Wisata Jelajah Hutan Durian di Desa Dukuh Bisa Memanen dan Nikmati Berbagai Varian Durian, Coba Yuk!
Kabupaten Trenggalek mempunyai kebun durian hingga ribuan hektar. Namun mayoritas berada di kawasan hutan milik Perum Perhutani.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
Di dalam hutan, para petani ini mendirikan gubuk kecil untuk beristirahat.
Di gubuk inilah durian yang didapat bisa dinikmati. Menurut Sujono, ada lebih dari 100 jenis durian di hutan ini.
“Ada montong, varietas lokal seperti ridin atau durian kunir, kendil, petruk, bajul, bazoka, ripto dan masih banyak lagi. Nama-nama itu diambil dari pemiliknya,” sambung Sujono.
Saat sudah mendapatkan begitu banyak buah durian, maka yang perlu dilakukan adalah mengendalikan nafsu makan.
Sebab kita akan disajikan durian dengan berbagai rasa.
Ada yang dominan pahit, campuran pahit dan manis yang seimbang, hingga rasa manis serta harum luar biasa.
Sujono dan kawan-kawan sengaja memilihkan durian dengan ukuran kecil, agar semua bisa dicoba tanpa membuat enek dan kenyang.
Dari semua varietas yang ada, durian ripto yang paling terkenal.
Durian ini pernah menang kontes di tingkat nasional. Jenis ini yang sekarang banyak dikembangkan oleh para petani.
Bahkan produksinya masih kurang, dibanding dengan pesanan yang ada.
“Kalau ripto kami tidak bingung. Asal ada barang saja pasti ada yang langsung beli,” ucap Sujono.
Sayangnya produksi durian tahun ini menurun karena cuaca yang tidak menentu.
Menurut para petani, panen tahun ini hanya seperempat dari kondisi normal. Alhasil durian yang didapat juga tidak banyak.
Wakil Administratur Perhutani Kediri Selatan, Andy Iswindarto mengungkapkan, dari identifikasi yang sudah dilakukan, ada 150 varian durian di hutan Desa Dukuh.
Saat musim durian, satu pohon bisa menghasilkan 200 hingga 300 buah.