Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Konsisten Tak Gunakan Mesin Selep, Bakso Mujos Desa Tulungrejo Batu Jadi Langganan Para Wisatawan

Bakso Mujos terkenal dengan tidak menggunakan alat selep atau penggilingan daging untuk membuat pentol.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SANY EKA PUTRI
Warung bakso mujos di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. 

Warung bakso ini sangat sederhana, dilengkapi satu rombong saja.

Kedai Bakso Boedjangan Buka Cabang Lagi Lho di Surabaya, Kali Ini Konsepnya Prasmanan

Cara Membuat Kuah Bakso Gurih dan Spesial, Begini Tips Mengolah Kaldu Tulang dan Daging!

Pemilik Bakso Mujos, Muji Samsul mengatakan ia sudah berjualan sejak 1990 an.

Sejak pertama kali ia buka, ia tidak menggunakan alat selep atau penggilingan daging.

Muji lebih memilih menghancurkan daging secara manual.

"Kalau pakai mesin dagingnya ini memang hancur, lembut. Tapi lebih empuk jika pakai manual," kata Muji.

Ia pakai media kayu untuk membuat daging ini empuk.

Dan bakso yang ia suguhkan ini tidak disimpan di freezer atau lemari pendingin.

Sehingga ia menyajikan daging segar setiap harinya dan langsung diolah.

Setiap hari daging sapi yang ia jadikan bahan pentol bakso sekitar 5 kilogram.

"Ya saya dan istri subuh itu sudah gepuk-gepuk (memukul) daging biar halus. Paling tidak satu jam buat menghaluskan, baru siang jam 10 saya buka," imbuhnya.

Tidak ada bahan kimia apa pun dalam pengolahan dagingnya.

Satu di antaranya alasan pakai kayu dan tidak pakai mesin ini adalah agar tahan lama empuknya.

Selain menu bakso, yang jadi favorit juga adalah siomay. Di dalam adonan siomay terdapat ampela. Itu yang banyak diburu, bahkan ia tidak sampai sore baksonya laris terjual.

Selain pentol bakso, juga ada gorengan, siomay, tahu goreng, tahu putih, mie kuning. (Surya/Sany Eka Putri)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved