Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BUMN PT BBI Targetkan Transaksi Rp 510 M Tahun 2019, Indonesia Seharusnya Tak Perlu Impor Kondensor

Perusahaan BUMN, PT Boma Bisma Indra (Persero) atau PT BBI, tahun 2019 ini agresif tingkatkan produksi fabrikasi untuk kebutuhan industri pembangkit.

Surya/Sri Handi lestari
Produk kondesat PT BBI yang diekspor ke Argentina, Selasa (29/1/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Boma Bisma Indra (Persero) atau PT BBI, tahun 2019 ini agresif meningkatkan produksi sektor fabrikasi untuk kebutuhan industri pembangkit.

Hal itu tak lepas dari target penjualan bagi perusahaan plat merah itu senilai Rp 510 miliar.

"Tahun 2019 ini penjualan kami ditarget dengan nilai Rp 510 miliar. Naik dibandingkan target di tahun 2018 lalu yang mencapai Rp 350 miliar dan kami berhasil membukukan 95 persen," jelas Rahman Sadikin, Direktur Utama PT BBI.

Dia hadir disela pemberangkatan ekspor perdana kondensor atau komponen pembangkit listrik (power plant equipment) ke Argentina melalui pabrik di Pasuruan, Selasa (29/1/2019).

(Sule Curhat Soal Mantan Istrinya hingga Bahas Fisik, Atta Halilintar Beri Petuah Bijak dan Menghibur)

(Mengenal Gerobak Kuliner Kota Lama, Tempat Kongkow Baru di Surabaya Utara yang Instagramable)

Peningkatan target tersebut, membuat perusahaan ini langsung tancap gas melakukan produksi dilanjut pengiriman ekspor.

Hal ini tak lepas dari pasar produk BBI yang mayoritas adalah pasar ekspor.

"Saat ini pasar paling besar adalah ekspor. Tapi tidak menutup kemungkinan pasar dalam negeri juga akan meningkat mengingat adanya program pemerintah untuk listrik 35.000 Watt," jelas Rahman.

Selain itu, BBI juga optimis penjualan tahun 2019 akan tercapai karena pada Januari ini sudah membukukan kontrak baru Rp15 miliar.

Diakui Rahman, kebutuhan equipment pendukung listrik seperti condenser tetap ada.

"Indonesia sebenarnya tidak perlu impor karena kami mampu membuat. Namun marketnya masih banyak yang kurang percaya terhadap produk BBI. Kontribusi dari Indonesia masih sedikit," lanjutnya.

(Eks Kiper PSMS Medan, Abdul Rohim Segera Bergabung ke Persebaya Surabaya)

(Mengenal Gerobak Kuliner Kota Lama, Tempat Kongkow Baru di Surabaya Utara yang Instagramable)

Untuk pasar ekspor, PT BBI telah mengekspor kondensor di 12 negara. Antara lain dua negara di Eropa, tujuh di benua Amerika dan satu negara di Afrika.

"Khusus Australia, kami ada lima kontrak," tambah Rohman. 

Terkait ekspor ke Argentina, Rahman mengatakan telah mendapatkan kontrak dari perusahaan perusahaan asing General Electric (Switzerland) GmbH, dan PT BBI berkontribusi 1 unit kondensor dan 1 unit Admospheric Drain Vessel (ADV) untuk digunakan di pembangkit listrik El Bracho Argentina.

"Proses pengerjaannya mulai dari engineering, material, dan fabrikasi memakan waktu 10 bulan untuk condenser dan 6 bulan untuk ADV," jelas Rahman.

Selanjutnya, PT BBI sedang menjajaki kontrak dengan Italia untuk produk kondensor, dan diharapkan bisa segera terealisasi.

(VIDEO: Megahnya Rumah Bu Dendy di Tulungagung, Intip Tempatnya Nyawer Pelakor Hingga Jadi Viral)

(Butuh 570 Guru Tidak tetap, Pemkot Malang Janji Beri Gaji Sesuai UMR dan Rencanakan Uang Transport)

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved