu, Risma menyimpulkan kebanyakan anak-anak putus sekolah ini menjalani kehidupannya dengan cara mengamen dan bekerja serabutan.

“Ini ndak bagus kalau kemudian menular ke anak-anak yang lain. Karena itu, saya harus memotong mata rantai ini, anak-anak itu harus mau sekolah,” tegas Risma.

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam itu, anak-anak diberikan kesempatan untuk menulis masalah dan keinginannya pada secarik kertas.

Ini membuat Pemkot Surabaya bisa mengambil langkah ke depan, untuk memberikan intervensi yang pas kepada anak-anak.

Wali Kota Risma menceritakan, ada salah satu anak di Surabaya masih berusia 7 tahun, tapi tidak sekolah karena diajak oleh sang paman mengamen.

Melihat fakta itu, Wali Kota Risma mengambil langkah menjadikan anak tersebut sebagai anak asuh Pemkot Surabaya.

“Dia kita ambil, jadi sekarang tinggal di tempat kita. Dia sepertinya dimanfaatkan oleh keluarganya untuk jadi pengemis. Saya tidak mau, saya harus melindungi itu,” cerita Risma.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, Chandra Oratmangun menambahkan, 53 anak diketahui mempunyai berbagai permasalahan sosial.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved