3 Kisah Pilu Korban Penembakan di Selandia Baru, Ada yang Ucapkan 'Halo Saudaraku' Sebelum Ditembak
Tiga kisah korban penembakan di Selandia Baru, ada yang ucapkan 'Halo Saudaraku' sebelum ditembak.
Maka itulah, Naeem Rashid dan anaknya, Talha (21), seperti muslim lainnya, pergi ke masjid di Kota Christchurch, untuk menunaikan Salat Jumat.
Hingga akhirnya terjadilan serangan berdarah dari Brenton Tarrant.
Saat terjadi serangan, banyak orang melarikan diri dengan segala cara.
Tapi Naeem memberanikan diri menerjang Brenton, meski dia tak punya satu snejata pun.
Naeem melawan guna melindungi putranya dari petaka serangan biadab itu.
Naeem terluka kena tembakan, dan akhirnya meninggal di rumah sakit.
Yang menyedihkan, sang putra, Talha, yang dia lindungi, juga meninggal akibat serangan tersebut.
• Profil Brenton Tarrant, Pelaku Penembakan di Selandia Baru, Masa Kecil hingga Tertarik Senjata Api
3. Jill Menangis di Depan Wartawan
Sebuah rekaman wawancara dari BBC di dekat lokasi penembakan, sempat menjadi viral di media sosial.
Saat itu, reporter BBC mewawancarai seorang warga setempat, seorang wanita kulit putih bernama Jill Keats (66).
Jill, tak kuasa menanhan tangis saat diwawancara.
Dia mengaku sangat bersedih, karena satu korban yang hendak diselamatkannya, pada akhirnya meninggal.
Saat terjadinya penembakan, Jill tengah mengendarai mobil di sekitar lokasi.
Dia saat itu sebenarnya hendak menuju pusat perbelanjaan.
Saat melintas masjid An Noor, Jill melihat seorang pria berlari menyeberang jalan.
• Misteri Nama di Senjata hingga Arti Simbol Jari Penembak Masjid Selandia Baru saat Digelandang