Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

8 Fakta Unik di Aceh, Daerah Asal Para Wanita dengan Mahar Termahal Kedua di Indonesia

8 fakta unik di Aceh, daerah asal para wanita dengan mahar termahal kedua di Indonesia!

Editor: Alga W
Kompas.com
Hukuman cambuk di Aceh 

8 fakta unik di Aceh, daerah asal para wanita dengan mahar termahal kedua di Indonesia!

TRIBUNJATIM.COM - Fakta-fakta unik yang bisa kamu temui di Provinsi Daerah Istimewa Aceh.

Diketahui bahwa Aceh menjadi satu daerah otonomi khusus di Indonesia selain DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga mempunyai beberapa fakta-fakta unik yang bisa kamu ketahui.

Fakta unik Aceh ini terdiri dari berbagai macam hal, mulai ketentuan hukum, kawasan wisata, hingga budaya perempuan dengan mahar termahal.

Dilansir dari berbagai sumber, Tribun Travel merangkum beberapa fakta unik yang bisa kamu temui terkait provinsi DI Aceh.

5 Fakta Aleta Molly, Wanita Tajir Asal Aceh yang Hadiahi Hotman Paris Berlian Hitam Rp150 Juta

1. Masjid yang Punya Parkir Underground

Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh ini selain menjadi satu masjid terindah di Indonesia juga memiliki fasilitas parkir bawah tanah.

Area parkir bawah tanah dari Masjid Raya Baiturrahman ini tentunya tidak kalah keren dari parkir bawah tanah yang ada di mall ataupun hotel berbintang lima.

Masjid Raya Baiturrahman (Serambi Indonesia/M Anshar)
Masjid Raya Baiturrahman (Serambi Indonesia/M Anshar)

5 Fakta Aleta Molly, Wanita Tajir Asal Aceh yang Hadiahi Hotman Paris Berlian Hitam Rp150 Juta

2. Punya Aturan Khusus dan Hukum Cambuk

Aceh adalah daerah istimewa dengan aturan khusus sehingga provinsi ini mempunyai hak istimewa membuat aturan hukumnya sendiri yakni Qanun.

Provinsi Aceh membuat aturan hukum yang berdasarkan dari Hukum Islam.

Dengan landasan hukum ini, Aceh memberlakukan hukum cambuk bagi yang melakukan perbuatan amoral seperti mencuri, berjudi hingga berzina.

M Ali alias Marko (38 tahun) sedang dieksekusi cambuk oleh seorang algojo saat pelaksanaan uqubad cambuk dilakukan didepan Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Aceh Tengah, Aceh, Kamis (12/10/2017). Marko adalah pelaku pertama kasus pemerkosaan yang mendapatkan hukuman cambuk di Aceh Tengah.
M Ali alias Marko (38 tahun) sedang dieksekusi cambuk oleh seorang algojo saat pelaksanaan uqubad cambuk dilakukan didepan Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Aceh Tengah, Aceh, Kamis (12/10/2017). Marko adalah pelaku pertama kasus pemerkosaan yang mendapatkan hukuman cambuk di Aceh Tengah. (KOMPAS.com/Iwan Bahagia)

3. Museum Tsunami dan Kuburan Massal

Aceh pernah dilanda tragedi besar yang menyedihkan, yakni gempa dan tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam.

Untuk mengenang hal tersebut, dibangunlah Museum Tsunami sebagai peringatan untuk mengenang tragedi bencana tersebut.

Museum Tsunami ini menjadi satu-satunya museum dengan tema tsunami di dunia.

Tidak hanya itu, karena bencana itu, Aceh mempunyai kuburan massal dari korban jiwa yang meninggal setelah kejadian tsunami.

Museum Tsunami Aceh (SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR)
Museum Tsunami Aceh (SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR)

4. Surga bagi Pecinta Kopi

Bagi para pecinta kopi, tentunya akan setuju bila Aceh menjadi satu daerah bagi para penggemar kopi.

Ada banyak jenis kopi dengan cita rasa yang khas Aceh, seperti kopi Gayo dan kopi Ulee Kareng.

Oleh karena itu, kamu bisa menemukan ribuan warung kopi di berbagai tempat dari kota besar hingga di pedesaan di Aceh.

Dan sebagian besar kopi di Aceh ada yang buka hingga 24 jam.

Seorang warga negara asing sedang memotret proses peracikan kopi Gayo di salah satu Coffee Shop di Takengon, Aceh Tengah. (KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA)
Seorang warga negara asing sedang memotret proses peracikan kopi Gayo di salah satu Coffee Shop di Takengon, Aceh Tengah. (KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA)

5. Perempuan dengan Mahar Termahal Ke-2

Wanita Aceh dikenal memiliki mahar termahal karena kecantikan parasnya.

Sebagian besar perempuan aceh berasal dari perpaduan banyak ras di dunia seperti etnis Tionghoa, India, Eropa, hingga Arab, sehingga parasnya pun tidak diragukan lagi.

Mahar di Aceh dihitung dalam satuan mayam emas.

Satu mayam emas setara dengan 3,33 gram emas murni 24 karat yang memiliki harga Rp550 ribu per gramnya.

Dikalkulasikan dengan biaya pembuatannya, maka satu mayam setara dengan Rp1.831.500.

Mahar wanita Aceh berkisar dari 5 mayam hingga 50 mayam emas.

Bila pihak perempuan meminta 20 mayam emas, maka artinya kamu harus membayar sekitar Rp36 juta, belum termasuk biaya pernikahan hingga seserahannya.

Kepala Toko Emas Wahyu Redjo Kota Mojokerto, Suyianah menunjukkan cincin emas putih korban yang dicuri, Senin (4/2/2019).
Toko emas putih di Mojokerto. (SURYA/DANENDRA KUSUMA)

6. Memiliki Dua Warisan Dunia Non Benda dari UNESCO

Taman Nasional Gunung Leuser merupakan ekosistem terakhir di Bumi di mana gajah, harimau, badak dan orangutan masih hidup bersama. (Rainforest Action Network)
Taman Nasional Gunung Leuser merupakan ekosistem terakhir di Bumi di mana gajah, harimau, badak dan orangutan masih hidup bersama. (Rainforest Action Network)

Daerah Aceh mempunyai dua warisan dunia non benda yang ditetapkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).

Pada bulan Juli 2004 lalu, UNESCO menetapkan bahwa Hutan Hujan Tropis Sumatera sebagai warisan dunia non benda menyertakan Taman Nasional Gunung Leuser yang 70% luas hutannya berada di provinsi Aceh

Taman Nasional Gunung Leuser menjadi satu wilayah konservasi yang paling penting di muka bumi.

Sebagai kawasan konservasi dimana Badak, Orangutan, Gajah dan Harimau Sumatra liar hidup di dalam satu kawasan.

Kemudian, pada tahun 2011 Tari Saman menjadi salah satu warisan dunia non benda.

7. Pahlawan Wanita terbanyak di Dunia

Cut Nyak Meutia dan Cut Nyak Dhien
Cut Nyak Meutia dan Cut Nyak Dhien

Diketahui bahwa 2 pejuang wanita di Aceh masuk dalam 7 Warlord Women in The Lord yakni Laksamana Keumalahayati dan Commander Cut Nyak Dhien.

Bahkan kedua jenderal tersebut masuk dalam jajaran 10 Best Female Warrior at All Time dan Women Warrior in South East Asia.

Dalam sejarah Indonesia mencatat, setidaknya ada 11 orang wanita Aaceh yang berjuang mulai dari era Kesultanan Samudra Pasai hingga zaman kolonial Belanda.

Beberapa nama perempuan tersebut di antaranya adalah Ratu Nahrisyah, Sri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Syah, Sri Sultan Nurul-Alam Naqiatuddin Syah, Sultanah Inayat Zakiatuddin Syah, Ratu Kamalat Zainatuddin Syah.

Kemudian Laksamana Malahayati atau Keumalahayati, Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Pocut Baren, Pocut Meurah Intan, dan terakhir seorang ulama besar wanita bernama Teungku Fakinah.

8. Beberapa Peraturan yang Hanya Ada di Aceh

Kepala Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Jeneponto, Mansur (rambut gondrong), menjelaskan aturan harus bisa mengaji sebelum menikah. (TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)
Kepala Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Jeneponto, Mansur (rambut gondrong), menjelaskan aturan harus bisa mengaji sebelum menikah. (TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA)

Provinsi Aceh memiliki beberapa aturan khusus, seperti ketika di kampus dilarang mengenakan pakaian yang ketat dan transparan.

Lalu tidak diperbolehkan memakai kaus oblong dan berambut gondrong.

Khusus untuk mahasiswi, tidak diperbolehkan memakai celana dan harus memakai rok.

Ketika kamu berwisata ke Aceh, bagi perempuan diharuskan menggunakan penutup kepala untuk menghormati budaya setempat.

Selain itu juga jangan keluar di atas jam 10 malam, khusus untuk perempuan.

Telur yang Pecahkan Rekor Likes Terbanyak di Instagram Akhirnya Menetas, Penasaran Isinya?

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 8 Fakta Unik yang Bisa Kamu Temui di Aceh, Perempuan dengan Mahar Terbesar Kedua di Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved