Debat Pilpres 2019
Penjelasan Unicorn, Istilah yang Disebut Jokowi di Debat Pilpres 2019, Sampai Trending di Twitter
Penjelasan soal Unicorn, istilah yang disebut Jokowi di Debat Pilpres 2019 putaran kedua, sampai trending topic di Twitter.
Penjelasan soal Unicorn, istilah yang disebut Jokowi di Debat Pilpres 2019 putaran kedua, sampai trending topic di Twitter.
TRIBUNJATIM.COM - Istilah Unicorn disebut-sebut Jokowi dalam Debat Piplres 2019 putaran kedua, Minggu (17/2/2019).
Hal itu terjadi saat Calon Presiden (Capres) 01, Joko Widodo (Jokowi) bertanya kepada Capres 02 Prabowo Subianto soal kebijakan untuk pengembangan unicorn Indonesia di Debat Pilpres 2019 putaran kedua.
"Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk dukung pengembangan unicorn-unicorn di Indonesia?" tanya Jokowi kepada Prabowo Subianto dalam Debat Pilpres 2019 putaran kedua.
Dilarang Pacaran, Devano-Brisia Jodie Pernah Ungkap Alasan Berani Bermesraan, Bahas Status Hubungan!
• Rasakan Sendiri Manfaat Infrastruktur, Nasdem Jatim Optimis Jokowi Unggul Telak dalam Debat Pilpres

Mendapat jawaban itu, Prabowo Subianto memperjelas kembali soal Unicorn.
"Yang bapak masuk unicorn? unicorn? yang apa itu online-online itu?," ujarnya.
Berangkar dari momen itu, kata "unicorn pun" menjadi trending di twitter.
Banyak warganet bercuit soal unicorn mulai dari yang serius hingga yang kocak.
• Dilarang Pacaran, Devano-Brisia Jodie Pernah Ungkap Alasan Berani Bermesraan, Bahas Status Hubungan!
• Biodata Moderator Debat Pilpres 2019 Kedua, Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki, Ada yang Blasteran!
Lantas apa sebenarnya unicorn?
Mengutip Kompas.com (grup TribunJatim.com), unicorn adalah sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 13,5 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS).
Di Indonesia setidaknya hingga saat ini terdapat 4 unicorn.
4 unicorn itu yaitu Go-Jek, Tokopedia, Travelok dan Bukalapak.
Jumlah unicorn Indonesia tersebut termasuk banyak dibanding negara-negara di Asia Tenggara.
Pertanyaannya mengapa banyak unicorn itu muncul di Indonesia?
Ekonom Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko bercerita, beberapa waktu lalu, dirinya bertemu dengan Dubes Singapura.
• Mengintip Amunisi Jokowi vs Prabowo untuk Debat Pilpres 2019 Kedua, Minggu (17/2/2019) Malam
Dalam pertemuan itu ada diskusi, mengapa unicorn-unicorn muncul dari Indonesia.
"Salah satu yang muncul itu, satu itu karena di sini (Indonesia) tidak ada aturannya. Karena tidak ada aturannya orang jadi berkreasi semaksimal mungkin," ucap dia dalam FGD BTPN di Bali, pekan lalu.
Selain itu sebut Prasetyantoko, munculnya unicorn tersebut karena adanya kesempatan yang besar di Indonesia.
"Yang kedua opportunity itu ada di sini, tidak di sana," ujarnya.
Mengenai saat menjadi unicorn, perusahaan-perusahaan itu ternyata diambi alih oleh investor asing, Prasetyantoko menilai hal tersebut bukan merupakan suatu masalah, tetapi merupakan paradoks yang alamiah.
"Karena opportunity di sini, sehingga ruang untuk berkembang itu ada di sini. Tetapi begitu dia muncul jadi unicorn, asing yang ambil, take over. Bagi saya ini alamiah untuk pasar indonesia. Karena di sini ada oppurtunity, begitu dia mau naik harus ada injeksi asing," paparnya.
• Jadi Moderator Debat Pilpres 2019 Kedua, Intip 4 Potret Anggunnya Anisha Dasuki dengan Outfit Kebaya
Pada kesempatan yang sama, Direktur BTPN Anika Faisal menyebut, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan mempunyai potensi yang sangat bagus.
"Sehingga apapun bisa berkembang, istilahnya tanahnya subur banget ditanami apapun tumbuh, potensi apapun tumbuh," ucapnya.
Mengenai modal asing yang masuk ke unicorn, Anika menyebutkan, hal itu karena kapasitas membangun modal di Indonesia memang masih belum bisa diharapkan.
"Sehingga bila mengharapkan pengumpulan modal dari dalam negeri itu yang sulit, itu lah mengapa datang dari asing," katanya.
Mengenai modal asing tersebut, Anika mengatakan bahwa hal itu tidak perlu dikhawatirkan, selama Indonesia mendapatkan manfaat dari modal tersebut.
"Karena kan orang bawa uang ke Indonesia untuk kebaikan Indonesia kenapa tidak? Yang penting apakah memberikan kemanfaatan enggak? Nah kalau memberikan manfaat, seperti bayar pajak, memberikan pekerjaan bagi orang Indonesia, uangnya itu di Indonesia, di-invest dan reinvest kenapa enggak?" papar dia.
• Profil Anisha Dasuki dan Tommy Tjokro, 2 Moderator Debat Pilpres 2019 Kedua yang Banjir Prestasi
Kepemilikan Modal Asing bagi Unicorn Indonesia
Masih mengutip Kompas.com (grup TribunJatim.com), Go-jek baru-baru ini menerima kucuran dana dari Google sebesar 1,2 miliar dollar AS.
Hal ini menjadikan valuasi Go-Jek saat ini ditaksir mencapai 4 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 53 triliun.
PT Tokopedia terakhir mendapat suntikan sebesar 1,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,7 triliun dari Alibaba Group pada Agustus 2017 silam.
Sebelumnya Tokopedia juga menerima pendanaan pada 2014 lalu dari Softbank Japan dan Sequoia Capital senilai 100 juta dollar AS atau Rp 1,3 triliun.
Sementara Traveloka, mendapatkan pendanaan dari perusahaan travel asal Amerika Serikat (AS) Expedia pada Juni 2017 senilai 350 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,6 triliun.
Dengan total pendanaan tersebut, Traveloka kini telah mencapai nilai valuasi lebih dari 2 miliar dollar AS atau setara Rp 26,6 triliun.
Adapun CEO Bukalapak Achmad Zaky menyebut Bukalapak telah memiliki valuasi lebih dari Rp 13,5 triliun.
Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan agar ada unicorn yang kelima hingga 2019 mendatang.
• Sederet Hal Kunjungan Ma’ruf Amin ke Jatim, Buka Alasan Setuju Najwa Shihab Moderator Debat Pilpres
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan soal Unicorn, Istilah yang Membuat Prabowo Terkesan Bingung saat Ditanya Jokowi di Debat