Fakta-fakta Supermoon 19 Februari 2019: Informasi Soal Bencana Alam hingga Berjarak 356 Km dari Bumi
Supermoon akan kembali terjadi pada 19 Februari 2019. Simak fakta-faktanya!
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Supermoon akan kembali terjadi pada 19 Februari 2019. Simak fakta-faktanya!
TRIBUNJATIM.COM - Supermoon adalah fenomena alam saat Bulan berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi.
Supermoon sendiri selalu terjadi pada saat Bulan sedang dalam fase purnama.
Hal ini membuat kita melihat Bulan purnama lebih terang dan lebih dekat daripada biasanya.
Di tahun 2019 ini, ada tiga peristiwa Supermoon yang akan terjadi.
Di antaranya yang akan terjadi pada Selasa, 19 Februari 2019 mendatang.
• Gelombang Tinggi Dampak Supermoon, Dinas Perikanan Imbau Nelayan Pamekasan Tak Melaut Seminggu

Dirangkum TribunJatim.com, Selasa (12/2/2019), berikut fakta-faktanya:
1. Jarak Bulan dari Bumi
Dilansir dari Bobo.Grid.ID (grup TribunJatim.com), bulan diperkirakan akan mencapai jarak sekitar 356 kilometer dari Bumi.
Di Supermoon pertama pada 21 Januari 2019, diperkirakan Bulan berada pada jarak sekitar 357 kilometer dari Bumi.
Sedangkan Supermoon ketiga dan terakhir pada 21 Maret nanti, Bulan berada dalam jarak sekitar 360 kilometer dari Bumi.
• Cara Memfoto Supermoon Pakai Kamera HP, Siap-siap Sejak Matahari Terbenam sampai Fajar Menyingsing
2. Penjelasan mengapa jarak Bulan Bumi berubah-ubah
Kalau Supermoon terjadi saat Bulan berada pada titik terdekat, berarti ada saatnya Bulan berada pada titik terjauh.
Jawabannya adalah karena orbit Bulan saat mengelilingi Bumi itu tidak bulat sempurna, tapi berbentuk elips atau oval, sama seperti orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Orbit berbentuk elips inilah yang membuat jarak Bulan ke Bumi itu berubah-ubah.
Maka itu, kadang Bulan berada di titik terjauh, tapi bisa juga Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi.
Namun, kalau dihitung secara keseluruhan, jarak antara Bumi dan Bulan itu rata-rata sekitar 384 kilometer.
• Gerhana Bulan Langka ‘Supermoon’ Bisa Dilihat Jelas dari Indonesia, Ini Urutan Prosesnya
3. Terjadi beberapa kali dalam setahun
Dilansir dari Kompas.com dari Earthsky, Supermoon adalah bulan baru atau purnama yang terjadi saat Bulan berada dalam rentang 90 persen dengan jarak terdekatnya dengan Bumi.
Sepanjang malam tersebut, bulan akan muncul 7 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari biasanya
Di Indonesia, Supermoon sendiri baru ramai dibicarakan pada tahun 2011.
Peristiwa ini akan menujukkan ukuran bulan yang tampak lebih besar hingga 14 persen dari biasannya.
Fenomena Supermoon biasa terjadi hingga 6 kali dalam setahun.
• Mau Menyaksikan Supermoon Malam Ini? Simak Nih 4 Hal yang Perlu Kalian Perhatikan

4. Tak akan ada bencana alam
Peristiwa Supermoon ini tidak akan menyebabkan terjadinya bencana alam di Bumi.
Dikutip dari Bobo.Grid.ID, saat Bulan berada dalam fase baru dan purnama, memang hal ini berdampak pada pasang-surut air laut.
Supermoon juga memang membuat air laut menjadi naik sekitar 5 sentimeter karena adanya tarikan gravitasi yang lebih besar daripada biasanya.
Namun, peristiwa ini tidak akan membuat manusia di Bumi mengalami bencana alam.
Jadi, tidak perlu takut ada Supermoon, ya.
Justru dengan adanya Supermoon, kita bisa mengamati Bulan lebih jelas lagi, terutama kalau kita menggunakan teleskop.
• Jadwal Supermoon 21 Januari 2019 di Indonesia, Bisa Disaksikan Sepanjang Malam, Simak Info BMKG
5. Hal yang harus diperhatikan saat ingin menyaksikan Supermoon
Bagi yang ingin melihat Supermoon, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini (dilansir dari artikel TribunJatim.com berjudul "Mau Menyaksikan Supermoon Malam Ini? Simak Nih 4 Hal yang Perlu Kalian Perhatikan".
- Cuaca
Cuaca merupakan faktor pendukung dalam pengamatan Supermoon.
Tak hanya Supermoon, fenomena langit lainnya juga tak akan bisa dinikmati jika cuaca tak mendukung.
Sehingga diperlukan cuaca yang cerah untuk dapat mengamati fenomena ini.
- Tempat
Fenomena Supermoon merupakan fenomenan dimana bulan akan lebih besar dan terang dari biasanya.
Maka pilihlah tempat yang lebih gelap untuk mengamati fenomenan ini.
Pasalnya, cahaya terang akan menghambat proses pengamatan.
• Banjir di Sidoarjo Ternyata Disebabkan oleh Supermoon, Air Laut Pasang hingga 150 CM
- Posisi bulan
Dilansir dari The Independent, pengamat juga perlu memperhatikan posisi bulan.
Posisisbulan terhadap horison atau cakrawala yakni garis semu antara permukaan bumi dan langit.
Pengamatan lebih baik dilakukan saat Supermoon dengan horizon alias saat mendekati terbit akan tenggelam.
Pasalnya, hal itu akan membuat bulan tampak lebih besar.
- Tempat yang lapang
Untuk mengamati fenomena Supermoon perlu memiliki tempat yang lapang.
Usahakan jangan memilih tempat yang dikelilingi oleh gedung bertingkat.
Pasalnya, hal itu akan menganggu pengamatan fenomena ini.
Sementara itu, untuk fenomena Supermoon di wilayah Indonesia, kita tunggu informasinya ya!
• Hotman Paris Tiba-tiba Tanyai Natasha Wilona Pernahkah Ditawar Pengusaha & Bupati, ini Jawabannya!
• Rahasia Tubuh Langsing dan Pinggang Kecil Rose BLACKPINK, Cukup Lakukan Olahraga ini, Butuh Fokus!
• 2 Kepribadian Nikita Willy yang Tak Pernah Terekspos, Beda Drastis dari yang Terlihat di Layar Kaca!