Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

150 Petugas Parkir di Pamekasan Mengaku Tidak Digaji

150 penarik retribusi parkir dari Dinas Perhubungan di sejumlah pasar mengaku selama ini tidak pernah mendapatkan honor

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/KUSWANTO FERDIAN
Area parkir di Pasar Tradisional Kolpajung Pamekasan saat kondisi hujan, Jumat (21/12/2018). 

TRIBUNJATIM.COM,PAMEKASAN – 150 karyawan di Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan, bagian penarik retribusi parkir di sejumlah pasar mengaku selama ini tidak pernah mendapatkan honor dari instansi tempat mereka bekerja.

 Padahal mereka yang mengadi sebagai tenaga harian lepas (THL) sudah bekerja cukup  lama, dengan rentang waktu  antara 5 hingga 11 tahun.

 Menurut penuturan sejumlah sukarelawan itu, di antara THL yang tidak mendapatkan honor itu ada yang mulai masuk 2008 lalu dan ada yang juga lima tahun lalu.

Mereka tidak hanya dari Pamekasan, melainkan juga dari wilayah Sampang dan Sumenep.

(3 Cara Mencegah & Deteksi Dini Kanker Serviks Menurut Dokter RS Onkologi Surabaya, Penting Dilakukan)

(Update Kasus Bisnis Prostitusi Berkedok Panti Pijat di Kediri, Polda Jatim Segera Tetapkan Tersangka)

Ketika mereka jadi karyawan dishub, mereka awalnya rela menjadi tenaga sukarelawan tanpa digaji sepersenpun.

Harapannya mereka nanti bisa masuk Kategori 2 (K2), namun sampai sekarang ini mereka tetap saja tidak ada perubahan menjadi THK tenaga sukarelawan saja.

Mereka mengaku memabg tidak masuk tiap hari. sehari masuk, sehari tidak.

“Kami kan di bagian parkir. Pendapatan kami setiap tugas, antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000, itu diambil dari kelebihan uang parkir yang kami setor ke dishub. Jadi dalam sebulan pendapatan kami tidak lebih dari Rp 300.000,” ujar salah seorang petugas parkir, Minggu (20/1/2019).

 Beberapa hari lalu mereka dikumpulkan di Dishub untuk mendapatkan penjelasan dari petinggi dishub, lantaran mereka selama ini mengeluh tugas yang diemban tidak setara dengan pendapatan yang mereka peroleh.

(Update Kasus Bisnis Prostitusi Berkedok Panti Pijat di Kediri, Polda Jatim Segera Tetapkan Tersangka)

(Sule Bantah Bukan Naomi Zaskia, Bongkar Ciri-ciri Sang Calon Istri, Kalau Seumuran Kenapa?)

Dalam pertemuan itu, mereka masih dijanjikan akan dibayar dengan upah Rp 75.000 per bulan dengan menandatangani kontrak kerja.

Kendati begitu, belum ada kepastian mulai kapan uang 75ribu perbulan itu mereka terima.

Jika mereka menolak, dipersilakan mengundurkan diri. Namun di saat yang sama tidak ada yang berani menolak.

Mereka berharap dengan honor yang tidak layak ini, suatu saat nanti bisa naik setara dengan honor THL di instansi lain.

Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail mengaku prihatin dan berniat memanggil dishub untuk minta penjelasan.

Honor THL disebut sudah dianggarkan di APBD, hanya saja ia belum paham bagaimana dalam sistem pembayarannya itu.

“Jika nanti mereka hanya dibayar Rp 75.000 per bulan, ini sungguh tidak layak. Mereka punya anak istri dan tempat tinggalnya jauh,” ujar Ismail.

(Seorang Pria Tertangkap Jual Narkoba di lokasi Wisata Boom Anyar Lamongan)

(Alasan Putusnya Rakry dan Indy Hingga Video Klarifikasi Mereka Viral, Setelah LDR Kepergok Selingkuh)

Kepala Dishub Pamekasan, Ajib Abdullah, kepada Tribunjatim.com, mengatakan, THL di dishub yang masuk K2 dibayar kisaran Rp 1 juta per bulan mereka juga ada yang bertugas di bagian parkir.

Sedang 150 THL yang juda ditempatkan di bagian parkir dan tidak mendapatkan gaji, merupakan tenaga sukarelawan.

Aji Abdullah mengatakan, mereka rela mengabdi sebagai  tenaga sukarelawan di dishub tanpa dibayar, semata-mata untuk pengalaman saja.

Jika di antara mereka ada yang keberatan menjadi tenaga sukarelawan, silakan saja mengundurkan diri, tidak usah berkeluh kesah. Karena ini kemauan mereka sendiri yang menjadi tenaga sukarelewan.

Disinggung rencana mereka akan dikontrak dengan honor Rp 75.000 per bulan, Ajib mengaku masih mempertimbangkan.

Sampai saat ini pihaknya belum mempunyai anggaran untuk membayar mereka, sehingga bisa jadi keinginan untuk mengontrak mereka, akan ditinjau ulang.

Reporter: Surya/Muchsin Rasjid

(Sule Bantah Bukan Naomi Zaskia, Bongkar Ciri-ciri Sang Calon Istri, Kalau Seumuran Kenapa?)

(Polly Alexandria Robinson dan Nur Khamid Sebulan Menikah, Curhat Soal Sikap Suami Pria Asal Muntilan)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved