Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Khofifah-Emil Sowan ke PWNU Jatim, Kiai Marzuki Mustamar: Kemarin ada Pilgub, Sekarang Sudah Kompak

Pasca dilantik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak sowan ke para ulama di PWNU Jawa Timur.

Istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak sowan ke para ulama di PWNU Jawa Timur, dan diterima hangat oleh para kiai dan syuriah dan tanfidiyah PWNU Jawa Timur, Senin (25/2/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pasca dilantik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa beserta Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak sowan ke para ulama di PWNU Jawa Timur.

Rombongan dari Pemprov Jatim diterima hangat oleh para kiai dan pengurus syuriah dan tanfidiyah PWNU Jawa Timur, Senin (25/2/2019).

Kedatangan para pemimpin Jawa Timur yang baru dilantik itu disambut oleh para kiai dengan formasi lengkap.

Mulai Ketua PWNU Jawa Timur Kiai Marzuki Mustamar, hingga jajaran syuriah tanfidiyah PWNU.

Seperti KH Anwar Iskandar, KH Zaenuri Jazuli, KH Anwar Manshur, KH Agoes Ali Mashuri, KH Mutawakkil Alallah, KH Ubaidillah Faqih, dan sejumlah kiai lain.

(Demi Wujudkan Jatim Cettar, Khofifah Indar Parawansa Ajak OPD Kenali 4 Jenis Staf)

(Khofifah Ajak Kiai Muda Masuk ke Lembaga Pendidikan Luar Pesantren Ikut Perangi Radikalisme)

Ramah tamah tersebut berlangsung tertutup selama sekitar 90 menit.

Khofifah datang membawa jajaran kepala dinas Pemprov Jawa Timur itu mengaku banyak membahas permasalahan kekinian di Jawa Timur.

Ketua PWNU Jawa Timur Kiai Marzuki Mustamar mengatakan, pertemuan ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa Jawa Timur kini sudah menjadi satu. Khususnya setelah sempat terpecah saat proses Pilgub Jawa Timur.

"Intinya kunjungan ini mengkongkritkan Jawa Timur menjadi satu. Ya namanya kemarin ada proses politik Pilgub macam-macam, kuatir ada friksi macam-macam," ucap Kiai Marzuki Mustamar.

"Jadi sekarang ulama kompak, NU kompak, pejabat kompak, rakyat kompak, Jatim Satu," tambahnya usai pertemuan.

Lebih dari itu, dalam pertemuan itu, juga dibahas masalah tentang perlunya kewaspadaan Jawa Timur pada penyebaran paham radikalisme.

Ia meminta Khofifah dan Emil Dardak untuk bersama-sama mengawasi. Jangan sampai masjid, rohis, sekolah, dipakai sebagai tempat menetasnya ide-ide radikalisme.

(Kemendikbud Akan Revisi Buku Ajar Sejarah yang Sebut Nahdlatul Ulama sebagai Organisasi Radikal)

(PWNU Jatim Dialog Soal Situasi Suku Uighur di Xinjiang, Tiongkok Bersama Konsul Jendral Tiongkok)

Ia juga meminta agar kepala sekolah di Jawa Timur juga diseleksi.

Agar yang menjadi pemimpin dan kepala sekolah adalah mereka yang punya kewaspadaan dini pada paham radikalisme.

"Kami minta itu masuk penilaian dalam memilih kepala sekolah yang layak. Mending kepala sekolah nggak pinter sedikit, tapi pancasila pol," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menyebut semua kiai yang hadir di sini mereka sudah satu hati untuk Jawa Timur satu. Tidak lagi terpecah-pecah dalam friksi maupun golongan.

"Kami ingin ulama jadi satu, banom-banom satu, rakyat umat semua jadi satu. Harus kompak," ucap Kiai Marzuki Mustamar.

(Banyak Praktek Pembuangan Limbah B3 Ilegal di Jatim, Khofifah Buat Satgas Pengawasan)

(Menangkan Medali Emas ndi Malaysia, Tim SMP Al Hikmah Surabaya Akan Patenkan Alat Detektor Gempanya)

Sementara itu, Khofifah mengatakan, kedatangannya ke PWNU kali ini ingin mendapat pengawalan, panduan dan doa dari para kiai NU selama memimpin Jawa Timur bersama Emil Dardak.

"Perjalanan pemerintahan bukan hanya membutuhkan pemikiran strategis dengan pendekatan rasional yang genuine saja, melainkan juga butuh pemikiran strategis dari pendekatan religiusitas, keumatan itu juga menjadi pendekatan yang penting," kata Khofifah.

Menurutnya bersambungnya silaturahmi Pemprov dengan jaringan kiai ini akan menjadi kekuatan strategis di Jawa Timur.

"Saya sampaikan terima kasih pada para kiai. Seluruh guidance dari kiai kami mohon diberikan pada kami berdua dalam mengemban amanah memimpin Jatim," katanya.

Khusus terkait masalah pengawasan terhadap paham radikal, menurut Khofifah hal tersebut bakal menjadi hal yang akan fokus diperhatikan. Khususnya bagaimana bisa lebih menanamkan nilai moderasi pana generasi muda.

Reporter: Surya/Fatimatuz Zahro

(Khofifah Ajak Kiai Muda Masuk ke Lembaga Pendidikan Luar Pesantren Ikut Perangi Radikalisme)

(Kritik Puisi Neno Warisman, Ketua NU Jatim: Kita Sesama Muslim, yang Beda Pilihan, Bukan Agama)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved