Kilas Balik
Ajudan Ungkap Firasat Jenderal Korban PKI, Ruang ber-AC Jadi Panas & Marah ke Anak Soal Mesin Ketik
Inilah firasat yang muncul menjelang kematian sang jenderal akibat jadi korban PKI di malam nahas itu
Penulis: Januar AS | Editor: Melia Luthfi Husnika
Padahal, biasanya apabila tidak sedang digunakan, mesin tik tersebut dalam keadaan tertutup kain.
Mayjend Sutojo kemudian memarahi Nani karena menganggap sang anak yang telah membersihkannya, dan ceroboh tidak menutup lagi.
• TREN FASHION - 5 Tanda Sepatu Kamu Sudah Bulluk dan Harus Siap-Siap untuk Menggantinya
• TIPS CANTIK TERBARU - 11 Jenis Makanan Murah Meriah yang Bisa Mencerahkan Kulit
• INFO SEHAT - 10 Manfaat Rutin Konsumsi Avokad Bagi Tubuh, Lindungi Jantung hingga Sehatkan Mata
Nani Nurrachman Sutojo yang merasa tidak melakukannya, tidak terima atas tuduhan sang ayah tersebut.
Akibatnya, mereka pun jarang berbicara.
Hingga pada tanggal 30 September 1965 sore, Mayjend Sutojo pulang ke rumah.
Kepulangan Mayjend Sutojo ke rumah hanya untuk mandi, dan istirahat sejenak saja.
• TIPS CANTIK - Wajah Glowing seperti Artis Korea dengan Masker Buah Pepaya
• TIPS CANTIK - Miliki Wajah Glowing Tanpa Operasi Plastik, Mudah dan Murah!
Sebab, saat itu akan ada rapat raksasa di Istora Senayan, dan Presiden Soekarno akan berpidato.
Tak banyak kata yang diucapkan Mayjend Sutojo saat di rumahnya, termasuk kepada Nani.
Ketika itu Mayjend Sutojo hanya melambaikan tangan sambil memutar badan ke belakang sedikit.
"Sudah ya Nan, Papap (panggilan Nani untuk Sutojo) pergi dulu," ucapnya.