Pasca Kecelakaan Avanza di Sungai Brantas, Penyeberangan Pema Ngunut Tulungagung Tidak Akan Ditutup
Ada 17 penyeberangan di sepanjang Sungai Brantas di wilayah Kabupaten Tulungagung. Dari jumlah itu, empat di antaranya melayani mobil.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ani Susanti
Selama perahu belum tiba di dermaga, mobil dilarang masuk dermaga dan wajib berhenti di tempat antrean ini.
"Kami tetap memikirkan solusi yang terbaik untuk semua. Bukan sekedar menutup," pungkas Maryoto.
• Avanza Jatuh di Sungai Brantas, Detik-detik Warga Selamatkan Si Sopir, Ceburkan Diri & Nyaris Lemas
Sementara itu, seorang warga bernama Heru Sukoco mengatakan, jasa Penyeberangan Pema sangat vital buat warga di kedua sisi sungai.
Meski ada Jembatan Ngujang 2 yang baru difungsikan, namun tetap memutar jauh dibanding menggunakan perahu penyeberangan.
Karena itu Heru berharap Penyeberangan Pema lekas dibuka.
"Kalau pagi dipakai para pelajar dan karyawan, menjelang subuh dipakai para pedagang. Malam pun banyak yang melintas, makanya buka 24 jam," ucap Heru.
• Detik-detik Toyota Avanza yang Ditumpangi 6 Orang Tercebur ke Sungai, Warga yang Menolong Ikut Lemas
Dibertiakan sebelumnya, sebuah mobil Toyota Avanza L 1147 BF warna silver terjatuh ke Sungai Brantas, di Penyeberangan Pema, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Sopir mobil Waridi (56), warga Rungkut Lor, Gang 9 Nomor 5, Surabaya berhasil selamat.
Tiga penumpang ikut hilang bersama mobil, mereka adalah dua anak Waridi, Fitri Nursyam (34) dan Siti Yuniati (32) serta kakak Waridi, Siti Alfiah (61).
Dua penumpang lainnya juga selamat, karena turun dari mobil saat tiba di dermaga penyeberangan.
Keduanya adalah Sholikatin (56), istri Waridi dan Imam Shodikin, adik Waridi, warga Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. (David Yohanes)