Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Reaksi Caleg Gerindra Saat Ditanya Kelebihan Prabowo dari SBY, Sebut Hal yang Tak Pernah Dialami SBY

Inilah jawaban caleg Gerindra saat ditanya soal kelebihan Prabowo dibandingkan SBY. Simak selengkapnya

Penulis: Januar AS | Editor: Melia Luthfi Husnika
SURYA/BOBBY CONSTANTINE KOLOWAY
Caleg Partai Gerindra, Djamal Aziz, memberikan penjelasan pada acara pertemuan dengan generasi milenial di Surabaya bertajuk ”Talk Selow Generasi Milenial”, Minggu (13/1/2019). 

”Para generasi 45 (pejuang) telah membuka gerbang kemerdekaan. Namun, dari gerbang ke pintu kemakmuran, menjadi tanggung jawab kita bersama. Hal itu menjadi tugas yang tak ringan. Namun, kita harus pantang menyerah,” ujar mantan Panglima TNI ini.

Selain itu, Djoko Santoso menegaskan bahwa anak muda harus terus berjuang.

”Mengapa? Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang diskenariokan oleh Tuhan. Kita berjuang untuk esok yang lebih dari hari ini,” jelasnya.

Dengan perjuangan anak bangsa, diharapkan Indonesia tidak menjadi bangsa yang kalah.

Seperti di era penjajahan.

Menurutnya, bangsa Indonesia saat ini nyaris seperti masa kala penjajahan yang datang dengan menggagas Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

VOC dikenal sebagai kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602, dan menguasai aktivitas perdagangan di Asia.

Jokowi Cerita Dulu Ingat Anak Saat Touring Motor, Kini Isi Pikirannya Berubah, Sosok Ini yang Muncul

”Namun, kami berharap jangan jadi bangsa yang kalah seperti saat menghadapi VOC yang datang dengan kapitalisme,” ujar pria yang juga menjabat Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini.

Djoko Santoso melanjutkan, saat ini bangsa Indonesia ada kemiripan dengan situasi di masa lampau tersebut.

”Semua sumber di republik ini sebagian besar sudah bukan milik kita. Maka, hal itu sama seperti proses (kedatangan) VOC lalu. Lama-lama kita sudah nggak punya apa-apa lagi,” tuturnya.

Saat ini, kata Djoko Santoso, kapitalisme datang dengan dibukanya liberalisasi, alias saat ini ada potensi VOC kedua.

”Sehingga, jangan sampai kita lengah atau tidak waspada. Kalau kita lengah, kita lemah. Kalau lemah, kita kalah. Kalau kita menjadi bangsa yang kalah, kita menjadi bangsa yang menderita,” ucapnya.

Pasca merdeka di 1945, Indonesia, menurut Djoko Santoso memasuki masa rentan.

Jawaban Caleg Gerindra saat Ditanya soal Kelebihan Prabowo Subianto Dibanding SBY Jika Jadi Presiden

Ia lantas mencontohkan mekanisme tubuh manusia yang lemah di usia 70 tahunan hingga beberapa contoh negara lain yang nyaris bubar di usia 70 tahun.

”Ibarat manusia, negara bisa terkena stroke, hingga serangan jantung. Umur 70, 90, hingga 100 itu rawan terkena serangan Jantung. Contohlah, Yugoslavia hingga Amerika yang terkena perang saudara di usia itu,” tandasnya.

Sementara itu, selain diikuti anak muda, pertemuan bertajuk ”Talk Selow Generasi Milenial” juga diikuti oleh beberapa politisi Partai Gerindra lain, di antaranya Djamal Aziz hingga Asrilia Kurniawati.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved