Remaja Gaul Ditemukan Tewas Tertelungkup di Lapangan Pacuan Kuda Blitar, Tak Ada Tanda Penganiayaan
Remaja Gaul Ditemukan Tewas Tertelungkup di Lapangan Pacuan Kuda Blitar, Tak Ada Tanda Penganiayaan.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Entah korban pembunuhan atau tidak, remaja yang diperkirakan berusia 16 tahun, ditemukan tewas di lapangan Pacuan Kuda, yang berada di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Selasa (20/2) sore atau pukul 16.00 WIB.
Saat ditemukan, kondisi tubuh korban tertelungkup di kubangan air yang ada di tepi langan Pacuan Kuda milik Pemkab Blitar tersebut.
Tak ada tanda-tanda bekas luka di tubuhnya, sehingga petugas menyimpulkan bukan korban penganiayaan.
• Masih Ada Pelaku Yang Belum Ditangkap, Dua Pelaku Curi Kayu Dilimpahkan ke Polres Malang
• Kronologi Pasutri Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Dr Cipto Kota Malang hingga Alami Patah Kaki
Cuma, mayat korban tak beridentitas sehingga menimbulkan tanda tanya.
Yang bisa dikenali dari korban, di antaranya mengenakan baju lengan pendek warna coklat, celana pendek warna biru, rambutnya panjang bagian tengah sedang samping kanan dan kirinya dipotong tipis.
Untuk rambut yang panjang itu berwarna pirang. Sehingga disimpulkan, korban adalah remaja ngetren atau gaul.
• Update Gempa Bumi 6 SR yang Diikuti 21 Gempa Susulan, Simak Informasi BPBD Kabupaten Malang
Bahkan, daun telinga sebelah kiri diketahui ada bekas tindik, namun tak ditemukan tato di tubuhnya.
"Ya, usianya sekitar 16 tahun. Sebab, wajahnya masih terlihat sangat belia, dan penampilannya masih seperti anak ABG," kata AKP Subondo, Kapolsek Talun.
Menurutnya, mayat korban itu ditemukan pertama kali oleh anak-anak yang sedang bermain di lapangan Pacuan Kuda tersebut.
Meski kondisinya sepi, namun lapangan yang diperkirakan seluas sekitar 4 hektare (Ha) itu dekat perkampungan, sehingga kalau sore sering dipakai anak-anak bermain.
Seperti main kejar-kejaran atau main bola. Sore kemarin itu, ada sekelompok anak-anak bermain, kemudian melihat ada orang tertelungkup di kubangan air, yang airnya hanya sekitar 40 cm.
Itu berada di tepi lapangan atau seberat barat atau jauh dari jalan raya.
Ditambah, baunya sangat menyengat, sehingga mmbuat anak-anak itu ketakutan. Akhirnya, mereka melapor ke perangkat desa, hingga dilanjutkan ke Polsek Talun.
Yang aneh, meski korban berpakaian lengkap namun tak ditemukan sandal atau sepatunya.
"Dugaan kami, korban sudah dua hari meninggal dunia, karena mayatnya sudah berbau," ungkapnya.