Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Puisi Neno Warisman di Munajat 212 Dikomentari Budiman Sudjatmiko: Menebar Racun dan Prasangka

Puisi Neno Warisman di Munajat 212 dikomentari Budiman Sudjatmiko ,"menebar racun dan prasangka."

Editor: Alga W
YouTube/Najwa Shihab - Twitter/fadlizon
Budiman Sudjatmiko dan Neno Warisman 

Puisi Neno Warisman di Munajat 212 dikomentari Budiman Sudjatmiko ,"menebar racun dan prasangka."

TRIBUNJATIM.COM - Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko ikut mengomentari puisi Neno Warisman di Munajat 212, yang digelar di Monas.

Hal tersebut tampak pada akun Twitter Budiman Sudjatmiko, @budimandjatmiko, Jumat (22/2/19).

Menurut Budiman Sudjatmiko, seharusnya kita sadar bahwa fasis-fasis sedang menebar racun dan prasangka.

Prof AS Hikam Sebut Puisi Neno Warisman di Munajat 212 Doa Manusia Takabur

Budiman Sudjatmiko mengajak netizen melawan hal tersebut.

"Mari kita sadar bhw fasis2 ini sdg menebar racun & prasangka. Kita lawan! Bgm dgn sebagian kenalan2 liberal yg sekarang bersama mereka membangun persekutuan melawan koalisi pemerintahan progresif moderat & konservatif moderat ini? Kita lawan juga," tulis Budiman Sudjatmiko.

Reaksi Ali Ngabalin Saat Dituding Dalang Penolakan Neno Warisman di Riau, Sampai Lepas Tutup Kepala!

Netizen lantas meninggalkan komentar:

@rief7722:  Itu doa Rasululloh SAW saat akan perang badar...  Makanya kalau masih ngaku islam, belajarlah.

@joeniarrahman: Lucuuuu, yg muslim bukan ente aja dan gerombolannya permen neno neno. Kita yg muslim,masih sholat ,puasa,zakat, siapapun presidennya

@alditaher650: munajat bernuasa politik. sebnrnya siapapun presiden nya klo masalah agama itu tergantung sama diri kita.betul ga @budimandjatmiko

@Suntinodoly: Tabiatmu berbeda 180 derajat saat jadi oposisi. Jadi jangan merasa paling benar dengan menjelekkan kelompok lain cuma berdasar asumsi dan buruk sangka

Pidato Jokowi Penutupan Asian Games 2018 dari Lombok Dikritik Fadli Zon: Nominasi Piala Oscar Nih!

Diketahui, Neno Warisman membacakan puisi di depan peserta Munajat 212 di Monas, Kamis (21/2/2019) malam.

Berikut puisinya:

Viral Cuitan SBY Sandingkan Kesuksesan Asian Games 2018 dengan Sea Games 2011, Begini Reaksi Netizen

PUISI MUNAJAT 212

Allahu Akbar

Puisi munajat kuhantarkan padamu

Wahai berjuta-juta hati yang ada di sini

Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara

Tersambung, terekat, tergabung bagai kalung lentera di semesta

Sorot-sorot mata kalian bersinar, wahai saudara

Mencabik-cabik keraguan

Meluluhlantakkan kesombongan

Karena mata-mata kalian nan jernih

Mengabarkan pesan kemenangan yang dirindukan

Insyaallah, pasti datang

Allahu Akbar

Kemenangan kalbu yang bersih

Kemenangan akal sehat yang jernih

Kemenangan gerakan-gerakan yang berkiprah tanpa pamrih

Dari dada ini telah bulat tekad baja

Kita adalah penolong-penolong agama Allah

Jangan halangi

Jangan sanggah

Jangan politisasi

Sebab ini adalah hati nurani

Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir

Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya

Tersatukan dalam munajat 212

Miliaran matahari itu saudaraku

Merekatkan diri menjadi gumpalan kabut cahaya raksasa di semesta

Bukti kebesaran Allah Azza Wa Jalla

Begitulah kita saudaraku

Harusnya kita saling merekat

Wahai para pejuang fisabilillah di dalamnya

Ayo munajat

Ayo rekatkan umat

Jadikan barisanmu kuat dan saling rekat

Rekatkan Indonesiamu

Rekatkan jiwa-jiwamu

Rekatkan langkah dan tindakanmu

Ya Allah

Berjuta tangan para pejuang agamamu ini

Mengepalkan tinju mereka

Berseru-seru mereka

Menderu-deru mereka

Di setiap jengkal udara

Hingga terlahir takbir kemenangan

Kemenangan di ujung lelah

Menggema takbir bersahut-sahutan

Berjuta sajadah akan kita hamparkan sebentar lagi, kawan

Berjuta kepala menangis bersujud bersyukur

Basah air mata dalam bahagia

Kemenangan sebentar lagi tiba

Allahumma inni a'uzubika min jahdil bala'i wa darkisy syaqa'i wa su'il qada'i wa syamatatil a'da'i

Jauhkan kami dari bala musibah yang tak dapat kami atasi

Lindungkan kami dari kegembiraan orang-orang yang membenci kami

Rekatkan jiwa-jiwa patriot kami dalam keikhlasan

Di nadi-nadi kami

Di jantung-jantung kami

Di pundak-pundak kami

Di jari-jari kami

Yang telah memilih untuk hanya selalu berdua

Kita dan Allah Azza Wa Jalla

Selalu berdua

Kita dan Rasulullah kekasih semesta

Selalu berdua

Kita dan saudara mukmin saling menjaga

Selalu berdua

Kita dan pemimpin yang membela hak-hak umat seutuhnya

Duhai Allah Rabb

Jangan kau jadikan hati kami bagai si penakut pengecut

Sebab kami terlahir di tanah para pahlawan pemberani

Yang rela mengorbankan jiwa raga harta dan segalanya

Jangan jadikan hati kami lalai dan gentar

Karena kami lahir dan besar dibimbing para ulama kami yang sabar

Menetap jantung-jantung kami untuk menjadi pendekar

Yang berani berpihak pada yang benar

Duhai Allah

Jangan kau jadikan hati kami dari tertutup

Dari cahaya terang kebenaran yang menyala di malam-malam munajat

Saat Engkau turun ke jagat dunia

Telah Engkau bersaksikan

Kami tegak berdiri, ya Allah

Kami meminta menangis hingga basah sekujur diri kepada-Mu

Seluruh harapan kami dambakan

Akan Kau tolong atau Engkau binasakan

Akan Kau menangkan atau Engkau lantakkan

Itu hak-Mu

Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka

Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami

Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami

Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah

Kami khawatir ya Allah

Tak ada lagi yang menyembah-Mu

Ya Allah

Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin

Oleh pemimpin terbaik

Dengan pasukan terbaik

Untuk negeri adil dan makmur terbaik

Takdirkanlah bagi kami

Generasi yang dapat kami andalkan

Untuk mengejar nubuwwah kedua

Wujud dan nyata

Dan lahirnya sejuta Al Fatih di Bumi Indonesia

Allah Rabb

Puisi munajat ini kubaca bersama saudara-saudaraku

Mujahid mujahidah yang datang berbondong-bondong dari segala arah

Maka inilah puisi munajat

Mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu

Bersimpuh di pelataran keprihatinan

Atas ketidakadilan

Atas kesewenang-wenangan

Atas kebohongan demi kebohongan

Atas ketakutan dan ancaman yang ditebar-tebarkan

Atas kepongahan dalam kezaliman yang dipamer-pamerkan

Dalam pertunjukan kekuasaan

Yang mengkerdilkan Tuhan

Yang menantang kuasa Tuhan

Yang tidak percaya bahwa Tuhan pembalas sempurna

Ya Rabb

Engkaulah yang memiliki kekuasaan mutlak di seluruh jagat ini

Allah

Ini puisi munajat

Yang mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu

Turunkanlah malaikat berbaris-baris

Burung-burung Ababil

Dan semut-semut pemadam api Ibrahim

Munajat penuh harap

Kau turunkan pertolongan yang dijanjikan

Bagi yang terdera

Bagi pemimpin yang terfitnah

Bagi ulama yang dipenjara

Bagi pejuang yang terus dihadang-hadang

Bagi pembela keadilan yang digelandang ke bilik-bilik pesakitan

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad

Wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad

Wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin

Wa akhrijna min baynihim saalimin

Wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in

Untuk hari depan yang lebih baik

Untuk kepemimpinan yang berpihak pada rakyat

Bersama-Mu, bersama rasul-Mu

Dalam ketinggian titah-Mu, kami bermunajat

Keluarkan kami dari gelap

Keluarkan kami dari gelap

Keluarkan kami dari gelap

Amin Allahumma Amin ya rabbal alamin

Ani Yudhoyono Dilarang Minum Air yang Sudah 2 Jam Terbuka, Annisa Pohan Cari Air Zam-zam

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Puisi Neno Warisman di Munajat 212, Budiman: Sedang Menyebar Racun dan Prasangka, Kita Lawan.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved