Bayi Laki-laki Terlahir dengan Paras Mirip Orang Tua, Idap Sindrom Langka yang Menyedihkan

Bayi laki-laki terlahir dengan paras mirip orang tua, idap sindrom langka yang menyedihkan.

TRIBUNJATIM.COM - Bayi laki-laki di Bangladesh, India, seketika memecah keheningan saat dilahirkan di ruangan bersalin.

Baru saja dilahirkan, bayi laki-laki ini memiliki paras yang tak biasa, membuat orang di sekitarnya terkejut sekaligus bersedih.

Bahkan dokter yang membantu proses kelahirannya pun sempat tak percaya akan mendapati bayi yang seperti ini.

• Bayi Lucu Belum Genap Setahun Tewas di Oven, Dipanggang Hidup-hidup Kakek dan Neneknya

Bayi laki-laki ini memiliki wajah yang sangat berbeda jauh dari bayi seumurannya.

Dirinya lebih mirip seperti orang yang berusia 80 tahun.

Rupanya ini adalah sebuah kondisi langka yang mungkin dialami satu dari empat juta kelahiran yang disebut sindrom progeria Hutchinson-Gilford.

Gejalanya ditandai dengan perkembangan gen yang tidak lazim dan menyebabkan mereka menua dalam waktu yang relatif lebih cepat.

• Fakta-fakta Cyclopia, Penyebab Bayi Bermata Satu di Mandailing Natal dan Siasat Pencegahannya

Gen abnormal ini membuat tubuh menghasilkan protein dengan jumlah berlebihan dan berperan memecah sel lebih cepat.

Tak hanya memiliki wajah yang penuh dengan keriput dan sangat kasar, punggung bayi ini juga dipenuhi dengan bulu yang sangat lebat.

• 8 Fakta Bayi Bermata Satu Lahir di Mandailing Natal Sumatera Utara, Hanya Bertahan Hidup 8 Jam

Lalu bagaimana dengan tanggapan kedua orangtuanya?

Melansir dari elitereaders.com, mereka mengungkapkan rasa suka citanya ketika sang bayi lahir ke dunia ini.

Bahkan mereka memanggilnya anak ajaib, mereka juga mengatakan hanya bisa bersyukur kepada Tuhan dan tidak perlu sedih dengan penampilan yang dimiliki putranya.

Kedua orangtua bayi laki-laki tersebut akan menerima putranya seperti apa adanya.

• Raditya Dika dan Kisah Wanita Melahirkan di Kamar Jenazah RS di Blitar yang Dibantu Makhluk Gaib

Akan tetapi bayi dengan kelahiran seperti ini akan menghadapi kesulitan di kemudian hari.