Pembersihan Darurat di Jalur Lumajang-Malang Piket Nol, Masih Ada Material Batu, Jalan Ditutup Total
Pembersihan Darurat di Jalur Lumajang-Malang Piket Nol, Masih Ada Material Batu, Jalan Ditutup Total Lagi.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Jalan nasional penghubung Lumajang - Malang via selatan Lumajang atau Piket Nol akhirnya tidak boleh dilewati untuk semua jenis kendaraan, Jumat (22/3/2019).
Awalnya Jumat (22/3/2019) pagi, kendaraan roda dua bisa melewati jalur itu secara ekstra hati-hati pasca pembersihan darurat yang dilakukan oleh personel gabungan.
"Tadi siang ada peninjauan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR dan Kepala BPBD Jawa Timur.
• Pembersihan Longsoran Tanah, Polres Lumajang Imbau Pengguna Jalan Tak Lewat Jalur di Piket Nol
• Tak Bisa Dilewati, Jalur Lumajang-Malang di Piket Nol Tertutup Longsoran Tanah Setinggi 5 Meter
Diputuskan jika penanganan selanjutnya dilakukan oleh balai besar, dan semua kendaraan juga dilarang melintasi jalur itu, baik roda dua dan roda empat. Artinya masih ditutup total," ujar Kabid Kesiapsiagaan, Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo saat dihubungi, Jumat (22/3/2019) sore.
Karenanya, pihaknya menerjunkan relawan untuk berjaga di sejumlah titik. BPBD Lumajang juga memasang rambu penunjuk adanya penutupan jalur di kawasan tersebut.
• BPBD dan PMI Kabupaten Malang Belum Kirimkan Petugas ke Lokasi Longsor Candipuro Lumajang
Wawan mengimbau supaya masyarakat tidak melewati jalur KM 57 Piket Nol di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro, Lumajang itu.
Dari pengamatan, pembersihan darurat oleh personel gabungan dari Kamis (21/3/2019) dan Jumat (22/3/2019) memang sudah menyingkirkan sejumlah material seperti pepohonan dan tanah.
Pembersihan itu membuat jalur terbuka, minimal bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Sedangkan roda empat tetap tidak bisa melewati jalur itu.
Tetapi masih tersisa material batu besar di tepi jalan yang mengancam.
Belum lagi, material batu dan tanah di tebing atas yang berpotensi longsor kembali jika diguyur hujan. Material tanah juga masih banyak berada di sisi kanan dan kiri jalan.
Karena pertimbangan itulah, akhirnya pihak BPBD bersama Polres Lumajang menyarankan jalur ditutup untuk semua jenis kendaraan.
"Kalau untuk jalan kaki bisa namun tetap harus berhati-hati karena ada batu besar. Kami imbau juga roda dua jangan melintas, meskipun masih ada yang nekat. Karenanya, kami siagakan personel BPBD dan relawan di sejumlah titik untuk melarang warga melintas, juga dipasang rambu," imbuh Wawan.
Setelah pembersihan darurat oleh BPBD dan personel instansi lain, selanjutnya pembersihan jalur akan ditangani oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Kementerian PUPR. BBPJN akan mendatangkan alat untuk memecah batu besar yang masih 'nangkring' di tepi jalur tersebut.
Wawan mengimbau, pengendara untuk melewati jalur lain jika ingin ke Kabupaten Malang.
Dua jalur lain yang bisa dilewati adalah via Ranupani Kecamatan Senduro yang berbatasan dengan Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Atau lewat Klakah - Probolinggo - Pasuruan - Malang.