Suka Kelinci, Pegawai Honorer Blitar Ini Sukses Beternak Kelinci,Keuntungan Capai Rp 15 Juta Sebulan
Suka Kelinci, Pegawai Honorer Blitar Ini Sukses Beternak Kelinci,Keuntungan Capai Rp 15 Juta Sebulan.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Hidup dengan gaji sebagai pegawai honorer di sebuah instansi pemerintah, membuat Suyanto (30), warga Dusun Ngelaos, Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar itu harus memutar otak, untuk mencari penghasilan tambahan.
Tentunya, tak mudah untuk mengawali usaha itu karena harus jatuh bangun.
Bahkan, Antok--panggilannya Suyanto pernah mencicipi beberapa usaha.
• Tiga Peristiwa Kebakaran Terjadi di Kabupaten Blitar Hari Ini, Kerugian Mencapai Puluhan Juta Rupiah
• Naik Sepeda, Sugeng Mendaftar Calon Wawali di Kantor DPC PDIP Kota Blitar
Di antaranya, ternak burung namun hasilnya tak memuaskan.
Akhirnya, tahun 2017 lalu, ia mencoba beternak kelinci.
Hasilnya, luar biasa karena usahanya itu kini menghasilkan keuntungan sekitar Rp 15 juta per bulan.
• Gelar Operasi Pasar, Kantor Bea Cukai Blitar Sita 137 Batang Rokok Ilegal
• Polisi Bekuk Pemasok Sabu-sabu di Blitar, Pelaku Ditangkap saat Pesta Sabu-sabu di Rumah Kosong
"Namun, kami masih tetap jadi honorer. Sebab, usaha itu bisa kami jalankan, sepulang dari kantor," ujar bapak satu anak ditemui di rumahnya, Kamis (28/2) siang.
Meski kini ia sudah sukses jadi peternak kelinci, namun usahanya itu tak terlihat.
Sebab, usahanya itu tak membutuhkan lahan luas melainkan cukup dilakukan di belakang rumahnya.
Ada sekitar 200 ekor kelinci betina atau indukan.
Oleh Antok, itu disiapkan kandang atau kotak berukuran 80 cm x 80 cm, dengan jumlah sesuai indukan yang ia punya.
Sebab, tiap kandang berisi satu ekor indukan.
"Untuk pejantannya, kami pisahkan. Dan, itu tak butuh banyak pejantan atau kami hanya punya 10 ekor, meski indukannya (betina)nya punya 200 ekor," ujarnya.
Memang idealnya, menurut Antok, dengan memelihara 200 betina, semestinya juga punya pejantan yang sebanyak jumlah betina.
Atau minimal separo lah, supaya tak sering memindah-mindah ke kandang indukan saat waktunya kawin.