Rumah Politik Jatim
AHY Belum Kampanyekan Prabowo-Sandi di Jatim, Begini Kata Pengamat
Sikap Partai Demokrat yang belum mengampanyekan secara maksimal pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiag
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sikap Partai Demokrat yang belum mengampanyekan secara maksimal pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Jawa Timur dinilai wajar.
Pengamat politik Surabaya Survei Centre (SSC), Mochtar W Oetomo menilai hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan elektabilitas partai.
"Posisi Demokrat agak dilematis sejak awal. Sebelumnya, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Demokrat) bahkan pernah mengatakan bahwa dukungan pilpres tidak linier dengan kampanye pileg," kata Mochtar ketika dihubungi Surya.co.id di Surabaya, Kamis (24/1/2019).
Satu di antara contohnya misalnya soal mekanisme kampanye di tiap daerah yang berbeda-beda. "Ada titik atau daerah tertentu yang berbeda. Demokrat menentukan, kapan kampanye pileg dan kapan kampanye pilpres," kata Mochtar.
Hal itu sangat logis ketika dikaitkan dengan hasil survei. Apalagi, pemilih Demokrat di Jatim lebih banyak yang memilih Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dibanding Prabowo.
Menurut Survei SSC, sebanyak 46,4 persen memilih Jokowi-Ma'ruf sedangkan 43,6 persen memilih Prabowo-Sandi, sedangkan sisanya belum menentukan pilihan.
"Pemahaman konstektual itu yang dibaca AHY," kata Mochtar yang juga Direktur SSC ini kepada Tribunjatim.com.
Hal ini menjadi kontradiktif ketika Demokrat mengampanyekan pileg dan pilpres secara bersamaan.
"Ini yang dibaca oleh caleg juga. Kapan mengampanyekan pilpres, kapan mengampanyekan pileg," tandasnya.
• Kabar Cucu Soeharto yang Nikahi Bule Cantik, Anak Tiri Mayangsari Pemotretan Romantis di Gunung Es
• Dua Faktor Yang Bikin Maruf Amin Yakin Bisa Menang di Jatim
• Di Lamongan AHY Jadi Rebutan Selfie Ibu-Ibu
"Apalagi, Demokrat belum tentu menerima coattail effect di pilpres. Sehingga, Demokrat harus kerja keras. Siapa ujung tombaknya? Para caleg juga," pungkasnya kepada Tribunjatim.com.
Sebelumnya, Partai Demokrat menjelaskan bahwa pihaknya belum membahas langkah pemenangan di pemilihan presiden pada silaturahmi Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jatim.
Menurut AHY, selama tiga hari (Selasa-Kamis, 22-24/1/2019), pihaknya masih fokus untuk memenangkan pilihan legislatif.
Meski demikian, bukan berarti pihaknya tak memrioritaskan pemilihan presiden.
"Hari ini kami fokus untuk bicara pileg. Sesuai dengan tema besar yang kami angkat, yakni menang di pemilihan umum legislatif. Baik DPR RI, Provinsi, maupun kabupaten/kota," kata AHY kala ditemui di Gresik kepada Tribunjatim.com, Kamis (24/1/2019).
AHY menegaskan pihaknya telah menyiapkan strategi khusus untuk memenangkan pasangan calon (paslon) Capres-Cawapres yang diusung Demokrat, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. AHY menyebut strategi ini dengan istilah double track strategy.
"Partai Demokrat akan terus melakukan strategi ganda atau double track strategy. Strategi ini kami maksudkan untuk memenangkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif," tegasnya kepada Tribunjatim.com.
Strategi ini diperlukan sebab Demokrat juga mempunya dua targer besar di pemilu serentak 17 April 2019 mendatang. Yakni, meraih 15 persen kursi di pemilihan legislatif, sekaligus menang di pilpres.
"Tentunya, ini ada strategi khusus mengingat pemilihan berjalan serentak dalam satu hari," kata putra sulung Presiden RI keenam sekaligus Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Meskipun saat ini pihaknya baru fokus di pileg, di sisa waktu kedepan pihaknya optimistis akan meraih dua target tersebut.
"Kami yakin dengan kebersamaan internal Partai Demokrat serta pengusung Pak Prabowo-Sandi, target ganda bisa kami wujudkan. Sebab, kami ingin mengusung perubahan masa depan Indonesia yang lebih baik lagi," pungkasnya. (bob/TribunJatim.com).