Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rumah Politik Jatim

Wali Kota Malang Sutiaji Berikan 3 Tips Untuk Memilih Caleg Dalam Pemilu 2019

Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan tiga tips untuk memilih calon anggota legislatif (caleg) dalam pemilu 2019 April nanti.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/RIFKY EDGAR
Wali Kota Malang, Sutiaji saat menghadiri acara Bakesbangpol bicara kepada para hadirin yang hadir dalam acara 'Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilu' di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (13/3/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan tiga tips untuk memilih calon anggota legislatif (caleg) dalam pemilu 2019 April nanti.

Tips tersebut disampaikan Sutiaji kepada para perempuan yang hadir dalam acara 'Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilu' di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (13/3/2019).

Kegiatan yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang itu ialah mengajak para perempuan agar menggunakan hak pilihnya dalam pemilu 2019 mendatang.

"Pada gelaran tahun politik ini, pemilih perempuan biasanya lebih cenderung pada perasaan dan cenderung memiliki pilihan yang idealis dan tidak mudah goyang," ujarnya.

(Program Mantan Gubernur Jawa Timur Jadi Unggulan Caleg Golkar Chriswanto Santoso)

(Caleg NasDem Hayono Isman Ajak Masyarakat Memperkuat Nilai-Nilai Agama untuk Keutuhan NKRI)

Tiga komponen pesan yang disampaikan Sutiaji dalam pidatonya itu yang pertama ialah, harus memilih calon pemimpin yang cerdas dengan memiliki kompetensi dan keilmuan.

"Jika urusan daerah dan negara ini diberikan kepada orang yang tidak ahli, maka akan menghancurkan tatanan yang sudah ada alias akan hancur," ucapnya.

Pesan Sutiaji yang kedua ialah, harus memilih pemimpin yang memiliki moral. Artinya ialah pemimpin harus bisa merepresentasikan kebutuhan rakyat.

"Jangan pilih seenaknya sendiri. Karena dipilih dan suara kita adalah suara Tuhan. Karena yang menggerakkan hati kita itu Tuhan. Maka jangan diselewengkan," ucapnya.

Ketiga, ialah harus memilih pemimpin yang bisa mewakili rakyat. Hal itu dilakukan, agar pemimpin nanti bisa mewakili suara rakyat dan mau mendengarkan aspirasi dari rakyat.

"Ketika dia (caleg) bicara aspiratif dan visi misinya jelas. Maka pemimpin yang seperti itu bisa mewakili rakyat," ucapnya.

(Akui Ada Caleg yang Tak Mau Dukung Capres Sesuai Kubunya, Caleg PPP Dwi Astutik: Itu Pikiran Keliru)

(Tak Khawatir Kehilangan Suara, Caleg PPP Dwi Astutik Beberkan Trik untuk Gaet Kalangan Swing Voters)

Sementara itu, dari data yang dihimpun SURYAMALANG.COM melalui Bakesbangpol mencatat, bahwa dalam keikutsertaan pilkada 2018 lalu ada 66 persen yang tidak mengikuti.

Setidaknya, ada 600 ribu lebih warga yang tidak mendatangi TPS.

"Harapannya, dengan acara yang digelar oleh Bangkesbangpol ini para ibu-ibu ini bisa menggunakan hak pilihnya. Jadi partisipasi dalam pemilu 2019 ini bisa meningkat," tandasnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama di lantai yang berbeda, Bakesbangpol juga memberikan sosialisasi 'Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilu'

Dalam acara itu yang hadir ialah ratusan unsur masyarakat mulai dari ketua RT, RW, Lurah, Camat hingga unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).

Plt Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Supriyadi menyampaikan, bahwa sosialisasi ialah untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas dengan mendorong keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2019.

Menurutnya, dengan tidak adanya partisipasi dari masyarakat, demokrasi yang berkualitas tidak akan terwujud.

(Tak Khawatir Kehilangan Suara, Caleg PPP Dwi Astutik Beberkan Trik untuk Gaet Kalangan Swing Voters)

(Dianggap sebagai Dinamika Politik Tanah Air, Caleg PPP Dwi Astutik Sebut Adanya Swing Voters Wajar)

"Kini, kesadaran berpolitik masyarakat masih rendah. Oleh karena itu, kami berupaya untuk meningkatkan partisipasi dalam Pemilu, seperti dalam kegiatan kami pada hari ini," ucapnya.

Untuk itu, Bakesbangpol mengajak masyarakat bersama-sama membangun kesadaran politik dan mengetahui hak politik untuk meminimalisir angka golput.

"Kami berharap pada Pemilu 2019 nanti, masyarakat datang ke TPS untuk berpartisipasi menggunakan hak suaranya untuk membangun karakter bangsa dalam memelihara persatuan dan kesatuan," tandasnya.

Di sisi lain, upaya yang dilakukan Bangkesbangpol ini mendapat apresiasi dari Zainul Arifin.

Warga Kebalen Wetan, Kelurahan Kota Lama, Kota Malang ini mengatakan, bahwa sosialisasi ini harus dilakukan di ruang terbuka agar lebih banyak diketahui oleh masyarakat.

Hal itu dilakukan agar masyarakat semakin aktif dan sadar akan hak pilihnya.

"Sosialisasi ini bagus, apalagi diselenggarakan menjelang Pemilu. Tapi lebih bagus lagi bisa dilakukan di ruang terbuka atau di tempat umum agar masyarakat yang lain juga bisa menjangkau. Setidaknya juga memahami pentingnya menggunakan hak pilih," tandasnya.

Reporter: Surya/Rifky Edgar

(Ingin Sejahterakan Tukang Parkir di Malang, Wali Kota Sutiaji akan Terapkan Sistem Baru Berbasis IT)

(Wali Kota Malang Sutiaji Sambut Positif Gojek Berbisnis di Kota Malang)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved