Warga Mojokerto Heboh Temukan Koper Berat yang Ditinggal di Musholla Berjam-jam, Isinya Kitab-kitab
Warga Pacet, Kabupaten Mojokerto temukan sebuah koper di musholla yang berada di area Kawasan Pasar Wisata Pacet.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Warga Pacet, Kabupaten Mojokerto temukan sebuah koper di musholla yang berada di area Kawasan Pasar Wisata Pacet.
Koper tersebut diletakkan pemiliknya di samping kiri pintu masuk musholla dan ditinggalkan pemiliknya begitu saja.
Setelah sekitar 3 jam koper itu dibiarkan tanpa ada yang mengambil, seorang sekuriti Pasar Wisata Pacet lantas memindahkan koper itu ke pos penjagaan.
Koper tersebut ternyata cukup berat. Para warga pun menaruh curiga dengan isi koper tersebut.
(Jenazah Nunuk Dipindahkan di TPU Desa Ngares Kidul Mojokerto, Tak Ada Gejolak)
(TKN Jokowi-Maruf Prihatin Andi Arief Ditangkap Karena Narkoba)
Satu persatu warga berdatangan untuk melihat koper. Semakin lama, jumlah warga kian bertambah.
Mereka mengerubungi koper, namun tak ada satupun yang berani membukanya. Sebagian warga terlihat memotret temuan koper ini dengan kamera ponsel.
Para warga akhirnya memilih untuk melaporkan kejadian ini ke Polsek Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Salah satu anggota Polsek Pacet melakukan antisipasi dengan memasang garis polisi. Warga diminta untuk tidak mendekat ke koper.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan sesuai dengan protap, area langsung kami amankan," ujar salah satu anggota Polsek Pacet, Senin (4/3/2019).
(Mau Salip Avanza Milik PNS di Mojokerto, Korban Panik Ada Truk di Depan, Serempet Mobil dan Tewas)
Tak seberapa lama, muncul seorang pemuda yang keheranan melihat warga berkumpul melihat kopernya.
Pemuda itu bernama Safarudin Musa (23) warga Kalimantan Barat. Safarudin merupakan pemilik koper tersebut.
Musa mengatakan, dia sengaja meninggalkan koper itu di dalam musholla karena berat.
Setelah meletakkan koper di samping pintu Musholla, Musa pergi jalan kaki menuju kedai Wi-Fi yang tak jauh dari Kawasan Pasar Wisata Pacet.
"Sesudah menunaikan sholat Isya bersama seorang warga, saya pergi ke kedai Wi-Fi. Koper itu saya letakkan di samping kiri pintu mushola," jelasnya.
Setelah 3 jam berada di kedai Wi-Fi, Musa mengantuk. Dirinya memilih kembali ke musholla.
"Sesampainya di delan Pasar Wisata Pacet, saya kaget sudah banyak orang dan ada police line. Saya tidak tahu apa-apa awalnya. Namun, selang beberapa menit saya melihat tas saya sudah dipindah di pos penjagaan yang telah diberi police line. Kemudian saya mengambilnya," paparnya.
(Tindaklanjuti Laporan Penghadangan Prabowo Subianto di Surabaya, Bawaslu Klarifikasi Tiga Orang)
(Prabowo Disambut Pendukung Jokowi di Surabaya, Ketua BPP Jatim: Mereka Dibayar)
Musa menjelaskan, dirinya hendak pulang ke Kalimantan Barat setelah menempa ilmu di Pondok Pesantren di Pacet.
Namun, dirinya tak dapat angkot untuk mengantarnya ke terminal Mojosari untuk melanjutkan perjalanan ke sanak saudara di Pasuruan.
"Isi koper itu yakni kitab-kitab. Saya meminta maaf sudah membuat kegaduhan. Kalau dibilang salah, ya memang salah saya," tandasnya.
Reporter: Surya/Danendra Kusuma
(Mau Salip Avanza Milik PNS di Mojokerto, Korban Panik Ada Truk di Depan, Serempet Mobil dan Tewas)