Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Prabowo-Sanidaga Persempit Jarak Elektabilitas dengan Jokowi-Ma’ruf, Efek Manuver Masif di Jawa

Jarak elektabilitas antara Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga semakin menipis. Manuver masif di Jawa cukup efektif

Editor: Januar
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Prabowo dan Sandiaga Uno dalam Debat Pilpres 2019 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Selisih elektabilitas antara paslon Jokowi-Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin menipis.

Ini terlihat dari survei Lembaga sigi Media Survei Nasional (Median) yang menyebut hasil jajak pendapat per Januari 2019, yakni elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini sebesar 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen.

Oleh karena itu, perbedaan elektabilitas keduanya menjadi 9,2 persen. "Selisih elektabilitas atau jarak elektoral relatif menipis.

Suara pasangan Jokowi-Ma'ruf relatif stagnan, sedangan Prabowo-Sandiaga tumbuh namun relatif lambat," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).

Prabowo - Sandi Dapat Dukungan Emak-emak Manis di Pamekasan

Sebelumnya, seperti dikutip dari Kompas.com, pada hasil jajak pendapat Median per November 2018, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf 47,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,5 persen.

Selisih elektabilitas keduanya kala itu masih 12,2 persen. Rico menambahkan, untuk kesimpulan pertama memasuki Januari 2019, selisih kedua kandidat menjadi satu digit.

"Faktornya adalah kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi ada di level medium atau sedang, yaitu sebesar 51,9 persen. Hasil itu tidak rendah, namun juga enggak tinggi," ungkapnya.

Ketidakpuasan masyarakat, lanjut Rico, terletak pada masih beratnya beban ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari, seperti harga kebutuhan pokok dan listrik.

"Hal itu dimanfaatkan Prabowo-Sandiaga yang mampu menyampaikan pesan bahwa beban ekonomi masyarakat saat ini sangat tinggi dan itu merupakan tanggung jawab Jokowi.

Makanya Sandiaga kerap ke pasar-pasar dan melakukan politisasi harga kebutuhan pokok," papar Rico.

Adapun survei ini dilakukan pada 6-15 Januari 2019 terhadap 1.500 responden dengan margin of error sebesar 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling.

Median ungkap kelemahan Jokowi

Masih terkait survei Median itu, Tribunnews.com menyebut terjadi penurunan dukungan angka elektabilitas pasangan Jokowi - Ma'ruf di Pulau Jawa.

Meski secara nasional Jokowi-Ma'ruf unggul dengan selisih 9,2 persen dibandingkan Prabowo-Sandi, namun terdapat penurunan elektabilitas di Pulau Jawa.

"Keunggulan Jokowi atas Prabowo di Pulau Jawa itu relatif menurun. Dari selisih elektabilitas 16 persen di bulan November (2018) itu turun menjadi 11,8 persen di bulan Januari (2019).

Jadi penurunan gap selisih elektabilitas itu terjadi paling besar terutama di Pulau Jawa, sementara di luar Jawa relatif konstan," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam rilis hasil survei di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).

Keunggulan Jokowi yang menurun tersebut dinilai karena manuver pendukung Prabowo-Sandagai di Pulau Jawa semakin masif, misalnya melalui aksi 212.

Rico menilai aksi yang masif di Pulau Jawa itu berpengaruh terhadap sentimen pemilih untuk Prabowo-Sandi.

“Selain itu juga ada faktor keseriusan Prabowo-Sandi untuk mendirikan posko-posko pemenangan di Jawa seperti di Solo,” kata Rico.

Faktor lain yang mempengaruhi menipisnya jarak keunggulan Jokowi-Ma'ruf di pulau Jawa adalah pendirian posko-posko pemenangan Prabowo-Sandi yang mulai digalakkan di Jawa Tengah.

Namun, menurut Rico, pengaruh pendirian posko itu belum terlalu signifikan.

"Data yang kita dapatkan ini kan resultan dari semua operasi pemenangan. Tetapi yang bisa kita lihat efek paling besar itu memang ada di pulau Jawa.

Satu di antaranya mungkin ya selain 212, itu mungkin juga karena 02 sibuk mendirikan posko-posko pemenangan di basis pemilih Pak Jokowi.

Jadi itu mulai terlihat, tetapi masih kurang. Kalau mau menang dia harus lebih banyak lagi," papar Rico.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved