Gerak-gerik Tak Biasa Pembantai 49 Warga Selandia Baru Saat Diadili, dari Ekspresi hingga Tatapannya
Brenton Tarrant, teroris penembak dua masjid di Christchurch, Selandia Baru harus menghadapi hakim di pengadilan. Lihat gerak-geriknya!
Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
Supremasi putih banyak dihubungkan dengan rasisme anti-hitam dan anti semitisme, meskipun banyak digunakan untuk membenarkan diskriminasi terhadap pribumi Amerika, orang China, orang Irlandia, Asia Tenggara, dan lainnya.
Supremasi putih kadangkala digunakan untuk menandakan sebuah kepercayaan filosofi yang mengganggap orang kulit putih tidak hanya superior terhadap yang lain.
Namun juga harus berkuasa atas mereka atau bahkan boleh membinasakan mereka.
• VIDEO VIRAL - 3 Bulan Sebelum Ditangkap Romahurmuziy Bilang, Hari Ini Pejabat, Besok Jadi Penjahat
2. Ekspresi "nyengir"
Tak seperti pelaku kejahatan pada umumnya, Brenton Tarrant terlihat "nyengir" kepada awak media yang mengambil gambarnya, dikutip dari Sky News.
Entah apa maksud dari ekspresinya tersebut.

3. Setelah itu diam selama persidangan
Selama persidangan, Brenton Tarrant kemudian terdiam.
Ia duduk diam saat hakim membacakan dakwaan pembunuhan terhadapnya.
Dilansir dari Kompas.com, kemungkinan besar sederet dakwaan lain akan menyusul.
• Hotman Paris Terdiam Disemprot Nikita karena Banggakan Syahrini Soal Private Jet: Meski Punya Orang?
4. Menatap para jurnalis
Masih dikutip dari Kompas.com, selama menjalani sidang, Brenton Tarrant yang merupakan mantan pelatih kebugaran berideologi fasis itu, menatap ke arah para jurnalis yang hadir di ruang sidang.
Diketahui sidang tersebut digelar tertutup untuk umum demi alasan keamanan itu.
Setelah mendengarkan dakwaan dari hakim, Brenton Tarrant tidak mengajukan pembebasan bersyarat hingga sidang berikutnya yang dijadwalkan pada 5 April 2019.
Jika terbukti bersalah, dia bakal dikenai hukuman mati.